Virus mematikan bernama Colossus telah menyerang Bruce Wayne a.k.a. Batman. Ia tidak sendiri karena musuh bebuyutannya, Joker, juga mengalami hal yang sama. Mau tidak mau keduanya kini harus berkolaborasi berkeliling Eropa untuk menemukan siapa sebenarnya orang yang telah membuat virus tersebut dan sekaligus mencari obat penawarnya sebelum batas kehidupan mereka habis dalam durasi waktu tujuh hari. Jika di edisi sebelumnya kita diajak berkeliling Berlin, kini di Batman: Europa #2 petualang duo Batman dan Joker berlanjut di Prague. Mampukah kali ini mereka menangkap si pembuat virus Colossus?
Sinopsis Komik
Forced to work with his greatest foe, The Joker, Batman reaches Prague just as the virus he’s been infected with starts to affect him. While the Czech version of Mardi Gras is in full swing, Batman and The Joker search for the mysterious Trojan Horse, a man who knows the secrets of the Colossus virus…but they’ll find more than they bargained for!
Story: Brian Azzarello, Matteo Casali
Art: Giuseppe Camuncoli
Color: Alex Sinclair
Judul Edisi: 2. Prague
Tanggal Terbit: 16 Desember 2015
Bersama dengan Joker dan Nina, Batman tiba di Prague. Saat itu adalah hari terakhir festival Masopust, dan Batman serta Joker standby di gorong-gorong, sementara Nina menunggu datangnya ‘trojan horse’ di tengah-tengah festival tersebut. Jadi ceritanya, si Nina sebelumnya telah menghubungi orang yang memberi perintah padanya untuk menghack sistem Bat Computer dan berpura-pura mengancam untuk melapor ke pihak berwajib apabila orang tersebut, alias si ‘trojan horse’, tidak memberinya bayaran lebih. Trojan horse pun menanggapinya dengan mengatur pertemuan di tengah festival.
Tanpa disangka, Nina diserang oleh beberapa robot kayu yang merupakan anak buah trojan horse. Batman dan Joker bergegas menuju TKP, tapi salah satu robot telah berhasil membawa Nina pergi. Dengan cara mereka masing-masing, satu demi satu robot dapat dikalahkan oleh duo Batman dan Joker. Namun jumlah pasukan robot kayu ternyata makin lama makin bertambah sehingga makin sulit bagi mereka untuk menyelamatkan Nina. Di luar itu, Batman juga menyadari bahwa mereka secara sengaja dipancing untuk menuju bagian kota tua Prague.
Di suatu tempat, si penjahat utama sedang berbincang dengan seseorang yang merupakan penggerak para robot. Masih belum jelas siapa sebenarnya otak di balik Colossus, tapi intinya, ia berniat untuk segera menuju bandara agar bisa kabur dari Prague. Dan sebelum pergi, mastah robot telah meninggalkan ‘oleh-oleh’ bagi Batman dan Joker apabila mereka tiba di sana.
Beberapa waktu kemudian B & J akhirnya tiba juga di markas si trojan horse dan anak buahnya. Tentu saja mereka sudah tidak ada di TKP, tapi Joker berhasil menemukan ‘oleh-oleh’ yang ditinggalkan yang ternyata adalah sebuah robot raksasa yang langsung menelan Joker hidup-hidup. Dengan kondisi tubuh yang makin melemah, Batman kesulitan untuk mengalahkan robot tersebut. Di saat terdesak, tiba-tiba Joker muncul menjebol tubuh si robot (entah bagaimana caranya) dan robot yang dalam limbung langsung ditendang Batman hingga jatuh ke sungai.
Meski tidak berhasil menemui trojan horse, Batman ternyata diam-diam telah menyelipkan alat pelacak ke pakaian Nina. Dengan alat pelacak tersebut, mereka mengetahui kemana trojan horse membawa Nina.
Paris.
Sama seperti halnya Batman: Europa #1, di edisi kali ini kita seperti diajak untuk belajar sejarah dan mengenal sekilas tentang kota Prague. Buat sebagian orang mungkin bisa menikmatinya, tapi bagi yang ingin adegan bak buk bak buk, alur cerita yang berjalan lambat tentu sangat mengganggu kenyamanan. Masih belum jelas siapa si trojan horse ini dan apa motif sebenarnya ia menciptakan virus Colossus. Semoga saja tidak antiklimaks dengan menampilkan Joker sendiri sebagai otak utama nanti di bagian akhir cerita.
Batman: Europa #2 (2015)
- Story
- Art (Pencil, Ink, Colors)
- Element of Surprise
- Recommended Reading
Review Komik
Cerita sebenarnya menarik, tapi sama halnya dengan sebelumnya, slowwww progressss. Banyak frame yang sebenarnya bisa dibuang karena tidak terlalu berpengaruh pada cerita. Gambarnya sendiri tetap memukau walau, personally, masih di bawah karya Jim Lee di edisi perdana lalu. Masih ada 2 edisi lagi sebelum tamat, semoga yang dua berikutnya tidak terlalu banyak ‘pelajaran sejarahnya’.
Leave a Reply