Di cerita sebelumnya, tidak hanya penjahat saja yang kini mengejar Batman, melainkan juga polisi-polisi korup yang tidak ingin rahasianya terbongkar. Lepas dari mereka, hadir satu musuh lagi yang bukan musuh sembarangan, KG.Beast! Dapatkah Batman menyelesaikan misinya dengan semua halangan ini? Apa yang sebenarnya kemarin dilihat oleh Harvey Dent di dalam jam lonceng milik Bruce Wayne? Simak kelanjutan kisahnya di sinopsis All-Star Batman #3 after the jump below.
Sinopsis Komik *SPOILER*
“MY OWN WORST ENEMY” part three! Now on the run from both bounty hunters and cops, Batman and Duke must find a safe place to hide out with Two-Face before they can continue their journey to the cure. Batman might soon realize his worst nightmare: that Two-Face is right…and nowhere is safe.
Story: Scott Snyder
Art: Danny Miki (Inks) / John Romita, Jr. (Pencils)
Color: Dean White
Letter: Steve Wands
Judul Edisi: My Own Worst Enemy Part Three
Tanggal Rilis: 19 Oktober 2016
Saat Ini. Batman dan Two-Face tergeletak di jalan dengan tubuh bersimbah darah. KGBeast perlahan mendatangi mereka dan bersiap untuk membacok Batman dengan pedangnya. Untung tepat di saat-saat terakhir Batman tersadar dan berhasil menghindar. Polisi-polisi yang berada di van yang sama dengan Batman dan Two-Face bangkit dan hendak menyerang KGBeast. Batman meminta mereka berhenti namun terlambat. Dalam sekejap KGBeast sudah membantai mereka semua dengan sadis.
Saat KGBeast sedang mengatasi polisi yang terakhir, Batman menggunakan kesempatan itu untuk menyerang KGBeast. Pun begitu dengan Two-Face, yang ikut menyerang KGBeast dengan pistol milik salah seorang polisi yang sudah tidak berdaya. Tapi KGBeast memang bukan musuh biasa. Ia sama sekali tidak bergeming, bahkan sempat melemparkan dua throwing star (apa ya ini namanya?) ke wajah Two-Face. Keduanya kini kembali berada di ujung tanduk.
Kembali di saat-saat terakhir nyawa mereka terselamatkan. Adalah Duke, yang dengan mengendarai mobil langsung menghantam tubuh KGBeast. Sembari memapah Two-Face ke dalam mobil, Batman meminta Duke untuk mengikuti papan jalan untuk menuju ke safe house.
Sepeninggal mereka, datang komplotan The Royal Flush, menanyakan kemana perginya Batman dan Two-Face pada KGBeast. Tanpa basa-basi KGBeast merespon dengan melemparkan bom mini ke arah mereka. *BOOM* The Royal Flush KO dalam sekejap 😀
Di sebuah pom bensin, Great White dan Black Mask mengkhawatirkan nasib mereka apabila nanti KGBeast menyadari bahwa mereka tidak punya cukup uang untuk membayarnya. Penguin meminta mereka tidak perlu pusing karena ia yang akan memikirkannya. Dua orang pria yang ada di sana tiba-tiba mengatai Penguin. Tidak butuh waktu lama bagi Penguin untuk memberi pelajaran pada mereka.
Duke dkk tiba di tempat yang diminta oleh Batman. Tempat tinggal Harold Allnut. Sembari Harold mengoperasi Two-Face, Duke memberitahu Batman bahwa jika ia tidak kembali secepatnya, maka akan ada file-file di departemen kepolisian yang akan muncul dengan sendirinya dan mengungkap keterkaitan Bruce Wayne dengan Batman. Selain itu, bahan utama obat bagi Two-Face yang sebelumnya ditunjukkan pada mereka diketahui hanya memberikan efek kesembuhan sementara. Meski demikian, Batman mengatakan bahwa mereka harus tetap meneruskan misi itu.
Duke lalu meminta Batman menceritakan tentang rumah yang menjadi tujuan mereka. Batman pertama enggan untuk melakukannya, namun akhirnya ia memberitahu Duke, bahwa rumah tersebut dulunya adalah tempat pertama kali ia bertemu dengan Harvey Dent (saat mereka masih kecil).
Dua puluh kemudian, mereka bertiga melaju melalu terowongan pembuangan air dengan menggunakan kapal boat milik Harold. Tanpa diduga tiba-tiba beberapa orang anak buah Two-Face menyerang mereka di tengah jalan. Tersudut di ujung senjata mereka, Batman tak berdaya ketika Two-Face menyiramkan obat yang dibicarakan sebelumnya ke wajah Batman.
Tidak ada alur maju mundur cantik di edisi kali ini. Anehnya, saya malah merasa jadi ada yang hilang, hehehe. Cerita berfokus pada kelanjutan perjalanan Batman dalam mencapai rumah yang diminta oleh Harvey Dent, rumah yang ternyata tempat mereka pertama kali bertemu saat masih polos alias masih anak-anak. Dengan mengabaikan segala kemungkinan identitasnya bakal terbongkar, sepertinya lagi-lagi aksi Batman kali ini dihantui oleh rasa bersalahnya terhadap Harvey yang sudah menjadi Two-Face. Sepertinya seperti itu. Yang jelas, saya suka akhirnya Duke mulai ikut beraksi di sini. Hanya saja yang terasa konyol adalah kemunculan The Royal Flush Gang, yang tuntas hanya dalam beberapa panel saja, wkwkwk.
All-Star Batman #3 (2016)
- Story
- Art (Pencil, Ink, Colors)
- Element of Surprise
- Recommended Reading
Review Komik
Sejauh ini cerita masih solid. Terasa ada yang hilang begitu alur berjalan normal di edisi ini. Mungkin karena sudah kadung penasaran dengan cliffhanger edisi sebelumnya yang terjadi di waktu dua hari dari cerita saat ini. Dan juga tidak sama seperti sebelumnya, hanya ada satu penampakan villain tambahan di sini, The Royal Flush Gang, yang nyatanya tidak ada keren-kerennya sama sekali. But overall, still highly recommended.
Leave a Reply