Di cerita sebelumnya, Carol Danvers akhirnya kembali ke Avengers setelah menyelesaikan urusan keluarganya (baca miniseri “The Life of Captain Marvel“). Namun belum apa-apa ia harus berhadapan dengan Nuclear Man (Mahkizmo) yang menculik Ripley Ryan, seorang reporter yang ditugaskan untuk mewawancarai Carol. Untuk menyelamatkan Ripley, Carol mengikuti Nuclear Man masuk ke dalam pembatas misterius yang menyelubungi Roosevelt Island. Anehnya, saat Iron Man, Captain America, dan Thor yang hendak menyusul Captain Marvel, tubuh mereka ditolak oleh pembatas tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi? Temukan jawabannya di sinopsis komik Captain Marvel #2 berikut ini.
Sinopsis Komik *SPOILER*
REVOLUTION! The classic Fantastic Four villain MAHKIZMO has taken over Manhattan’s Roosevelt Island and turned it into an apocalyptic wasteland! When CAPTAIN MARVEL ends up trapped there and cut off from the rest of world (including any Avengers-shaped reinforcements!), she’ll need to build her own team out of allies, old and new — SPIDER-WOMAN, HAZMAT, ECHO and a man known only as SOM — in order to start a revolution to free the island’s civilian inhabitants. With that kind of backup, Mahkizmo should be toast — but not everything is what it seems on this island…
Story: Kelly Thompson
Art: Carmen Carnero
Color: Tamra Bonvillain
Letter: VC’s Clayton Cowles
Judul Edisi: Re-Entry Part 2
Tanggal Rilis: 13 Februari 2019
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Pertarungan antara Captain Marvel dan Nuclear Man berlanjut. Saat ini kondisi mereka seimbang. Sama-sama mampu menyerang dan menjatuhkan. Dalam kondisi terdesak, bantuan yang tidak terduga datang menyelamatkan Captain Marvel. Bantuan tersebut berasal dari Hazmat (Jennifer Takeda), Spider-Woman (Jessica Drew), dan Echo (Maya Lopez). Nuclear Man pun memilih untuk melipir terlebih dahulu, sedang Captain Marvle baru menyadari bahwa area di dalam pembatas terlihat sangat kacau seperti bekas perang.
—
She-Hulk (Jennifer Walters) datang ke TKP. Thor memberitahunya bahwa ia sudah terlambat. Kebersamaan mereka tak berlangsung lama. Ada panggilan darurat dari tempat lain masuk. Captain America, Iron Man, War Machine, dan Thor memutuskan untuk menyelesaikan panggilan tersebut terlebih dahulu sebelum melanjutkan memikirkan cara untuk menembus pembatas. She-Hulk terlihat berdiri terpaku menatap ke arah pembatas.
—
Carol (dan Ripley) diajak menuju markas pemberontak. Sembari melangkah, Carol diinformasikan mengenai beberapa kondisi di dalam pembatas. Yang pertama, waktu berjalan lebih cepat di sana ketimbang di luar pembatas. Setengah hari di luar setara dengan hampir satu bulan di dalam pembatas.
Yang kedua, hanya wanita yang bisa menembus pembatas. Bahkan sama sekali tidak ada pria di dalam pembatas selain Nuclear Man yang bermarkas di The Citadel. Tidak diketahui nasib para pria yang sebelumnya ada di Roosevelt Island. Apakah terlempar keluar dari pembatas atau mati.
Yang ketiga, hampir semua kekuatan super hilang. Atau tidak bisa berfungsi maksimal. Carol sendiri masih belum tahu apakah kekuatannya terpengaruh atau tidak.
Echo lantas memperkenalkan Carol pada Som, satu-satunya pria yang ada di sana. Ia dikabarkan kabur dari The Citadel dan sekarang bekerjasama dengan para pemberontak. Carol agak curiga dengan Som. Jessica mengaku mau tidak mau mempercayai Som karena sumber daya mereka terbatas dan energi mereka sudah terkuras setiap harinya demi bertahan hidup serta melindungi wanita-wanita yang lain.
Tak lama alarm berbunyi. Pertanda ada serangan datang dari The Citadel. Anak buah Nuclear Man, pasukan robot yang dinamai Metal Men menyerbu markas pemberontak. Rekan-rekan Carol segera mempertanyakan tugas sebagai pemimpin pada Carol, yang direspon dengan lugas. Dengan segera Carol memerintahkan ketiga rekannya, plus Som, untuk melindungi markas dari berbagai sudut, sementara ia berjaga di udara.
Awalnya terlihat pemberontak berhasil menahan Metal Men dengan sukses. Namun keadaan menjadi kacau setelah Som tertangkap dan Hazmat dilumpuhkan. Captain Marvel yang mencoba menyelamatkan mereka juga ikut tertangkap.
Tiba-tiba saja She-Hulk terlihat di udara, bersiap menghujamkan tinjunya ke arah pasukan Metal Men. Captain Marvel sudah girang duluan melihatnya. Kebahagiaannya hanya sesaat. Kekuatan She-Hulk mendadak hilang. Tubuh Jeniffer yang dalam keadaan tidak sadarkan diri dan sudah kembali berubah menjadi manusia biasa kini meluncur jatuh ke tanah.
Menarik sih ceritanya. Beberapa elemennya mungkin sudah pernah kita temui di cerita atau arc lain. Namun Kelly Thompson menggabungkannya menjadi satu sehingga memberi kesan yang fresh. Saya pribadi paham mengapa Marvel memilih untuk mengangkat tema feminism di arc pembuka seri komik Captain Marvel generasi baru ini. Tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Intinya soal emansipasi wanita dan kesetaraan gender. Iya gak sih?
Leave a Reply