Review Komik Die #1 (Image, 2018)

Serial komik yang satu ini sepertinya terinspirasi oleh film Jumanji. Yaitu tentang sekelompok remaja yang terseret masuk ke dalam dunia permainan. Yang menarik, dunia permainan yang diangkat di sini adalah dunia permainan RPG, salah satu genre game favorit saya. Jadi sudah jelas kan alasan saya mereview komik “Die” ini? 😀

Berikut ini sinopsis (dan spoiler) komik Die #1 terbitan Image Comics. Selamat membaca!

Sinopsis Komik *SPOILER*

die1

THE WICKED + THE DIVINE writer KIERON GILLEN teams up with artist supernova STEPHANIE HANS (THE WICKED + THE DIVINE 1831, Journey Into Mystery) for her first ongoing comic! DIE is a pitch-black fantasy where a group of forty-something adults have to deal with the returning unearthly horror they barely survived as teenage role-players. If Kieron’s in a rush, he describes it as “Goth Jumanji.” That only captures a sliver of what you’ll find in oversized debut issue—where fantasy gets all too real.

Story: Kieron Gillen
Art: Stephanie Hans
Color: –
Letter: Clayton Cowles
Judul Edisi: Party
Tanggal Rilis: 5 Desember 2018

Tahun 1991. Hari ini adalah hari ulang tahun ke-16 bagi Dominic dan Solomon, 2 sahabat yang kebetulan memiliki tanggal lahir yang sama. Solomon menjanjikan sebuah permainan yang menarik di rumahnya, sebagai pengganti pesta ultah. Dengan dipenuhi rasa penasaran, Dominic datang bersama Angela, adik perempuannya.

Di rumah Solomon, sudah ada 3 orang teman mereka yang lain: Chuck, Matthew, dan Isabelle. Solomon yang mengajak mereka untuk bergabung.

Permainan yang ditawarkan oleh Solomon ternyata semacam tabletop RPG. Solomon yang bertindak sebagai master meminta masing-masing dari mereka untuk memilih peran secara bebas. Ia juga lantas memberikan dadu khusus untuk mereka.

Dominic memilih menjadi Diktator, mendapat dadu empat sisi.
Matthew memilih menjadi Grief Knight, mendapat dadu delapan sisi.
Angela memilih menjadi Neo, mendapat dadu sepuluh sisi.
Isabelle memilih menjadi Godbinder, mendapat dadu dua belas sisi.
Chuck memilih menjadi Fool, mendapat dadu enam sisi.
Solomon sendiri mendapat dadu dua puluh sisi.

Sebelum memulai permainan, Solomon menyatakan bahwa dadunya bukan dadu (dice) biasa, melainkan die.

Dua jam kemudian, ibu Solomon mengecek masuk ke kamar anaknya. Ia kaget mendapati tidak ada seorang pun di sana.

2 tahun kemudian.

5 orang remaja (Dominic, Angela, Chuck, Isabelle, dan Matthew) menghentikan sebuah mobil yang sedang melaju untuk meminta bantuan. Wanita pengendara mobil segera mengenali mereka sebagai bagian dari 6 orang anak yang hilang dua tahun lalu, yang diberi julukan The Stafford Six. Dengan rasa penasaran ia menanyakan siapa salah satu dari mereka yang tidak ada. Dan kenapa pula salah satunya (Angela) kehilangan tangan kanannya.

Dengan perlahan Dominic menjawab bahwa mereka tidak bisa menceritakannya.

25 tahun kemudian.

Di hari ulang tahunnya, Dominic minum-minum di sebuah kafe bersama dengan Angela. Tiba-tiba seorang bartender memberikan sebuah kotak bertuliskan “Happy Birthday” yang ditujukan pada Dominic. Baik Dominic dan Angela langsung syok begitu melihat isi di dalam kotak tersebut.

Dadu dua puluh sisi milik Solomon. Berlumuran darah.

Dominic bergegas keluar dan membanting kotak beserta dadunya ke tanah. Ia mengambil sebuah batu besar dan berniat untuk menghancurkan dadu tersebut. Meski Angela tidak melarangnya, Dominic lantas menghentikan tindakannya. Ia memilih untuk memberitahukan hal tersebut pada yang lain.

Dominic dan Angela tiba di rumah mewah milik Chuck. Chuck ternyata menuangkan ‘petualangannya’ bersama dengan yang lain saat menghilang dulu dalam bentuk buku, yang belakangan diadaptasi menjadi film layar lebar.

Setelah berkumpul dengan Matthew dan Isabelle, Dominic menunjukkan dadu yang ia terima. Yang lain tampak tidak begitu kaget melihatnya.

Dadu tersebut tiba-tiba bersinar dan melayang di udara. Sesaat kemudian sinar yang muncul semakin terang dan menarik mereka berlima ke dalamnya.

Di sebuah dunia yang tampak jauh berbeda, Dominic, Angela, Matthew, Chuck, dan Isabelle muncul. Mereka segera menyadari bahwa mereka kembali ke tempat dimana mereka dulu berada saat menghilang. Chuck tampak senang mereka bisa kembali, tapi tidak dengan yang lain.

Dulu ternyata mereka terpaksa meninggalkan Solomon menghadapi Grandmaster, penguasa dunia tersebut, sendirian. Dominic mencoba meyakini Solomon masih hidup, tapi Isabelle merasa Solomon sudah mati. Lebih-lebih dengan munculnya kembali dadu miliknya di kehidupan mereka.

Dadu dua puluh sisi milik Solomon tiba-tiba melayang meninggalkan mereka dan menuju ke arah seseorang yang berjalan perlahan. Orang tersebut menerima dadu itu di tangannya, lantas memasukkannya ke dalam matanya. Orang itu adalah Solomon.

“I’m the Grandmaster now,” ujar Solomon.


Duh, gambarnya mamen, gorgeous abis. Artistik tapi tidak melupakan detil. Jelas sekali tersirat perasaan dan isi hati masing-masing karakter di dalam setiap frame artowrknya. Cerita mungkin masih sedikit meraba-raba, tapi ya wajar sih untuk edisi pembuka. Gak mbulet-mbulet amat kok. Intinya sekarang mereka berlima harus mengalahkan Solomon agar bisa kembali ke dunia mereka. Mungkin nanti akan ada kisah-kisah flashback untuk menjelaskan apa yang terjadi di masa 27 tahun sebelumnya.

rk die1

Leave a Reply