“Airborne” adalah instalasi ketiga dari jagat komik Escape of the Living Dead yang kesemuanya digarap oleh John A. Russo (penulis) dan Dheeraj Verma (artis).
Sayangnya saya belum berhasil menemukan 2 serial pendahulunya, “Escape of The Living Dead” dan “Escape of the Living Dead Fearbook”.
Jagat ini sendiri merupakan sekuel alternatif dari kisah-kisah zombie yang ada dalam jagat komik Night of The Living Dead.
Nah, seperti apakah kisahnya? Apakah sama serunya seperti halnya “Night of The Living Dead”?
Simak sinopsis dan juga review singkat dari ketiga edisi miniseri komik “Escape Of The Living Dead: Airborne” di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Tentang Escape Of The Living Dead: Airborne
John Russo’s Escape of the Living Dead returns will an all-new tale of the continuing spread of the zombie virus… But now, it’s taken a different and even more treacherous turn! In the back woods of Pennsylvania in 1971, a bus filled with San Francisco-bound hippies and flower children are about to find “peace and love” replaced with “fight or die” as they are attacked in an unthinkable onslaught by flesh-hungry zombies. Stranded, trapped and surrounded by the living dead who lurk in the dark waiting to feast upon their gory remains, the ragged group of heroes will begin to fall, one by one… And that’s before the arrival of enigmatic, zombie messiah Deadhead! There are no rescuers, no defense and no hope for survival after the Escape Of The Living Dead!
As some of the flower-children passengers of a stranded bus begin enjoying drug-induced haze and free love, they will be picked off one-by-one by the re-animated zombies that are moving through the woods nearby. As their night of self-indulgence transforms into a night of terror, an unexpected group of heroes stands up to fight off the zombies…
Stranded in the Pennsylvania woods, the final three hippies are in a fight for their lives against an army of zombies made up of their former friends and lovers. To make matters worse, the zombies appear to be controlled by a messianic zombie named Deadhead. Even as the few survivors struggle to survive the night, it remains unclear if they will be able to escape the zombie virus.
Story: John A. Russo
Art: Dheeraj Verma (Pencils) / Lalit Kumar Singh (Inks)
Color: Andrew Dalhouse
Tanggal Rilis: Agustus – November 2006
Alur Cerita / Sinopsis Komik
Bus yang ditumpangi sekelompok hippie terjebak lumpur di tengah hutan.
Kecapekan pasca berusaha mengeluarkan kendaraan tersebut (dan masih belum juga berhasil), mereka memutuskan untuk bersantai terlebih dahulu di sebuah danau.
Di hutan yang sama, beberapa waktu sebelumnya, dua orang tentara yang tersesat diserang oleh mayat hidup a.k.a zombie di rawa-rawa.
Meski bisa membunuh zombie tersebut, salah seorang di antaranya, bernama Frank, terlebih dahulu tergigit tanpa disadari.
Belakangan Frank berubah total menjadi zombie dan membunuh rekannya sendiri.
Lebih runyamnya lagi, nyamuk-nyamuk di rawa menghisap darah zombie yang sebelumnya dibunuh oleh Frank dan rekannya. Mereka pun auto berubah menjadi nyamuk zombie yang bisa menulari siapa saja yang mereka gigit.
—
Di sebuah gudang, Dr. Melrose dan putranya, Michael, tengah menganalisa seorang zombie yang berhasil mereka sekap.
Apes, zombie yang dijuluki Deadhead tersebut tiba-tiba bangun dan berusaha menyerang keduanya.
Di saat terdesak, Michael, menawarkan untuk membantu Deadhead.
—
Di hutan, zombie Frank dan temannya menyerang dua orang hippie yang terpisah dari rombongan.
Dan satu demi satu mulai berubah menjadi zombie dan menginfeksi rekan hippie mereka yang lain.
—
Melrose tersadar dan mendapati Deadhead sudah tidak ada di ruangan. Michael menyatakan zombie tersebut pergi setelah mendorongnya ke tembok hingga pingsan.
Meski obyek penelitian mereka kabur, Melrose di sisi lain girang karena hasil analisanya sejauh ini akurat.
Tidak ingin membuang waktu, ia bersiap untuk menangkap kembali Deadhead.
Tanpa disadari Melrose, Michael terlihat menutupi lengannya yang berdarah.
—
6 orang hippie berada di dekat bus. Mereka masih belum menyadari apa yang terjadi pada teman-teman mereka.
Dari balik pepohonan, Deadhead diam-diam mengawasi mereka berlima.
Tahu salah satunya, Apollo, cukup cekatan, Deadhead memerintahkan zombie-zombie lain untuk terlebih dahulu menghabisi hippie yang tengah sendiri.
Apollo sendiri, setelah tahu zombie menyerang, kemudian mengajak yang lain bersama-sama untuk mengambil bahan bakar sebelum kembali ke bus.
2 orang yang terpisah kembali menjadi korban.
Dikepung, Apollo sengaja memancing para zombie masuk ke dalam bus. Dengan menggunakan bahan bakar yang baru saja diambil, ia mengorbankan diri dan meledakkan bus tersebut.
3 orang temannya pun selamat.
—
Melrose dan Michael tiba di lokasi bus yang telah terbakar habis.
Tahu Deadhead tidak ada di sana, keduanya melanjutkan pencarian.
Simpulan
Yah, pada dasarnya komik ini tidak berbeda jauh dengan komik-komik bertema zombie yang ada.
Hanya fokus pada serangan teror yang berasal dari para mayat hidup tanpa ada alur cerita yang kuat.
Memang ada sedikit bumbu penelitian Deadhead dari Melrose dan Michael. Namun karena belum membaca dua miniseri pendahulunya, saya hanya bisa meraba-raba.
Dalam arti lain, serial ini tidak disarankan bagi yang belum membaca seri orisinil maupun “Fearbook”-nya.
Oh ya. Banyak gambar vulgar di tiap halamannya. Tidak eksplisit. Namun tetap saja tidak disarankan bagi yang masih di bawah umur.
Versi digital dari komik ini bisa diperoleh di Comixology.
Leave a Reply