Review Manga Bitter Virgin (Square Enix, 2005)

Saya bukan penggemar manga bergenre drama romantis. Pasalnya, yang beredar di Indonesia kebanyakan begitu begitu saja ceritanya. Mudah ditebak alur dan juga konflik-konfliknya. Namun beberapa waktu lalu tanpa sengaja saya menemukan beberapa manga dengan tema tersebut yang ternyata punya jalan cerita yang sangat menarik dan tidak biasa. Mulai dari yang kelam hingga yang tabu. Salah satunya adalah “Bitter Virgin” (ビター バージン, Bitā Bājin) yang diterbitkan di majalah bulanan Young Gangan selama periode 18 Februari 2005 hingga 7 Maret 2008. Seperti apa ceritanya?

Sinopsis Singkat

Cover manga Bitter Virgin 3

Aikawa Hinako, seorang siswi SMA yang cantik namun pendiam, punya masa lalu yang kelam. Ayah tirinya memperk0sanya tanpa sepengetahuan ibunya, bahkan hingga ia hamil dan terpaksa menyerahkan bayinya untuk diadopsi. Suatu ketika, Suwa Daisuka, siswa sekelas Hinako yang cukup populer di sekolah, tanpa sengaja mengetahui rahasia Hinako tersebut. Rasa penasarannya terhadap kebenaran masa lalu Hinako membuat Daisuka justru semakin akbrab dengannya dan lama kelamaan benih asmara pun timbul diantara keduanya.

Penulis: Kei Kusunoki
Artis: Kei Kusunoki
Serialisasi: Young Gangan
Genre: Drama, Romantis
Status: Completed (32 chapter / 4 volume)

Review Singkat

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Seandainya dari awal saya tidak tahu bahwa manga ini akan membahas mengenai kekerasan seksual mungkin saya akan berhenti membaca setelah beberapa halaman pertama saja. Start-nya cenderung membosankan dan tidak menjanjikan apapun yang baru. Namun begitu masuk pada pengakuan Hinako terhadap masa lalunya (yang didengar secara tidak sengaja oleh Daisuka) ketertarikan saya langsung meningkat drastis. Kusunoki mampu menghadirkan momen tersebut secara dramatis walau hanya lewat kata-kata, tanpa memberikan ilustrasi tentang apa yang sudah dialami oleh Hinako.

Respon Daisuka yang percaya tidak percaya dengan masa lalu Hinako bagi saya terasa realistis dan tidak lebay. Antara penasaran namun juga was-was jika hal tersebut nyata. Ia pun juga tidak serta merta menerima masa lalu Hinako meski sudah mulai jatuh hati padanya.

Yang bisa dikatakan mengganggu adalah sifat Daisuka yang jauh berbeda dengan yang digambarkan di awal. Sebagai siswa populer di sekolah, awalnya Daisuka digambarkan sebagai sosok playboy yang bisa (dan ingin) mendapatkan hati semua siswi yang ada di sekolahnya. Namun setelah ia mengetahui masa lalu Hinako karakternya justru terlihat berbeda 180 derajat. Tampak setia dan tidak suka bermain hati.

Untungnya itu saja kelabilan Kusunoki dalam “Bitter Virgin”. Hingga berakhir, keseluruhan cerita berjalan dengan baik dan solid. Saya suka dengan bagaimana pembahasan mengenai hamil di luar nikah tidak serta merta dibebankan pada kedua tokoh utama yang masih berstatus pelajar, melainkan disampaikan sebagian oleh karakter lain yang lebih dewasa dan lebih umum mengalaminya. Karakter orang ketiga yang dihadirkan juga masih dalam tahap kewajaran, sehingga cerita tetap tidak melenceng dari tema utama yang dibahas.

Akhir kata, manga ini saya rekomendasikan bagi teman-teman yang sudah bosan dengan drama percintaan biasa, atau pada dasarnya memang suka dengan cerita-cerita kelam seperti ini.

manga bittervirgin

Leave a Reply