Review Komik Grimm Fairy Tales #1 (Zenescope, 2005)

Saya baru tahu kalau penerbit-penerbit komik besar saat ini sedang menghentikan industri mereka gara-gara pandemi COVID-19. Pantesan aja ditunggu-tunggu kok gak ada rilis judul atau edisi baru dari DC Comics maupun Marvel. Sedih sih, tapi bagaimana lagi, memang seperti ini kondisinya. Di sisi lain, akhirnya jadi ada waktu untuk ngebahas seri komik terbitan Zenescope yang sudah lama ingin diobrolin, Grimm Fairy Tales. Berawal sejak tahun 2005 silam, seri komik ini sudah berkembang menjadi jagat tersendiri yang sebenarnya gak kalah serunya dengan jagat superhero kedua publisher besar yang disebut di awal. Yang membedakan, Zenescope mengangkat karakter-karakter dongeng populer sebagai tokoh utamanya. Dengan twist-twist menarik tentunya. Jadi, yah, kita mulai saja dengan sinopsis komik Grimm Fairy Tales #1 di bawah ini. Cekidot!

Sinopsis Komik *SPOILER*

grimm1

A chilling adaptation of the infamous story of Little Red Riding Hood as our heroin is forced to confront the insatiable hunger of terrifying beast. Combining the feel of the Twilight Zone with the horror of The Howling this is one fairy tale you must read!

Story: Ralph Tedesco, Joe Tyler
Art: Joe Dodd (Pencils), Justin Holman (Inks)
Color: Lisa Lubera
Letter: –
Judul Edisi: Little Red Riding Hood
Tanggal Rilis: Juni 2005

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Britney Waters dipaksa oleh kekasihnya, Chad, untuk berhubungan intim. Britney menolak, mengaku belum siap melakukannya. Chad kesal dan membandingkan hubungan mereka yang sudah berjalan 2 bulan tanpa melakukan apa-apa dengan pasangan lain, Bill dan Ammie, yang baru berpacaran 3 minggu tapi sudah melakukan segalanya. Chad lantas pergi meninggalkan Britney.

Sambil menangis, Britney masuk ke dalam kamarnya. Ia jadi berpikir ulang mengenai hubungannya dengan Chad, apakah benar pria tersebut mencintainya atau hanya ingin menginginkan tubuhnya saja.

Tiba-tiba ia melihat sebuah buku bersampul merah tergeletak di lantai. Tidak ingat memilikinya, Britney lalu mengambil dan mulai membacanya. Isinya ternyata mengenai dongeng Red Riding Hood (Si Kerudung Merah).

Seorang wanita bernama Red sedang menjemur pakaian saat ibunya meminta Red mengantarkan keranjang berisi buah-buahan pada neneknya yang tinggal di hutan. Dengan sigap Red mengenakan jubahnya yang berwarna merah dan melaksanakan perintah ibunya.

Di tengah jalan ia bertemu dengan seorang pria berkuda bernama Samuel, si putra bangsawan. Red ternyata pernah sekali melakukan hubungan intim dengan Samuel dan ia menyesalinya. Meski Samuel berusaha menggodanya, Red hanya mau menanggapi apabila Samuel benar-benar serius kepadanya. Dan keseriusan Samuel bisa ia buktikan apabila ia mau mengajaknya ke pesta perayaan desa.

Melanjutkan perjalanan, Red melewati rumah milik Jacob, seorang tukang kayu. Jacob khawatir bakal terjadi sesuatu pada Red apabila ia berjalan di hutan sendirian saat hari mulai gelap. Karena tawarannya untuk mengantar Red ditolak, Jacob lantas meminta Red untuk membawa parang miliknya, untuk berjaga-jaga.

Sebelum Red pergi, Jacob sempat mengajak Red untuk datang ke pesta perayaan desa bersamanya. Red menolak, mengaku sudah diajak oleh Samuel terlebih dahulu.

Semakin memasuki hutan, kondisi sekitar semakin menyeramkan. Berpapasan dengan dua ekor serigala yang sedang memangsa seekor rusa membuat Red panik. Ia langsung berlari begitu saja tanpa menghiraukan lagi keranjang buah-buahan untuk neneknya yang telah terjatuh. Sementara itu, dari kejauhan tampak seorang pria tengah mengawasi Red. Sesaat kemudian, pria tersebut berubah menjadi seekor serigala raksasa.

Nenek Red sedang membuat teh ketika ia mendengar sesuatu di depan pintu. Mengira itu Red, tanpa curiga nenek Red membukanya. Ia pun terkejut mendapati seekor serigala raksasa ada di hadapannya.

Dengan tubuh penuh lecet (termasuk di pipinya) dan pakaian compang camping, Red akhirnya tiba di rumah neneknya. Melihat pintu rumah terbuka, perlahan Red masuk ke dalam. Terlihat darah berlumuran di lantai yang berujung ke dalam kamar berisi potongan tubuh neneknya.

Jacob mendadak muncul di belakangnya. Jacob meminta Red untuk segera ikut dengannya sebelum ‘sesuatu itu’ kembali. Red mengira Jacob yang telah membunuh neneknya. Alih-alih menuruti permintaan Jacob, Red justru menusuk tubuh Jacob dengan parang.

Baru sempat berlari ke ruang sebelah, sosok serigala besar menyergapnya. Saat hendak memangsa Red, serigala tersebut terlihat sedikit ragu. Momen itu yang kemudian dimanfaatkan Jacob untuk melesatkan sebilah kapak ke punggung si serigala.

Serigala pun terjatuh. Lambat laun sosoknya berubah menjadi Samuel. Sebelum meninggal, Samuel mengaku tidak bisa mengontrol dirinya sendiri gegara sangat ingin mendapatkan Red. Tak lama kemudian Jacob ikut menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Red.

Britney terbangun dari tidurnya. Ia heran karena baru pertama kali mendapat mimpi buruk setelah membaca buku seperti itu. Kendati demikian, ia kini yakin bahwa sudah waktunya untuk memutuskan hubungan dengan Chad.

Saat melihat di depan cermin, Britney kaget mendapati bekas luka lecet di pipinya. Begitu pula dengan tempat tidurnya, terdapat beberapa helai daun dan ranting pohon di sana.


Karena ‘sepertinya’ setiap edisi dalam “Grimm Fairy Tales” ini adalah cerita lepas (tidak berkelanjutan), rasanya tidak perlu dibahas secara mendetil lagi di bagian penutup. Berlaku juga untuk review-review edisi selanjutnya dari seri komik ini. Saya pribadi sangat menyukai film atau komik yang diadaptasi / terinspirasi dari dongeng seperti ini, jadi tidak banyak komentar dari segi ceritanya. Hanya grafis / artworknya aja yang nggak banget. Semoga edisi-edisi berikutnya bisa lebih baik lagi.

rk grimm1

Leave a Reply