Di cerita sebelumnya, Venus dkk mulai melancarkan aksi mereka mengirimkan kelompok-kelompok monster secara bergelombang dari Myst menuju bumi.
Salah satu tujuannya adalah untuk membunuh Sela.
Sela sendiri berhasil meloloskan diri dari serangan monster di penjara. Ia kini berada di kota bersama dengan Nathan Cross.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Simak kelanjutan kisahnya dalam sinopsis komik Bad Girls #2 beserta review singkatnya di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Tentang Bad Girls #2
What happens when the most evil and powerful female characters in the Grimm Universe join forces? You’ll find out in this new miniseries that brings together an all star cast of girls that were born to be bad. Baba Yaga, the Goblin Queen, and the Queen of Spades are a titanic trio, but there may be something that stop them in their quest for power…Don’t miss the baddest series in the history of Grimm Fairy Tales.
Story: Joey Esposito
Art: Eduardo Garcia, Salvador Velazquez
Color: Jason Embury, Jeff Balke
Letter: Jim Campbell
Judul Edisi: Chapter Two
Tanggal Rilis: 19 September 2012
Alur Cerita / Sinopsis Komik
Sela dan Nathan mulai kewalahan dengan gelombang monster yang seolah tidak ada habisnya.
Untungnya, bala bantuan lain datang. Ia adalah Samantha Darren, penerus Sela sebagai penjaga Nexus.
Samantha lalu membuka portal dan mereka bergegas melewati portal tersebut.
Sesaat kemudian ketiganya tiba di tempat suci Nexus.
Setelah sekilas memperkenalkan dirinya pada Nathan, Samantha membebeberkan segala sesuatu mengenai monster yang menyerang bumi saat ini.
Mereka dikenal dengan nama Flesh Reavers (atau Penggali Daging jika diterjemahkan). Biasanya mereka bertindak hanya dengan mengandalkan insting mereka, yaitu makan dan berreproduksi.
Samantha meyakini ada seseorang yang mengarahkan atau mengontrol mereka.
Namun yang lebih berbahaya, para monster tersebut baru akan berhenti pada saat tidak ada lagi yang tersisa.
Di sisi lain, Samantha juga meyakini bahwa Sela yang mampu menghentikan mereka.
Tidak secara langsung. Melainkan dengan ‘bantuan’ makhluk kuno yang hanya bisa dipanggil sekali dalam tiap generasi, Mandersoon. Kebetulan, makhluk berbentuk naga tersebut adalah satu-satunya predator alami dari Flesh Reavers.
Dibutuhkan energi dari 4 jagat untuk membangkitkannya. Lagi-lagi, kebetulan kekuatan Sela bersumber dari energi 4 jagat.
Tidak ingin membuang waktu, ketiganya bersiap untuk menuju Kuil Mystic di dekat Gunung Fuji, tempat dimana mereka bisa menemukan Mandersoon.
Entah kebetulan atau tidak, kuil tersebut dijaga oleh biksu-biksu Michi No yang berada di bawah Shang.
Samantha menambahkan bahwa ada orang di sana yang mungkin bisa membantu mereka nantinya.
Alicia geram karena keberadaan Sela tiba-tiba tidak terdeteksi.
Walau tidak bisa memastikan, Malice curiga Sela berniat untuk membangkitkan Mandersoon.
Mendengarnya, Olivia menyatakan bakal segera mengirim pasukan Flesh Reavers untuk memangsa telur Mandersoon.
Terungkap bahwa saat itu monster-monster Flesh Reavers tidak hanya menyerang bumi. Melainkan juga keempat jagad lainnya.
Sela, Samantha, dan Nathan tiba di kota Fujinomiya yang terletak 5 mil di sebelah barat gunung Fuji.
Sementara itu, di kuil Mystic, Britney Waters (Red Riding Hood) mendapati sekelompok Flesh Reavers berdatangan menuju kuil.
Simpulan
Kaget melihat Britney tiba-tiba eksis di edisi ini. Cerita penghubungnya ternyata ada dalam seri Myth & Legends yang kebetulan tidak saya ulas.
Tentu bisa ditebak ia adalah sosok yang disebut Samantha bisa membantu mereka dalam misi membangkitkan Mandersoon.
Jujur sejauh ini saya agak kecewa. Untuk kesekian kalinya, solusi dari masalah dalam jagat Grimm Fairy Tales adalah makhluk kuno yang harus dibangkitkan kembali.
Tidak jauh berbeda dengan yang ada dalam event Dream Eater Saga.
Tapi, yah, semoga saja kelanjutan ceritanya bisa diolah sehingga terasa berbeda dan tidak membosankan.
Versi digital dari komik ini bisa diperoleh di Comixology.
Leave a Reply