Di episode sebelumnya, dalam usahanya mencari ponsel di ruang guru, Cheong-San dan Su-Hyeok diserang oleh Eun-Ji yang sudah hampir berubah menjadi zombie.
Hal itu berujung pada terpisahnya kedua sahabat tersebut.
Saat hendak kembali ke ruang penyiaran, Cheong-San memergoki Gwi-Nam yang hendak membunuh pak kepala sekolah. Kesal dengan Cheong-San, Gwi-Nam berusaha untuk membunuhnya dengan cara melemparkan pisau ke arah Cheong-San.
Pisau tersebut tepat mengenai punggung Cheong-San.
Bagaimanakah nasib Cheong-San? Akankah ia mati begitu saja di tangan Gwi-Nam?
Simak yuk kelanjutan kisahnya dalam alur cerita All of Us Are Dead episode 5 di bawah ini.
Sinopsis Lengkap All of Us Are Dead Episode 5 (S1E5)
Setelah semalam bersembunyi di kamar mandi, Ha-Ri, Mi-Jin, Min-Jae, dan Joon-Sung mulai berusaha untuk meninggalkan sekolah.
Kemampuan memanah Ha-Ri dan Min-Jae terbukti ampuh untuk membunuh para zombie.
Ha-Ri sendiri berniat untuk mencari saudaranya.
—
Helikopter mendarat di rooftop balaikota. Satu demi satu penyintas memasukinya. Termasuk So-Ju.
Di saat bersamaan, pemerintah mendeklarasikan darurat militer di Hyosan.
Keadaan mulai menjadi rusuh.
Penduduk kota di sekitar Hyosan menolak kedatangan penyintas dari kota Hyosan.
Ada pula oknum-oknum yang berpura-pura menjadi zombie untuk melakukan tindak kriminal.
Di sisi lain, perdana menteri (diperankan oleh Kang Moon-Kyung) meminta militer untuk fokus menyelamatkan penduduk Hyosan yang masih belum terinfeksi sekaligus menjaga agar invasi zombie tidak menyebar luas.
—
Su-Hyeok tiba dengan selamat di ruang penyiaran. Ia meminta maaf karena kembali seorang diri.
Sementara itu, Cheong-San ternyata hanya terkena gagang pisau yang dilempar Gwi-Nam.
Melihatnya, Gwi-Nam terus berusaha mengejarnya.
Masuk ke dalam perpustakaan, Gwi-Nam meminta agar Cheong-San memberikan ponselnya. Cheong-San menolak.
Dalam keadaan terdesak, Cheong-San memukulkan ponselnya hingga melukai mata Gwi-Nam dan membuatnya terjatuh ke kerumunan zombie.
Sambil menahan sakit, Gwi-Nam berjanji akan membunuh Cheong-San.
Setelah bersusah payah, Cheong-San akhirnya bisa keluar dari perpustakaan dengan selamat.
Dihadang sekelompok zombie di lorong, Cheong-San memilih untuk kabur melalui lubang pipa di tembok.
—
Dalam rangka darurat militer, pihak militer sengaja mematikan jaringan internet dan komunikasi di Hyosan.
Apes, di saat bersamaan Cheong-San dan kelompok Ha-Ri sedang berusaha untuk melakukan panggilan darurat. Usaha mereka pun sia-sia.
Cheong-San jadi frustrasi dibuatnya.
—
On-Jo menangis memikirkan nasib Cheong-San. Su-Hyeok berusaha untuk menghiburnya.
Ia yakin Cheong-San pasti bisa selamat.
Melihat helikopter terbang di udara, On-Jo mendapat ide menggunakan drone untuk mencari Cheong-San.
Nam-Ra menambahkan bahwa mereka bisa memanfaatkan drone untuk meminta pertolongan dari sekitar.
Masalahnya, drone tersebut disimpan di ruang sains lab. Joon-Yeong juga mengatakan bahwa drone tersebut masih membutuhkan beberapa komponen agar bisa beroperasi.
