Di cerita sebelumnya, Batman akhirnya mengetahui identitas asli dari Gotham dan Gotham Girl, lengkap beserta asal usul mereka. Teror yang dilakukan oleh komplotan Monster Men terus berlanjut dan saat Batman menitipkan kota Gotham di saat ia fokus mencari pelakunya, Gotham dan Gotham Girl justru dihadang oleh dua orang yang kemungkinan besar bertanggung jawab atas teror tersebut: Hugo Strange dan Psycho-Pirate. Apa yang terjadi selanjutnya? Simak jawabannya di sinopsis komik Batman #42 berikut ini.
Sinopsis Komik *SPOILER*
“I Am Gotham” part four. When Gotham City falls prey to true evil, will Batman be abandoned by the new heroes Gotham and Gotham Girl? The Dark Knight must decide who to entrust with the safety of his beloved city if he hopes for any of its citizens to survive.
Story: Tom King
Art: Sandra Hope, Matt Banning (Inks) / David Finch (Pencils)
Color: Jordie Bellaire
Letter: John Workman
Judul Edisi: I Am Gotham Part Four
Tanggal Rilis: 3 Agustus 2016
Cerita dibuka dengan sebuah ruangan yang dipenuhi dengan tubuh dua puluh tujuh tentara yang mati dengan bersimbah darah. Ada tulisan “I Am Gotham” di salah satu sisi tembok, yang didekatnya meringkuk Gotham Girl sembari mengucap kata “saya takut” secara berulang. Dari kondisi mereka, Batman memperkirakan bahwa pelakunya adalah orang yang memiliki kekuatan selevel dengan Superman. Ia pun lalu menghubungi Alfred dan memintanya untuk mencari keberadaan Gotham.
Di suatu tempat, Gotham sedang mencoba mencegah seorang pria untuk melakukan aksi bunuh diri dari atas atap sebuah gedung. Pria tersebut ternyata adalah ‘anak buah’ Monster Men, yang tiba-tiba saja mengaktifkan bom bunuh diri yang ada dalam tubuhnya, dan menghancurkan gedung tersebut beserta orang-orang yang ada di dalamnya.
Gotham Girl alias Claire terbangun di Bat Cave dan kembali meracaukan kata “saya takut”. Duke Thomas mencoba menghiburnya dengan memberikan selimut dan memeluknya, namun Batman mendadak menghubungi mereka dan mempertanyakan apakah mereka sudah selesai menganalisa TKP sebelumnya. Batman sendiri berhasil menemukan Hank alias Gotham di jembatan, yang kini telah merasa frustrasi dengan kondisi kota Gotham. Sebelumnya ia merasa yakin bisa memperbaiki kondisi kota Gotham, namun nyatanya itu bukan hal yang mudah. Batman pun mengamini, bahwa kota Gotham sudah tidak mungkin lagi bisa diperbaiki. Yang bisa mereka lakukan hanyalah membuatnya menjadi lebih buruk.
Kesal mendengar perkataan Batman, Gotham melemparkan tiang jembatan hingga menghancurkan Bat Mobile. Batman kemudian melanjutkan ceramahnya, bahwa sebenarnya ia berharap banyak pada Gotham (dan Gotham Girl) karena metode dan pemikiran mereka berbeda dengan dirinya. Namun harapannya sirna setelah melihat 27 jasad tentara di gedung yang terbakar. Mendengar angka 27 yang disebutkan Batman membuat Gotham seperti tersadar dan segera terbang meninggalkannya.
Beberapa saat kemudian Duke menghubungi Batman dan mengatakan bahwa ia telah menemukan suatu petunjuk. Ketika nomer serial pada tag para tentara yang ada di TKP ditambahkan, maka akan muncul angka 24. Dan menurut database militer, angka tersebut mengacu pada huruf ke-24, “X”. Batman langsung konek begitu mendengar huruf tersebut, bahwa yang dimaksud adalah Task Force X.
