Review Komik SuperWoman #2 (2016)

Mendapatkan kekuatan dari Superman secara tidak langsung, Lois Lane dan Lana Lang berubah menjadi SuperWoman. Meski sumber kekuatannya sama, namun kekuatan keduanya berbeda. Lois, dengan kostum merah biru, memiliki kekuatan serupa dengan Superman. Sementara Lana, dengan kostum merah putih, memiliki kekuatan energi matahari yang mampu ia olah menjadi energi listrik. Suatu ketika, saat mengatasi insiden kapal tempur Gestalt milik Lex Luthor, SuperWoman Lois terbunuh oleh Ultra Woman, versi bizarro. Anehnya, cara kematiannya sama dengan Superman (New 52), menjadi abu. Bahkan sesaat sebelum meninggal, Lois mengatakan bahwa kini ia sudah mengetahui semuanya dengan jelas. Apa yang dimaksud oleh Lois? Apakah kematiannya berkaitan dengan kematian Superman? Dan bagaimana Lana menghadapi kenyataan bahwa sahabatnya telah meninggal di depan matanya sendiri? Simak yuk kelanjutan kisahnya di sinopsis komik SuperWoman #2 berikut ini.

Sinopsis Komik *SPOILER*

superwoman_2

“WHO IS SUPERWOMAN?” part 2! The battle of Metropolis Harbor rages on and the casualties are mounting! To save both herself and the city from the ultra-powered Bizarress duo, Superwoman must turn to John Henry Irons—a.k.a. Steel—for help! But there is a larger villainous force at work behind the scenes, and you won’t believe who it is! Buckle up for the shocking true identity of Ultra Woman!

Story: Phil Jimenez
Art: Matt Santorelli (Inks) / Phil Jimenez (Pencils)
Color: Jeromy Cox
Letter: Rob Leigh
Judul Edisi: Who Is Superwoman? Part Two: What Comes Next
Tanggal Rilis: 14 September 2016

Di dalam Gestalt, Mercy Graves melangkah menuju control panel dengan penampakan kru-kru Gestalt yang sudah tumbang di sekitarnya. Ia mematikan transmisi komunikasi lantas menekan tombol peluncuran misil! Lex Luthor yang masih berada di pelabuhan berniat untuk segera masuk ke Gestalt, namun salah seorang krunya memberitahu bahwa sistem senjata Gestalt telah diaktifkan. Ia pun kaget mengetahui misil-misil tiba-tiba ditembakkan ke arah kota Metropolis.

Sementara, juga di dalam Gestalt, Lana masih syok atas meninggalnya Lois di tangan Ultra-Woman versi bizarro. Saat Ultra-Woman menghampirinya, ia segera menyerangnya dengan electro-solar radiation, yang ternyata sama sekali tidak berpengaruh terhadap musuhnya. Ultra-Woman lantas mencekik lehernya dan mengatakan, “Tolong aku”. Lana kaget mendengarnya. Belum juga kagetnya pulih, Mercy datang mendekat ke arah mereka. Lana segera minta agar Mercy memanggil Luthor. Namun Mercy justru berubah menjadi sosok yang mirip dengan bizarred Ultra-Woman.

Lana yang panik secara reflek mengeluarkan seluruh energinya dan ia pun terbang meluncur ke angkasa. Kedua bizarro wanita berniat mengejarnya, tapi sebuah suara meminta mereka untuk mundur dan membiarkan Lana pergi. Di angkasa, Lana dicegat oleh Steel, kekasihnya, yang lantas memintanya untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib. Lana lalu menceritakan apa yang baru saja terjadi, namun pada akhirnya ia menuruti permintaan kekasihnya dan menjalani pemeriksaan di kantor polisi.

Serangan misil yang tadi dilancarkan dari Gestalt sepertinya tidak bermaksud untuk menghancurkan kota Metropolis, melainkan hanya melumpuhkannya. Itu pun hanya mentarget bangunan-bangunan milik LexCorp. Sementara itu, di kantor polisi, Captain Maggie Sawyer yang menginterogasi Lana tidak menghabiskan waktu lama untuk membebaskannya kembali, karena sedari awal yang ia butuhkan hanya untuk tahu apakah Lana bisa dipercaya atau tidak.

