Deket-deket Halloween begini memang paling asyik kalau ngobrolin hal-hal yang berbau horor. Saya bahkan sudah bela-belain nonton seri lengkap film “Nightmare on Elm Street” untuk dijadiin bahan artikel minggu depan, hehehe. Tapi untuk pemanasan kita review dulu komik anyar dari penerbit Black Mask Studio yang satu ini dulu aja. Judulnya “Devil Within”. Kalau suka cerita-cerita horor ala Paranormal Activity, Conjuring, dan sebagainya, jangan dilewatkan deh. Biar lebih yakin, simak sinopsis Devil Within #1 berikut ini yaa.
Sinopsis Komik *SPOILER*
Paranormal entities. Demonic possessions. Or is it madness?
When newly engaged Michelle and Samantha move into an old house, Michelle starts experiencing disturbing events… rogue reflections in mirrors, strange apparitions, and an eerie voice only she can hear.
Samantha doesn’t believe in ghosts, but the alternative might be even more terrifying in this hauntingly paranoid thriller from new writer Stephanie Phillips and artist Mann House (Witchblade).
Story: Stephanie Phillips
Art: Maan House
Color: Dee Cunniffe
Letter: Troy Peteri
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 10 Oktober 2018
Michelle dan Samantha adalah pasangan yang baru saja bertunangan. Mereka kini pindah ke rumah mereka yang baru di kota Cebu, Filipina.
Pulang dari makan malam, Sam mengajak Michelle bermesraan di ruang tengah. Michelle tidak menolak, tapi ia meminta Sam untuk menunggu sejenak karena ia ingin buang air kecil terlebih dahulu.
Saat melewati lorong ruangan yang entah kenapa terdapat banyak kaca berukuran besar, Michelle menyadari ada salah satu pantulan bayangannya di kaca yang tidak serupa dengan dirinya. Meski syok, ia bergegas masuk ke toilet untuk membasuk muka, mencoba menenangkan diri. Tanpa disangka, kali ini giliran bayangan mukanya yang ada di cermin toilet yang sekilas tersenyum menyeringai.
Michelle hendak memberitahu Sam akan kejadian tersebut, namun ia mengurungkan niatnya. Mereka pun batal bermesraan dan memilih untuk tidur.
—
Pagi harinya, Sam dan Michelle mendapati peralatan dapur mereka hancur berantakan. Michelle jadi ragu apakah yang ia lihat semalam hanya halusinasi karena ia mabuk atau sungguhan. Sam yang memang tidak percaya hantu tentu saja tidak mempercayai ucapan Michelle. Alih-alih ia meminta Michelle untuk mengambil sapu dan membersihkan pecahan piring dan gelas yang berserakan di lantai.
Saat Michelle masuk ke sebuah ruangan untuk mengambil sapu, pintu ruangan tersebut tiba-tiba menutup dengan sendirinya. Kejadian tersebut disusul dengan buku-buku yang berjatuhan dari rak. Ia pun menjerit ketakutan. Sam segera menghampirinya, namun masih juga belum sepenuhnya percaya dengan Michelle.
Beberapa saat kemudian, dua orang polisi datang untuk memberikan surat peringatan pada Michelle, agar tidak mendekati wanita yang bernama Melody Key. Sam kaget begitu tahu bahwa surat peringatan itu diperoleh Michelle karena terpergok membuntuti Melody. Meski mengaku pernah berkencan dengan Melody, Michelle menyatakan bahwa ia tidak pernah lagi bertemu dengannya. Lebih-lebih membuntutinya.
Sam yang mengira Michelle benar-benar melakukan hal itu lantas pergi meninggalkan rumah dengan kesal.
—
Malam harinya, Michelle sedang berbaring di tempat tidur saat Sam pulang. Sam menyatakan bahwa ia sudah tidak mempermasalahkan segala kejadian pagi tadi. Tiba-tiba saja lampu rumah mereka mati. Sam pun memutuskan untuk mengecek saklar rumah mereka.
Kembali ke kamar, ia mendapati tubuh Michelle sedang mengejang. Terlihat darah memuncrat dari mulutnya. Sesaat kemudian Michelle berdiri dan menyeringai pada Sam.
“Jauhi Michelle!”, ujar Michelle.
Sam kebingungan.
“Tolong aku, ku mohon,” ujar Michelle lagi, kali ini dengan raut wajah memelas.
Sam semakin kebingungan.
“Kamu tidak bisa menolong Michelle,” lanjut Michelle, sebelum ia kembali memuntahkan darah dari mulutnya.
Lumayan seru nih ceritanya, walau belum jelas apa yang sebenarnya terjadi. Apalagi ditambah ada seseorang yang sepertinya menyerupai Michelle dan kemudian membuntuti Melody. Apa ada hubungannya dengan makhluk yang dilihat di balik cermin? Apa pula hubungannya cermin-cermin itu, serta piring dan kaca yang dihancurkan, dengan semua kejadian yang ada? Gak sabar rasanya untuk menunggu kelanjutan ceritanya.
Artworknya sendiri biasa aja sih. Tapi gak jelek kok. Yang pasti cukup nyambung dengan nuansa dan tema horor yang diangkat. Mungkin masalah tubuh Michelle aja, yang sepertinya agak kurang konsisten penggambarannya, karena kadang terlihat agak gemuk.
Leave a Reply