Review Komik Suicide Squad #10 (2017)

Edisi Suicide Squad kali ini masih berhubungan dengan major event Justice League vs. Suicide Squad, menceritakan tentang harga yang harus dibayar oleh Amanda Waller paska insiden Eclipso dan Max Lord yang faktanya sedari awal merupakan bagian dari rencananya agar Batman mau menerima keberadaan Suicide Squad (baca: Justice League vs. Suicide Squad #6). Untuk edisi berikutnya kemungkinan besar saya akan melanjutkan me-review serial komik ini lagi, karena dari previewnya, arc selanjutnya bakal seru habis — ada salah satu karakter Suicide Squad yang mati dan Deadshot berkhianat. Semoga saja sudah gak pake model separuh cerita utama separuh cerita tambahan seperti arc pertama lalu. Males banget kalo kayak gitu…

Sinopsis Komik *SPOILER*

A “JUSTICE LEAGUE VS. SUICIDE SQUAD” epilogue! She’s lost a prisoner, her darkest secrets have been revealed and she’s unwittingly unleashed a major threat upon herself and Task Force X. It’s one very bad day for Amanda Waller as she tries to tie up loose ends and clean up her mess. But some sins can’t be undone in this special epilogue to JUSTICE LEAGUE VS. SUICIDE SQUAD.

Story: Rob Williams & Si Spurrier
Art: Giuseppe Cafaro
Color: Hi-Fi
Letter: Pat Brossau
Judul Edisi: Epilogue: The Cost
Tanggal Rilis: 25 Januari 2017

Di sebuah pusat peluncuran rudal di Alaska, Rustam menyerbu ke sana dan membunuh semua penjaga yang ada. Walau begitu, tidak jelas apa sesungguhnya ia cari atau ia inginkan di sana karena yang tertinggal hanyalah sebuah foto tiga orang remaja, satu wanita dan dua lainnya pria.

—

Ketiga remaja yang ada dalam foto tersebut sedang asyik berjalan sembari mengobrol. Seseorang berjubah merah tiba-tiba menabrak si wanita, tapi kemudian berlalu begitu saja seolah tidak bersalah. Belum hilang keterkejutan mereka, pasukan National Security mendadak muncul dan membawa ketiganya ke dalam kendaraan mereka.

Beberapa waktu kemudian kendaraan tiba di sebuah mansion. Saat mereka membuka pintu, yang menyambut adalah Amanda Waller, Harley Quinn, Deadshot, dan Captain Boomerang. Ketiga orang tersebut — Martin, Jessie, dan Coretta — ternyata adalah anak dari Waller! Dan Waller sengaja membawa mereka ke tempatnya untuk melindungi mereka dari Rustam, yang sengaja meninggalkan foto mereka bertiga di Alaska sebagai peringatan bagi Waller.

Alih-alih senang, ketiga anak Waller justru kesal dengan kehadiran ibunya. Selama ini Waller telah meninggalkan mereka begitu saja selama dua tahun, bahkan juga tidak pernah berkunjung ke makam suami dan dua orang anaknya yang lain yang telah meninggal.

Seseorang dengan mengenakan jaket dan penutup kepala tiba-tiba terlihat berjalan mendekati mansion. Curiga itu adalah Rustam, Waller memberi instruksi pada anak buahnya untuk melepaskan Killer Croc. Ternyata orang tersebut hanyalah orang biasa yang mendapat perintah untuk mengirimkan sesuatu ke mansion, sebuah tablet. Video (atau streaming?) dari Rustam segera dimulai saat Waller melihat tablet tersebut. Rustam menyatakan bahwa ia sama sekali tidak berminat untuk mencelakai ketiga anak Waller karena yang ia inginkan hanyalah Waller. Tujuannya melakukan aksinya kali ini adalah agar ketiga anak Waller tahu siapa sebenarnya ibunya dan apa yang telah Waller lakukan selama ini.

Dan sepertinya ‘misi’ Rustam berhasil. Setelah melampiaskan amarah mereka, ketiganya pergi meninggalkan mansion. Sepeninggal mereka, Waller memerintahkan Rick Flag untuk mengawasi ketiga anaknya dari jarak jauh. Waller sendiri merasakan kehampaan meski kali ini ia menang dari Rustam

Edisi kali ini dalem banget. Mungkin ini hebatnya DC di era Rebirth. Kita diajak untuk mendalami sisi lain dari setiap karakter yang ada, bahkan karakter anti-hero seperti Amanda Waller yang saya yakin lebih banyak haternya ketimbang anggota fans clubnya. Kalimat terakhir yang diucapkan Waller di sini juga punya makna yang dalam. Menang tapi terasa kalah — ia menang karena ketiga anaknya selamat, ia kalah karena ketiganya kini benar-benar membenci dirinya dan yang tersisa hanyalah pekerjaannya. Thumbs up!