Jauh di bawah kota Gotham, Amanda Waller, si empunya pasukan Task Force X, sedang berbincang dengan General Sam Lane, yang cukup pede dengan keamanan markas mereka. Tanpa disangka Batman sudah ada di belakangnya dan langsung membenturkan wajahnya ke tembok. Waller tanpa basa-basi mengaku bahwa ia telah memerintahkan dua orang anak buahnya, Psycho-Pirate dan Hugo Strange, untuk menyelesaikan dilema yang dirasakan pemerintah AS atas keberadaan Batman di kota Gotham — yang dianggap menjadi pemicu munculnya kriminal dan penjahat super di sana.
Permasalahannya, Strange yang seharusnya mengontrol Psycho-Pirate agar tetap lurus dalam misinya ternyata berkhianat dan malah memanfaatkan Strange untuk mempengaruhi emosi Gotham dan Gotham Girl. Waller mengatakan bahwa ia tahu dimana Strange berada dan akan memberikan informasinya pada Batman, asalkan ia mau memohon kepadanya. Alih-alih memohon, Batman mempertanyakan kenapa Waller sama sekali tidak mempedulikan mengenai 27 anak buahnya yang terbunuh. Jawaban Waller membuat Batman terkejut, karena ternyata anak buah Waller bukan berjumlah 27, melainkan dua puluh DELAPAN.
Batman bergegas mencari Gotham dan menemukannya di rumah kedua orang tuanya. Pak Henry dan Bu Clover sudah meninggal saat Batman datang, dibunuh oleh tentara ke-28, yang ternyata sebelumnya hanya berpura-pura mati hingga Gotham meninggalkan TKP dengan membuka topeng wajahnya, memotretnya, mencari tahu identitasnya, dan lantas membalaskan dendamnya dengan menghabisi kedua orang tua Hank. Batman mencoba menenangkan Hank, mengingatkan bahwa emosi yang ia rasakan saat ini adalah ulah Psycho-Pirate. Namun Gotham tidak menghiraukannya dan membunuh si tentara tersebut.
Sebelum terbang menjauh, Gotham mengatakan hal serupa saat ia berada di jembatan, bahwa sudah tidak mungkin lagi untuk memperbaiki kota Gotham. Dan jika memang sudah tidak bisa diperbaiki, yang bisa dilakukan hanyalah menghancurkannya sebelum lebih banyak lagi orang yang terluka karenanya.
Butuh waktu untuk mencerna cerita di edisi ini karena ada alur yang dilompati dan tidak diceritakan secara langsung oleh Tom King. Jika teman-teman termasuk yang kebingungan, kira-kira begini inti ceritanya — (1) Hugo Strange memerintahkan Psycho-Pirate untuk mempengaruhi emosi Gotham dan Gotham Girl; (2) Gotham (dan Gotham Girl?) yang berada dalam pengaruh Psycho-Pirate membunuh 27 tentara yang ditugaskan oleh Amanda Waller untuk mengawasi Hugo Strange dan Psycho-Pirate; dan (3) Gotham menjadi lepas kendali sementara Gotham Girl menjadi syok. Tentu dengan ulah Gotham yang membunuh si tentara di depan mata Batman bakal membuat karirnya sebagai partner Batman berakhir singkat. Yang menarik adalah kelanjutan nasib Gotham Girl, apakah bakal down the drain seperti kakaknya, atau bergabung dalam keluarga besar si manusia kelelawar. Menarik juga untuk disimak bagaimana cerita ini terkait dengan arc Batmen di Detective Comics yang mengusung latar yang sama, tentang pihak pemerintah yang berniat menghentikan Batman.
Batman #4 (2016)
- Story
- Art (Pencil, Ink, Colors)
- Element of Surprise
- Recommended Reading
Review Komik
Good story actually, tapi bagian yang sengaja tidak diceritakan dari alur utama membuat butuh waktu ekstra untuk memahami potongan cerita yang tersaji. Artwork sebenarnya sama dengan edisi-edisi sebelumnya, tapi mungkin karena lebih banyak nuansa gelap di edisi ini mengakibatkan agak capek untuk melihat gambar yang ada. Masih recommended untuk dibaca yang jelas.
Leave a Reply