Keluar dari kantor polisi, hidung Lana tiba-tiba mengeluarkan darah. Steel yang mengetahuinya segera memaksanya untuk pulang ke rumah dan menyerahkan situasi yang ada saat ini pada M.C.U (Metropolis Crimes Unit). Dari sudut gang, terlihat sosok seseorang berjubah sedang mengawasi keduanya. Dr. Oz, kah?

Di pelabuhan, pihak kepolisian mengatakan mereka akan menanyai semua kru Gestalt, termasuk juga Mercy. Luthor heran mengapa Mercy juga harus ikut ditanyai, tapi Mercy sendiri langsung menjawab bahwa ia tidak keberatan untuk itu. Di suatu tempat di area Suicide Slum, Steel membawa Lana ke tempat Natasha Irons, keponakannya. Ia memberitahu Lana bahwa ia sudah menyiapkan kostum khusus baginya apabila suatu saat dibutuhkan, kostum yang bernama Insect Queens. Namun dengan kondisi Lana saat ini, Steel tidak memperbolehkan Lana untuk mencobanya dan memintanya untuk beristirahat terlebih dahulu.

Sementara Lana tertidur dan bermimpi tentang Lois, Steel dan Natasha pergi ke Metropolis untuk menangkap Atomic Skull yang baru saja lolos dari penjara dan berbuat ulah di kota. Saat Steel hendak melawannya, Atomic Skull mengatakan bahwa di penjara ada pihak-pihak tertentu yang menyiksa dan memberlakukan mereka sebagai bahan percobaan di lab. Dan itu terjadi semenjak LexCorp mengambil alih penjara. Atomic Skull pun berniat untuk menemui Superman dan menunjukkan kepadanya apa yang telah ia perbuat.

Tiba-tiba Superwoman Lana hadir di hadapannya. Energi keberadaan Superwoman dirasakan oleh Luthor yang saat itu sedang bersama Mercy. Ia meminta Mercy untuk mengarahkan pesawat menuju Superwoman, namun Mercy justru memberhentikannya, tepat di atas gedung LexCorp. Luthor pun bergegas turun dan hendak menuju ke lokasi Superwoman berada. Tanpa disangka, Mercy meraih tangannya dan menghempaskannya. Ia lantas menunjukkan sosok aslinya sebagai bizarro yang membuat Luthor kaget karena ia merasa tidak menciptakannya. Dengan satu pukulan bizarro Mercy membuat Luthor tak sadarkan diri.

Beberapa waktu kemudian Luthor terbangun dan mendapati dirinya berada di salah satu penjara kubus transparan (yang biasa digunakan untuk menahan superhero / super-villain). Kakinya terasa lumpuh. Dan ia pun kaget begitu melihat sosok orang yang berada di depannya. Lena Luthor dan juga sebuah motherbox.


Well, karena Bizarro dulu diciptakan oleh Lex Luthor, rasanya wajar jika kemudian Lena bisa mencuri teknologinya dan menggunakan untuk menciptakan pasukan bizarro wanita miliknya sendiri. Sayangnya, misteri baru muncul sementara pertanyaan besar mengenai nasib Lois masih belum terjawab. Sudah beneran mati atau belum sih? Kata-kata terakhirnya masih bikin penasaran soalnya…

rk superwoman2
SuperWoman #2 (2016)
  • Story
  • Art (Pencil, Ink, Colors)
  • Element of Surprise
  • Recommended Reading
3.8

Review Komik

Berhubung ada yang merasa sudah lelah dengan banyaknya misteri di Rebirth, saya beritahu dulu di awal. Superwoman #2 hanya menjawab satu bagian kecil dari pertanyaan di edisi perdana, tapi menambahkan satu pertanyaan besar di bagian akhir edisi. Untuk saat ini saya sendiri masih bisa menikmatinya, asalkan nanti DC Comics tidak membuatnya terlalu bertele-tele dan menjejalkan terlalu banyak misteri. Artwork lumayan, namun tidak terlalu istimewa.

Sending
User Review
0 (0 votes)

Leave a Reply