Di cerita sebelumnya, John Constantine mendapati putrinya Rose kini tinggal sebatang kara. Ibunya menjadi salah satu warga sipil yang tewas akibat pertempuran pihak Superman melawan Green Lantern Corps. Tidak terima, John memutuskan untuk turun tangan langsung dalam menghadapi Superman dan bergabung dengan kubu Batman. Terlebih ia juga merasa ada kekuatan sihir misterius yang sangat besar tengah mengawasi mereka. Ia khawatir sosok misterius tersebut bakal bergabung dengan Superman nantinya. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Simak kelanjutan kisahnya dalam sinopsis komik Injustice: Gods Among Us Year Three #2 berikut ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Alur Cerita / Sinopsis Komik
A new resistance to Superman’s reign is forming, and it’s ready to take on Superman from a new angle – one Batman isn’t comfortable with. John Constantine has begun to gather demons and supernatural beings to bring down this dictatorship. Might has failed. It’s time for magic!
Story: Tom Taylor
Art: Mike S. Miller (chapter 3) / Bruno Redondo & Xermanico (chapter 4)
Color: J. Nanjan (chapter 3) / Rex Lokus (chapter 4)
Letter: Wes Abbott
Judul Edisi: Gathering Forces (chapter 3) / Spirit of Vengeance (chapter 4)
Tanggal Rilis: 22 Oktober 2014
Di Hall of Justice. Sinestro menangkap seorang pria dan membawanya ke hadapan Superman. Pria tersebut ternyata adalah salah satu warga sipil yang membantu kelompok pemberontak pimpinan Jim Gordon menyerang Hall of Justice. Ia berdalih tidak tahu menahu perihal penculikan rekan-rekan Superman. Sinestro tersenyum pede, yakin bisa membuat jawaban pria itu nanti berubah.
—
Di Tower of Fate. Zatanna mengajak Harley Quinn untuk pergi bersamanya dan bergabung dengan yang lain di rumah Jason Blood. Sudah ada Batman dkk di sana. Termasuk John, Lex Luthor, dan Jason Blood sendiri.
John lalu memberitahu yang lain. Meski sudah tahu Superman lemah terhadap sihir, ia belum berani menggunakannya pada Superman karena merasa ada sosok pengguna sihir misterius yang berkekuatan besar, yang kemungkinan membantu Superman.
Melihat sikap Teekl yang tiba-tiba berubah, Klarion meyakini ada sesuatu yang bergerak mendatangi mereka. Jason Blood mengamininya. Ia bergegas menuju pintu dan meminta Harvey Bullock yang berada di sana untuk buru-buru menutup pintu tersebut.
Terlambat, sebuah kekuatan menerjang dan menghancurkan tubuh Jason Blood serta Harvey. Kekuatan tersebut ternyata berasal dari Spectre.
Zatanna bergegas merapal sihir dan membuat perisai pelindung. Sementara itu, Klarion memerintahkan Teekl untuk mengecek kondisi di luar rumah. Ia langsung terdiam begitu tahu yang bakal mereka hadapi adalah Spectre.
Batman meminta Huntress dan BatWoman untuk mengecek rumah dan mencari tempat persembunyian. John kesal mendengarnya, menganggap Batman tidak sadar apa yang mereka hadapi saat ini. Karena John terus-terusan mengomel, Batman menghantamnya hingga tak sadarkan diri.
Sesudahnya, Batman memberi instruksi agar Zatanna segera memindahkan dirinya dan yang lain begitu ia merasa kekuatan serangan Spectre sudah berkurang. Batman sendiri berniat untuk pergi ke luar dan menemui Spectre. Di saat Spectre berbicara dengan Batman, Zatanna langsung memindahkan rekan-rekannya ke Tower of Fate.
Spectre yang mengetahuinya gercep menangkap Batman. Ia menanyakan dimana Batman menyembunyikan para pengguna sihir tersebut. Batman hanya terdiam.
Sesaat kemudian Zatanna datang sembari membawa Teekl. Ia menyentuh pundak Batman dan membawanya berpindah ke Tower of Fate.
Beberapa waktu kemudian, Batman mengkonfrontasi John. Ia rupanya sadar John sebelumnya sengaja memprovokasi dirinya. John tidak membantah. Ia merasa selama ini Batman sudah bersikap terlalu lunak dalam menghadapi Superman. Untuk bisa mengalahkannya, John ingin agar Batman menjadi sosok yang seperti sekarang ada di hadapannya. Sosok yang penuh kemarahan dan determinasi.
Simpulan
Feeling John tentang sosok berkekuatan sihir dahsyat ternyata tepat. Dan itu adalah Spectre. Satu serangannya langsung membubarkan pertemuan rahasia John dkk di rumah Jason Blood. Bahkan Jason Blood sendiri, serta Harvey Bullock, tewas akibat serangan tersebut. Agar bisa lolos, John sengaja memprovokasi Batman yang ia anggap selama ini bersikap terlalu lembek dalam menghadapi Superman. Walau berhasil menyelamatkan rekan-rekan mereka yang lain, Batman terlihat kesal terhadap ulah John tersebut. Di sisi lain, masih menjadi pertanyaan apakah Spectre bertindak atas inisiatif sendiri atau memang benar bekerjasama dengan pihak Superman.
Leave a Reply