Seperti beberapa hari lalu diinfokan di Blog Talk, mulai bulan ini seri review komik Grimm Fairy Tales akan membahas mengenai tiga spin-off bertema Wonderland secara berurutan. Mulai dari “Return To Wonderland”, “Beyond Wonderland”, hingga “Escape From Wonderland”. Mungkin sudah bisa ditebak bahwa kisahnya bersumber dari dongeng populer “Alice In Wonderland”. Seperti apa? Tanpa berlama-lama, yuk simak sinopsis komik Return To Wonderland #1 berikut. Cekidot!
Oh, by the way, karena edisi #0 yang merupakan edisi perkenalan isinya tidak terlalu padat, saya sekalian menjejalkannya di artikel ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Sinopsis Komik Return To Wonderland #0
The most epic Wonderland tale begins here. Alice Liddle is no longer the little girl you once knew. Years have passed since she took the trip down the rabbit hole into Wonderland. A grown woman now with a husband and kids of her own, Alice has everything a person could want. But all is not right with Alice. Not right at all. Now Alice’s daughter Carroll Ann will be forced to take a journey not for the faint of heart, a journey into the realm of madness and into a place where the adventures of Alice were only the beginning. You’ve never seen Wonderland quite like this.
Story: Raven Gregory
Art: Rich Bonk
Color: Thomas Mason
Letter: ArtMonkeys
Judul Edisi: Good & Evil
Tanggal Rilis: 18 Juli 2007
Pada jaman dahulu kala ada seorang anak perempuan bernama Alice Liddle. Suatu ketika ia terperosok masuk ke dalam lubang kelinci dan berujung ke Wonderland. Tahun demi tahun berlalu sejak Alice meninggalkan dunia tersebut dan kembali ke dunianya. Ia kini sudah menikah dengan seorang pria bernama Lewis dan memiliki dua orang anak, Calie dan Johnny.
Suatu hari, entah apa penyebabnya, Alice mencoba untuk bunuh diri dengan memotong nadi di pergelangan tangannya. Calie menemukannya tepat waktu dan nyawa ibunya masih bisa diselamatkan. Kendati demikian, semenjak kejadian itu, Alice lebih banyak berdiam diri. Jiwanya seolah tidak lagi ada di dalam raganya. Untuk membantu proses penyembuhannya, dokter yang menangani Alice menyarankan Lewis untuk memberikan binatang peliharaan kepadanya sesuai yang pernah disinggung Alice dalam sesi konsultasi.
Beberapa waktu kemudian, Lewis memberikan binatang peliharaan yang dimaksud. Seekor kelinci putih (White Rabbit).
Di penghujung halaman ada cuplikan catatan blog Calie dimana dia menceritakan tentang sikap ibunya yang semakin hari semakin aneh. Hanya berdiam diri dengan tatapan kosong dan terkadang bercakap dengan kelincinya.
Sinopsis Komik Return To Wonderland #1
Years have passed since Alice’s first fell down the rabbit hole. Now an adult with a family, Alice’s mind has drifted away from the safe shores of sanity into a silent world of madness. A madness that will not be denied and a madness her daughter Calie will soon discover for herself.
Story: Raven Gregory
Art: Rich Bonk
Color: Nei Ruffino
Letter: ArtMonkeys
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 27 Juni 2007
Calie mengajak kekasihnya Brandon Price untuk masuk ke kamar dan bermesraan dengannya. Mereka cuek saja melewati Alice yang duduk di sofa, tetap dengan tatapan kosong, bersama kelincinya.
Sementara itu, suami Alice, Lewis, ternyata juga berselingkuh dengan rekan kerjanya di kantor.
Beberapa waktu kemudian, Lewis pulang ke rumah. Mendengar kedatangan ayahnya, Calie bergegas meminta Brandon untuk bersiap. Ia lantas berpamitan pada ayahnya untuk pergi nonton hingga larut malam.
—
Calie dan Brandon asik menikmati narkoba. Mereka sepertinya sudah biasa melakukannya. Tidak panik saat berhalusinasi.
Di rumah, Alice bergantian menengok Lewis dan Johnny tanpa berkata apa-apa. Suaminya tengah terlelap, sedang Johnny sibuk menyimak foto-foto sadis di internet. Seolah nyata, ia mendengar si kelinci putih berbincang kepadanya.
Tak lama Alice kembali duduk di sofa. Ia mengambil sebuah kartu dari tumpukan kartu yang ada di meja. Kartu yang ia ambil adalah Queen Hati.
—
Calie dan Brandon sudah pulang ke rumah. Mereka tidur bersama di kamar Calie. Calie tiba-tiba terbangun, mendengar ada suara-suara memanggilnya dari luar. Saat melangkah menuju sumber suara, kamar Johnny, tanpa ia sadari bajunya sudah berubah menjadi seragam pelayan.
Di dalam kamar, ia mendapati Johnny tengah duduk di meja makan bermotif kotak-kotak. Seperti ada jamuan minum teh di sana, namun dengan hidangan potongan tubuh manusia dan darah. Sesaat kemudian Johnny berubah menjadi Mad Hatter.
Calie langsung terbangun. Yang terjadi barusan sepertinya hanyalah mimpi.
—
Sebelum berangkat ke sekolah, Lewis berpesan pada Calie agar pulang tepat waktu untuk menjaga ibunya karena ia dan Johnny hendak pergi menonton pertandingan baseball. Calie mengiyakan. Meski tidak keberatan melakukannya, terkadang Calie merasa terkekang oleh kehidupannya sendiri. Ia ingin agar bisa terbebas dari semua itu.
Siangnya, setelah sempat menghabiskan waktu bersama teman-temannya, Calie pulang agak terlambat. Ia kaget tidak mendapati ibunya di sofa seperti biasa. Setelah dicari, ibunya ternyata berada di dalam lemari, menangis dengan alasan kelincinya hilang. Dengan sedikit panik, Alice minta agar Calie menemukan kelincinya sebelum terlambat.
Calie melakukannya. Tak lama ia menemukan kelinci ibunya di ruang bawah tanah. Karena kondisi ruangan yang tidak terlalu terang, Calie tidak menyadari tubuh kelinci yang penuh luka. Saat didekati, si kelinci kabur dan bersembunyi di belakang lemari.
Calie menghampiri lemari tersebut dan mencoba meraih kelinci ibunya. Tanpa disangka, lemari tersebut ambruk dan Calie seolah terhisap masuk ke dalam sebuah lubang yang dalam.
Setibanya di dasar, Calie mendengar suara seseorang yang menyatakan bahwa ia sudah lama mengenal Calie dan menunggu-nunggu kedatangannya. Sembari mencari sumber suara, Calie mendongak ke atas. Terlihat banyak pintu di sana. Salah satunya bergambar kelinci putih. Seiring dengan itu, sebuah suara menyambut kedatangan Calie di Wonderland.
Sebagai orang yang sudah pernah menonton film dan membaca dongeng mengenai Alice In Borderland, saya masih bisa memahami apa yang ada dalam edisi #0 dan #1 di atas. Namun saya bisa membayangkan ada sebagian orang yang kebingungan mengingat banyaknya referensi seputar Alice In Borderland yang tidak dijelaskan dengan gamblang. Seperti kelinci putih, perjamuan minum teh, Mad Hatter, kartu Queen Hati (Queen of Heart), dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, saya sarankan untuk terlebih dahulu membaca kisah asli Alice In Borderland sebelum lanjut membaca serial komik ini. Biar tidak gagal fokus, hehehe.
Leave a Reply