Di cerita sebelumnya, sebuah kejadian menyadarkan Cyclops dkk bahwa terrigen mist milik kaum Inhumans ternyata membahayakan kaum mutan. Meski belum jelas faktor apa yang mempengaruhi, tapi reaksinya bervariasi. Ada yang menjadi sakit, namun ada yang sampai meninggal. Hal ini membuat Cyclops memutuskan untuk berperang melawan Inhumans, yang pada saat itu baru saja mendapatkan anggotanya yang terbaru di Jepang, Daisuke. Benarkah terrigen mist yang menyebabkan kejadian-kejadian tersebut? Kenapa baru sekarang? Akankah perang yang dideklarasikan Cyclops benar-benar akan terjadi? Simak kelanjutan kisahnya di sinopsis komik Death of X #2 berikut ini.
Sinopsis Komik *SPOILER*
As the Terrigen Mists roll across the Earth, it’s transformative properties are birthing new Inhumans across the Marvel Universe. But while the mists bring life to the Inhumans, they spell only doom for the X-Men, leaving dead or sickly mutants in their wake. As the Inhumans travel to Japan where the Terrigen Cloud has created a shocking new Inhuman, the X-Men travel to Muir Island where the cloud has caused something truly terrible. For the sake of his people, Cyclops must take action or face extinction. But how?
Story: Jeff Lemire & Charles Soule
Art: Aaron Kuder
Color: Morry Hollowell
Letter: VC’s Joe Sabrino
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 19 Oktober 2016
Storm datang ke New Attilan, ibukota kaum Inhumans, untuk menemui Medusa dan memberitahukannya mengenai terrigen mist. Medusa kaget mendengarnya dan memastikan akan membantu kaum mutan sebisanya untuk mencegah terjadinya korban jiwa lagi. Ia lantas menghubungi Crystal dan menanyakan lokasi terrigen cloud berikutnya. Salah satunya ternyata sedang mengarah ke Madrid, Spanyol. Medusa meminta Crystal dkk untuk bergegas menuju ke sana dan mengevakuasi siapa saja yang memiliki gen X. Storm memberitahu bahwa ia akan mengirimkan Forge dan beberapa rekannya untuk membantu Crystal karena ia memiliki perangkat untuk mendeteksi keberadaan mutan.
Sepeninggal Storm, Medusa berkomunikasi dengan Black Bolt dan mengatakan bahwa mereka sekarang harus berhati-hati karena jika ada satu mutan berpengaruh saja yang merasa bahwa terrigen mist adalah serangan yang terencana, maka perang akan berlangsung. Tanpa diduga, saat itu tiba-tiba Cyclops ‘membroadcast’ ucapannya ke seluruh penduduk bumi (dengan bantuan Stepford Cuckoos), menceritakan mengenai terrigen mist yang berbahaya bagi mutan dan bagaimana berbahayanya Inhumans bagi umat manusia. Pemberitahuan ini sontak menimbulkan kepanikan dimana-mana.
Usai pemberitahuan tersebut, Cyclops masuk kembali ke dalam bangunan fasilitas di Muir Island, disusul oleh Emma Frost. Melalui telepati, Stepford Cuckoos sempat memberitahu Emma bahwa mereka melihat sesuatu, tapi Emma, yang juga melihatnya, meminta mereka untuk tidak membicarakan hal itu untuk saat ini.
Di Madrid, Crystal berbagi tugas. Sementara yang lain diminta untuk menenangkan kondisi kota yang panik, ia dan Iso mencoba untuk ‘memindahkan’ terrigen cloud. Mereka sempat menemui kesulitan, namun Storm datang dan membantu mereka hingga akhirnya terrigen cloud berhasil disingkirkan dari Madrid.
Di Muir Island, beberapa mutan datang untuk bergabung. Salah satunya adalah Colossus. Bersama Magik, berdua mereka menemui Cyclops dan Emma di dalam bangunan. Ternyata Cyclops benar-benar berniat untuk bertarung melawan Inhumans karena ia sudah menghubungi mutan-mutan kuat untuk mencari dukungan dan (entah) sebagian atau semuanya setuju. Ia pun menyerahkan pada Colossus dan Magik untuk ikut dalam pihak mereka atau tidak.
Kembali ke Madrid (kurang jelas kejadiannya sebelum atau setelah Cyclops memberitahu Magik dan Colossus), untuk menenangkan penduduk yang panik, Crystal memutuskan untuk menggunakan kekuatan Daisuke (membuat orang non-Inhumans tertidur). Yang menjadi masalah, tidak hanya penduduk sipil yang terpengaruh, tim mutan, termasuk Storm, yang ada di sana juga terkena dampaknya. Ini membuat Cyclops dan Emma semakin gerah terhadap Inhumans karena mengira Inhumans sengaja melumpuhkan tim mutan yang ada di Madrid. Mengatakan bahwa Cyclops yang memintanya, Emma menghubungi Magneto dan mengajaknya untuk bergabung melawan Inhumans.
Ya ya ya, apes banget ini Inhumans. Udah kemarin gak tau apa-apa dituduh diam-diam mau menghancurkan kaum mutan, sekarang niat baik ngebantu malah difitnah mau melumpuhkan tim mutan. Bener-bener kurang piknik nih si Cyclops, hehehe, bawaannya su’udzon mulu. But eniwei, saya cukup suka dengan pace ceritanya yang terasa pas, tidak terlalu cepat, tidak juga terlalu lambat. Tidak ada penjejalan karakter yang tidak berpengaruh terhadap cerita, sehingga bagi pembaca yang awam dunia Marvel seperti saya masih bisa tetap mengikuti dengan nyaman. Dan dengan Magneto yang bakalan ikut nimbrung, sepertinya makin seru nih edisi berikutnya.
Death of X #2 (2016)
- Story
- Art (Pencil, Ink, Colors)
- Element of Surprise
- Recommended Reading
Review Komik
Semuanya terasa pas di edisi ini. Alurnya pas (tidak terlalu cepat / lambat), tensi ceritanya pas (meningkat secara perlahan), kejutannya juga pas. Recommended sih, even buat pembaca yang bukan Marvel fanboy seperti saya 🙂
Leave a Reply