Karena hanya dia sendiri yang paham, Joon-Yeong memutuskan untuk ikut pergi ke ruang sains bersama On-Jo.
—
Dalam usahanya menuju Emergency Management Agency (atau SMA Hyosan?), Jae-Il dan Ho-Cheol masuk ke restoran Cheong-San Chicken untuk bersembunyi.
Di sana mereka mendapati Hee-Su yang sudah menjadi zombie dan bayinya.
Setelah memeriksa bayi tersebut dan memastikan ia tidak terinfeksi, Jae-Il berniat untuk membawanya serta.
—
Dengan baterai ponsel yang makin menipis, Cheong-San berusaha mencari jalan keluar dari lubang pipa.
Saat mulai putus asa, ia teringat akan On-Jo dan Gyeong-Su. Hal itu membuatnya bersemangat kembali.
Berhasil keluar dan kembali ke lorong, Cheong-San langsung disambut oleh sekelompok zombie.
Bergegas ia berlari dan masuk ke dalam ruang musik. Untungnya tempat tersebut kosong.
—
On-Jo dan Joon-Yeong berhasil mendapatkan drone beserta komponen-komponennya.
Setelah memperbaikinya, Joon-Yeong menempelkan pesan darurat di drone tersebut. Rencananya ia akan mencari bantuan setelah berhasil menemukan Cheong-San.
Drone pun mulai diterbangkan.
—
Gagal menggunakan telpon dan internet di klinik, Ha-Ri memberitahu bahwa ada telpon darurat di ruang klub panahan.
Ha-Ri, Min-Jae, dan Mi-Jin berencana keluar ke halaman melalui jendela dan menuju ruang klub dari sana agar lebih aman.
Sesaat setelah mereka meninggalkan lorong, drone Joon-Yeong masuk ke klinik.
Wu-Jin langsung mengenali anak panah yang menancap di salah satu zombie sebagai kepunyaan Ha-Ri, adiknya.
Melanjutkan penerbangannya, drone tersebut kemudian tiba di ruang musik. Cheong-San terlihat berada di sana.
Su-Hyeok yang girang spontan memeluk On-Jo. Nam-Ra meliriknya dengan tatapan cemburu.
Karena sudah menemukan Cheong-San, Joon-Yeong lanjut menerbangkan dronenya ke halaman untuk mencari bantuan.
Ji-Min auto syok mendapati kedua orangtuanya sudah berubah menjadi zombie.
Sesaat kemudian drone kehabisan baterai dan terjatuh.
—
Helikopter yang ditumpangi So-Ju dan Eun-Hee tiba di camp penyintas.
Mereka langsung diarahkan untuk diperiksa dan dikarantina sebelum bisa bergabung dengan yang lain.
Masalahnya, dengan banyaknya jumlah penyintas, antrian untuk diperiksa bisa mencapai 12 hingga 72 jam.
So-Ju kebingungan karena jadi tidak bisa pergi ke sekolah On-Jo.
—
Gwi-Nam tersadar. Sama halnya seperti Eun-Ji, ia rupanya tidak berubah menjadi zombie walau sudah digigit dan terinfeksi.
Dalam kilas balik laporan penelitian Byeong-Chan, hal tersebut ternyata sudah ia prediksi. Yaitu adanya mutasi virus yang menyebabkan orang yang terinfeksi tetap memiliki kesadaran sebagai manusia.
Teringat akan ulah Cheong-San kepadanya, Gwi-Nam pun berniat untuk membalaskan dendamnya.
Penutup
Sebuah twist yang cukup menarik. Jika memang bisa bermutasi sedemikian rupa, ada kemungkinan Byeong-Chan di episode sebelumnya juga tidak berubah menjadi zombie.
Bisa jadi setelah ini, jika ada karakter utama yang terinfeksi, mereka pun tidak akan berubah sepenuhnya menjadi zombie.
Kita lihat saja bakal dibawa kemana perkembangan ceritanya.
Leave a Reply