Kisah arc Savage Dawn lalu ditutup dengan cukup memukau, Superman yang masuk ke dalam brankas raksasa yang penuh berisi kryptonite. Apakah dia sudah nekat mau bunuh diri karena kekuatan supernya belum juga kembali? Tentu tidak. Clark memutuskan melakukan aksi tersebut karena mulai menyadari bahwa ‘kemungkinan besar’ sel-sel dalam tubuhnya telah bermutasi sehingga tidak lagi mampu menyerap energi matahari yang merupakan sumber kekuatannya. Secara teoritis, dengan mendekatkan diri pada kryptonite, maka radiasi kryptonite akan menghancurkan sel-sel termutasi tersebut dan tubuhnya akan memproduksi sel-sel baru yang masih sehat. Nah, bagaimanakah kelanjutan kisahnya? Sukseskah Superman mendapatkan kembali kekuatan supernya? Ataukah malah zonk? Simak kisahnya di sinopsis Action Comics #49 berikut ini.
Sinopsis Komik
“Savage Dawn” continues! Now powered by Kryptonite, Superman is confronted by the first of Vandal Savage’s children! It’s a creature with unrelenting bloodlust and the power to match it!
Story: Aaron Kuder, Greg Pak
Art: Aaron Kuder (Layout) / Ardian Syaf (Pencils) / Jonathan Glapion, Scott Hanna, Sandra Hope (Inks)
Color: Tomeu Morey, Wil Quintana
Judul Edisi: Immortal Combat
Tanggal Rilis: 3 Februari 2016
Cerita diawali di sebuah tempat di Fargo, dimana seorang anak yang sedang membaca buku tentang raja barbarian bernama Salvaxe dibully oleh teman-temannya. Saat ia emosi, mendadak muncul black mass Vandal Savage yang mengubahnya menjadi tokoh favoritnya itu, Salvaxe. Dengan perawakan yang serupa tentunya, tinggi besar gagah. Menyusul hadir Savage yang menjelaskan bahwa ia adalah salah satu dari anak keturunan biologis yang ia cari selama ini.
TKP berpindah ke markas ARGUS, dimana Superman mulai merasakan kekuatannya kembali usai memasrahkan dirinya ke dalam lemari penuh berisi batu kryptonite. Dalam satu pukulan ia berhasil menghancurkan Puzzlr. Namun demikian, agen Steve Trevor dan juga Etta Candy mengingatkannya bahwa energinya belum benar-benar pulih. Sel termutasi di dalam tubuhnya saat ini sedang melakukan perlawanan dengan cara menyerap energi kryptonite. Ditambah lagi, dengan masuknya energi kryptonite ke dalam tubuhnya, sel-sel sehat yang terbentuk pun ikut hancur.
Dengan waktu yang terbatas, Superman pun bergegas menuju watchtower untuk menyelamatkan rekan-rekannya. Namun ia menyempatkan diri untuk menemui Wonder Woman dan dengan girang bercerita tentang kekuatannya yang sudah kembali. Diana tidak mempercayainya begitu saja karena ia baru saja mendapat pesan dari Trevor tentang apa yang terjadi pada tubuh Clark saat ini. Namun Clark memintanya untuk percaya kepadanya dan mereka berdua lalu menuju watchtower.
Mengetahui kedatangan Superman, Savage yang kini dikawal oleh empat anaknya yang baru (entah dimana anak buahnya yang kemarin) menugaskan Salvaxe untuk menyerang Superman. Pertarungan keduanya pun berlangsung di bumi sementara Wonder Woman melanjutkan perjalanan menuju watchtower. Setelah sempat berbaku hantam, Clark mengetahui bahwa musuh yang ia lawan adalah seorang anak kecil. Ia pun menjadi lengah dan dapat disudutkan oleh Salvaxe.
Tiba-tiba Diana menghubunginya dan memberitahukan bahwa Savage beserta markasnya (ingat, pesawat Savage sebelumnya diteleport ke DALAM watchtower) telah berteleport ke tempat lain. Namun sebelum itu, dengan menggunakan kekuatan yang terkumpul dari para anggota Justice League yang tertawan, ia menembak titik pusat planet Jupiter! Tembakan tersebut mengakibatkan masa Jupiter membengkak dan bulan dalam orbitnya tertarik.
Menyadari ada hal yang tidak beres, Superman meminta Wonder Woman untuk turun dan menangani Salvaxe sementara ia bergegas pergi ke suatu tempat. Ya, Superman menyadari bahwa apa yang baru saja dilakukan oleh Savage adalah untuk MENGANGKAT ‘rumahnya’, The Fortress of Solitude, dari dalam es!
Meski ada review di sebelah yang memberi nilai buruk pada edisi ini, saya sebaliknya justru amat sangat menyukainya. Dengan cerita yang semakin mendekati titik akhir, titik balik kebangkitan Superman sangat terasa di Action Comics #49 (dan juga #48 lalu). Mungkin the best part bagi saya adalah wajah Clark yang girang mengetahui kekuatannya kembali, walau cuma sementara dan masih belum murni seutuhnya. Meski tidak sedingin Bruce Wayne, wajah Superman yang kegirangan seperti anak kecil habis mendapatkan permen bukanlah sesuatu yang sering kita lihat di komik-komik Superman. Yah, kalau ada yang sedikit membingungkan, adalah komposisi anak-anak Savage yang sudah berubah dari formasi sebelumnya. Termasuk Frankenstein yang kini hilang begitu saja. Atau jangan-jangan dia adalah kuntilanak, yang bisa datang dan pergi seenaknya, hehehe.
Action Comics #49 (2016)
- Story
- Art (Pencil, Ink, Colors)
- Element of Surprise
- Recommended Reading
Review Komik
I love this book. The story, the art, even the cliffhanger. Probably the best issue for Savage Dawn’s storyline. Sayang masih ada sedikit bagian yang bikin kening berkerut. Yang jelas, harapan yang paling besar, semoga di edisi berikutnya ada penjelasan yang masuk akal mengenai alasan Savage menembak Jupiter serta kenapa ia mengambil Fortress of Solitude.
Leave a Reply