Review Manga Rengoku No Karma (Shounen Magazine, 2014)

Dengan tingkat bunuh diri di Jepang yang tergolong tinggi, sebagian penduduk di sana sepertinya banyak akan adanya kehidupan yang ‘lebih baik’ setelah itu. Atau setidaknya kehidupan yang berbeda dengan yang sebelumnya mereka jalani selama hidup. Hal ini bisa dilihat dengan tidak sedikitnya manga yang mengulas mengenai tema tersebut. Setelah bulan lalu ada “Jisatsutou“, kali ini yang akan dibahas adalah “Rengoku no Karma” atau dikenal juga dengan judul “Karma of Purgatory”. Seperti apa ceritanya?

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sinopsis Singkat

cover rengoku no karma

cover rengoku no karma

Cerita dibagi dalam 2 arc yang pada akhirnya saling berkaitan.

Di arc pertama, High Schooler, seorang pelajar SMA bernama Makoto Nanase memutuskan untuk bunuh diri setelah tahu siswi yang ia sukai, Erika Kirisaki, ternyata justru berada di belakang aksi pem-bully-an yang selama ini alami.

Setelah meninggal, Nanase diberitahu bahwa aksinya itu mengakibatkan 6 orang di sekitarnya mengalami kesialan. Agar dosa bunuh dirinya dihapus, Nanase harus membantu keenam orang tersebut agar lolos dari kesialan.

Mereka adalah Akari Hinata, Daigo Kusanagi, Santa (anjingnya), Zach (teman sosmed), Atsuko Yano, dan anak tetangganya.

Pada prosesnya, kelima orang plus satu anjing tersebut memang berkaitan dengan kasus bully Nanase, baik secara langsung maupun tidak langsung. Termasuk Zach, yang ternyata adalah ayah Nanase sendiri, sang kepala sekolah.

Setelah berhasil menyelamatkan mereka, Nanase mendapat kesempatan kedua dan dihidupkan kembali.

Di arc kedua, Group Suicide, Harukawa Tamako, berniat untuk bunuh diri karena cita-citanya menjadi idol sama sekali tidak didukung oleh keluarganya. Mereka bahkan terang-terangan lebih peduli pada adiknya yang lebih cantik ketimbang dirinya.

Tanpa sengaja, Tamako bertemu dengan 6 orang yang hendak melakukan bunuh diri bersama-sama. Di saat diminta untuk meminum sebuah kapsul mematikan, Tamako melakukannya tanpa ragu. Hal itu membuat yang lain, yang sempat ragu, juga ikut melakukannya. Mereka pun kemudian mati.

Tanpa disangka, Tamako malah dihidupkan kembali. Bukan dengan percuma, melainkan diberi tugas untuk mewujudkan impian terakhir keenam orang yang bunuh diri bersamanya. Ia pun melakukannya sembari ditemani oleh arwah mereka.

Tidak itu saja, perjalanan Tamako meraih cita-citanya ternyata berlanjut. Ia bahkan pada akhirnya terpilih setelah melalui serangkaian audisi. Pun begitu, dalam acara penerimaan, Tamako justru mengaku sudah membuat 6 orang bunuh diri dan berniat untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib.

Tahu Tamako kini sudah punya semangat untuk hidup, keenam orang tersebut kemudian ikut dihidupkan kembali sehingga Tamako bukan lagi seorang ‘pembunuh’.

Di bagian akhir, Tamako menyelamatkan Nanase yang hampir tertabrak mobil.

Penulis: Shun Hirose
Artis: Negi Haruba
Publikasi: 22 Oktober 2014 – 20 Agustus 2015
Penerbit: Shounen Magazine
Genre: Shounen, Supernatural
Status: Completed (40 chapter / 5 volume)

Review Singkat

Dengan artwork yang lumayan baik, “Rengoku no Karma” sebenarnya menghasilkan cerita yang sebenarnya juga lumayan baik. Ini jika dilihat secara terpisah antara arc pertama dengan kedua.

Yang menjadi masalah adalah jika dilihat secara keseluruhan. Tidak ada konsistensi antara konsep cerita di arc pertama maupun kondisi. Yang satu harus ‘berjuang’ dulu baru dihidupkan kembali. Yang satu lagi bisa langsung hidup kembali baru setelahnya ‘berjuang’.

Karakter Shinigami yang mewakili dunia akhirat juga sama tidak konsistensinya. Ia bersikap keras pada Nanase, namun lembek pada Tamako.

Di luar itu, pesan utama yang ada dalam “Karma of Purgatory” bisa cukup diterima. Intinya, bunuh diri adalah sebuah perbuatan yang tidak hanya merugikan diri sendiri, melainkan juga orang lain yang ada di sekitar kita. Yang disebut belakangan ini yang acap tidak dipertimbangkan oleh para pelaku bundir.

Shun Hirose berhasil menyampaikan pesan tersebut dengan baik melalui berbagai karakter dan kepribadian mereka masing-masing. Kita bisa melihat beberapa penyebab orang memutuskan untuk melakukan perbuatan terlarang tersebut. Di sisi lain, kita juga dipertontonkan beberapa ‘efek samping’ yang mungkin terjadi apabila ada orang dekat yang melakukannya. Top sih.

Penutup

Cerita “Rengoku no Karma” terdiri dari 2 bagian yang memiliki benang merah di akhir. Walau masing-masing cerita sebenarnya cukup solid dan menarik untuk disimak — terutama bagi yang tertarik dengan kasus-kasus bunuh diri — namun pada saat digabungkan justru terkesan berantakan dan tidak konsisten. Malah mungkin akan jadi lebih baik jika masing-masing arc dibuat menjadi cerita lepas dengan serial yang berdiri sendiri.

Di sisi lain, manga “Karma of Purgatory” ini masih tetap layak dibaca kok. Banyak pesan moral yang bisa kita pelajari. Intinya sih satu. Jangan pernah terpikir untuk melakukan bunuh diri. Titik.

rm rengoku no karma

Leave a Reply