Review Komik Grimm Fairy Tales #29 (Zenescope, 2008)

Di cerita sebelumnya, ada kisah Robin Summers yang mewakili fenomena kondisi seseorang yang berubah menjadi lebih baik namun akibatnya ia jadi melupakan orang-orang yang pernah membantunya atau selama ini ada di sampingnya. Bisa jadi tanpa disadari hal itu berdampak pada perubahan orang lain, namun ke arah yang lebih buruk. Semoga saja kita tidak melakukannya, ya, teman-teman. Lanjut deh ke kisah selanjutnya di sinopsis komik Grimm Fairy Tales #29 berikut. Siap?

Sinopsis Komik *SPOILER*

grimm29

Grimm Fairy Tales continues to rewrite history when the story of the good and humble King Midas is retold in horrifying fashion. The king makes a wish to appease his daughter’s greed only to find that the best intentions are not always paved with gold. In a shocking and twisted case of reversal of fortune, the king learns that while the gold piles high, true treasure is where the heart lies and that all the riches in the world mean nothing if the price you pay is the one thing you care about most.

Story: Raven Gregory & Ralph Tedesco
Art: Mauro
Color: Kieran Oats
Letter: Bernie Lee
Judul Edisi: King Midas
Tanggal Rilis: Juli 2008

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

David Franks tersadar dalam kondisi terikat di kursi dan mulut terbungkam kain. Ia kaget begitu tahu putrinya, Trisha, sudah ada di hadapannya dalam kondisi serupa. Sementara itu, seseorang yang sepertinya bertanggung jawab atas itu mengancam bakalan membunuh Trisha.

Hari sebelumnya. David menjemput Trisha di sekolah dan mengantarkannya ke tempat penitipan anak. David mengaku ada sesuatu yang harus ia urus sebentar di kantor. Ia berjanji bakal secepatnya menjemput Trisha dan menghabiskan hari bersamanya. Dengan sedikit kecewa Trisha menurut.

Setelah Trisha masuk ruangan, Belinda, pemilik tempat tersebut, memberitahu David bahwa ia belum membayar biaya bulanan. David mengaku lupa dan langsung membayar saat itu juga.

Tak lama setelah David pergi, Belinda masuk ke ruangan dimana Trisha dan anak-anak lainnya bermain. Ia lantas meminta Trisha mendengarkan sebuah dongeng yang ia baca, dongeng berjudul “King Midas”.

Pada jaman dahulu kala, ada seorang raja yang memimpin kerajaannya dengan adil. Namun karena kondisinya tidak begitu makmur, maka kerajaannya bisa dibilang biasa biasa saja. Tidak bergelimang harta seperti kerajaan-kerajaan lainnya.

Sang raja, yang bernama Raja Midas, memiliki seorang putri yang cantik jelita. Hanya putrinya yang diperkenankan masuk ke dalam taman kerajaan. Tidak ada satu orang pun yang boleh masuk ke dalamnya.

Suatu hari, raja mendapat kabar bahwa ada seseorang yang masuk ke taman kerajaan. Mau tidak mau ia memperbolehkan prajurit kerajaan untuk sementar masuk dan mengeluarkan orang tersebut, yang ternyata adalah seorang wanita berpakaian lusuh bernama Belinda.

Saat ditanya, Belinda mengaku kebetulan sedang lewat dan mengagumi keindahan taman tersebut. Sang raja percaya dan memaafkan aksi Belinda. Tanpa disangka, Belinda tiba-tiba berubah, menjadi bercahaya dan berpakaian yang lebih layak.

Sebagai ganti kebijakan raja dalam mengambil keputusan, Belinda mempersilahkan raja Midas untuk mengajukan satu permintaan. Raja Midas kemudian meminta agar apa yang ia sentuh bisa berubah menjadi emas, seperti apa yang pernah diminta oleh putrinya. Setelah mencium kening raja sebagai tanda permintaannya dikabulkan, Belinda pun menghilang begitu saja.

Pada saat makan malam bersama penduduk istana, gelas yang dipegang oleh raja tiba-tiba berubah menjadi emas. Saat dicoba untuk kedua kali dengan menyentuh sebuah apel, apel tersebut juga langsung berubah menjadi emas. Yang lain, terutama putri raja, gembira melihatnya.

Namun tidak dengan sang raja sendiri. Saat ia hendak meminum anggurnya, cairan anggur tersebut ternyata langsung berubah. Pun begitu dengan potongan ayam yang hendak ia makan. Dengan kesal, raja pergi sembari menyatakan semua itu adalah kutukan.

Putri raja kemudian menghampiri ayahnya. Sambil meneteskan air mata, ia meminta maaf karena keinginannya membuat raja mengalami hal seperti itu. Melihat putrinya, sang raja luluh dan meminta agar putrinya jangan lagi bersedih. Namun tanpa disadari, di saat itu ia menyentuh wajah putrinya, yang tentu saja langsung berubah menjadi emas. Pada akhirnya, hingga akhir hayatnya, sang raja tetap berada di samping patung emas putrinya.

Seseorang bernama Mercy yang mengaku suruhan ayah Trisha datang untuk menjemput Trisha. Belinda tidak keberatan. Dalam perjalanan, Mercy menceritakan sebuah kisah pada Trisha. Tentang seorang pria yang masuk ke dunia kriminal karena terhimpit keadaan. Ia rela melakukan apa saja, termasuk menghabisi nyawa orang lain. Sudah banyak orang yang tewas di tangannya. Hanya satu yang ia ‘ampuni’. Yaitu seorang anak perempuan yang kedua orangtuanya telah ia bunuh.

Waktu berlalu. Anak perempuan tersebut, yang kini telah tumbuh dewasa, pada akhirnya tahu siapa yang telah membunuh kedua orangtuanya. Ia kemudian membuntutinya, menyergapnya di kantor, dan membawanya ke sebuah rumah yang tersembunyi. Setelahnya, ia menjemput anak dari pria itu di sebuah tempat penitipan anak dan membawanya ke rumah tersembunyi yang sama.

Setelah membuka penutup mulut David, Mercy tanpa basa basi menembak Trisha hingga tewas. Ia lantas meninggalkan rumah tersebut dan membiarkan David syok melihat tubuh putrinya yang sudah tidak lagi bersama.


Mungkin ini adalah edisi pertama dimana korelasi antara cerita dongeng dengan cerita ‘nyata’ benar-benar tipis. Saya bahkan sama sekali tidak merasa ada hubungannya. Tapi setidaknya di sini kita mulai diperkenalkan dengan karakter Mercy Dante, yang di kemudian hari bakal sering eksis di jagat Grimm Fairy Tales.

rk grimm29

Leave a Reply