Di cerita sebelumnya, terungkap kejadian di masa lalu yang mengubah Temple of Guardian of The Realms menjadi Tomb of Death seperti sekarang.
Semua itu ada hubungannya dengan ulah Winter Witch, anak buah The Dark One.
Sementara itu, di luar sepengetahuan Sela, dua dari Keepers rupanya mengawasi gerak-geriknya. Mereka adalah Innocence dan Corruption.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Dapatkah Sela menyelesaikan urusannya di makam kematian?
Simak kelanjutan kisahnya dalam sinopsis komik Grimm Fairy Tales #73 berikut ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Tentang Grimm Fairy Tales #73
Sela sets off in search of the Tomb of Death and finds herself joined by an unlikely ally who is also searching for a way to redeem herself from the failings of her past. But will this new ally be enough to help Sela defeat the dreaded black ghost knights who guard the swamplands that lead to the Tomb? Meanwhile, Alicia, Baba Yaga, Venus, and the Goblin Queen begin the final stage of their mysterious plans to rule the four realms and the very nexus itself. The final count down to the Grimm Fairy Tales 75 begins here. Don’t miss out!
Story: Raven Gregory, Joe Brusha
Art: Allan Otero
Color: Ramon Ignacio Bunge, Bruno Cotic
Letter: Jim Campbell
Judul Edisi: Ghost In The Myst
Tanggal Rilis: 16 Mei 2012
Alur Cerita / Sinopsis Komik
Menyadari ada yang membuntuti, Sela memutuskan untuk turun dari kuda dan bersembunyi.
Di saat orang tersebut menyusul dan kebingungan mencari jejak Sela, Sela menerjangnya.
Ia ternyata bernama Elden, seorang ksatria wanita dari bangsa elf (peri).
Elden mengaku ingin menebus dosanya di masa lalu. Tepatnya pasca insiden portal yang terjadi Temple of The Guardian of The Realms.
Kala itu rupanya para ksatria sempat berhasil menangkap The Dark One (Malec).
Sementara yang lain pergi menemui Council of The Five Realms, Elden diperintahkan untuk menjaga Malec.
Alih-alih melakukan tugasnya dengan baik, Elden justru bisa diperalat oleh Malec.
Alhasil, The Dark One pun berhasil kabur dan juga membunuh seluruh ksatria yang ada. Hanya Elden yang dibiarkan tetap hidup karena dianggap lemah oleh Malec.
Sejak itu Elden diusir dari Myst. Thane bahkan mengancam akan membunuh Elden jika suatu saat mendapatinya masih berada di jagat tersebut.
Elden sendiri kemudian tinggal di Shadow Lands. Satu-satunya tempat di Myst yang bisa menerima keberadaannya.
Ia juga sabar menanti kesempatan untuk bisa menebus kesalahannya.
Di tengah cerita Elden, tak disangka muncul The Dark One bersama dengan zombie Erik dan Shang.
Sela yang panik tidak mampu melawan keduanya.
—
Sementara itu, di Limbo.
Olivia (Goblin Queen) menemui Malice (Baba Yaga) di kamarnya.
Mereka berbincang saling curhat alasan bergabung dengan Alicia (Limbo Queen).
Tujuan Malice adalah untuk balas dendam kepada Malec. Sementara Olivia menginginkan kekuatan.
Olivia menambahkan bahwa ia tidak mempercayai Venus. Ia mengajak Malice untuk bekerjasama dan saling melindungi.
Walau setuju, Malice agak khawatir mengingat ia tahu kekuatan Venus.
Olivia meyakinkan Malice bahwa ia tahu beberapa hal soal tiara dan juga monster (yang dikembangkan Olivia) yang TIDAK diketahui oleh Venus.
—
Di saat terdesak, Sela baru menyadari bahwa apa yang ia dan Elden lihat saat itu tidaklah nyata.
Melainkan cerminan perasaan bersalah yang ada dalam pikiran mereka masing-masing.
Dan benar, yang ada di hadapan mereka sebenarnya hanyalah patung.
Setelah beberapa waktu melanjutkan perjalanan, Sela dan Elden akhirnya tiba di Tomb of Death.
Simpulan
Selain Innocence ternyata ada Elden yang mengawasi Sela. Pantas saja kostumnya di beberapa frame berbeda. Kirain tukang gambarnya sedang khilaf, hehehe.
Nasib Delmont yang tidak jelas di kilas balik edisi sebelumnya akhirnya terungkap di sini. Ia tewas dibunuh oleh The Dark One.
Agak aneh mengingat kemarin seolah-olah Delmont didapuk menjadi tokoh sentral. Namun ujung-ujungnya digambarkan sudah mati.
Saya sendiri merasa ada yang janggal dari cerita Elden.
Apakah mungkin Elden sebenarnya merupakan mata-mata The Dark One?
Versi digital dari komik ini bisa diperoleh di Comixology.
Leave a Reply