Review Manga Pandamic (Comic Earth☆Star, 2015)

“Pandamic” adalah manga bergenre horor misteri yang menyajikan teror manusia-manusia berkostum kepala panda. Plus satu lagi yang berkostum semacam bintang laut, tapi dengan kekuatan super selayak robot. Sepertinya sih seru. Sepertinya loh ya. Untuk memastikan apakah memang benar-benar seru, simak deh sinopsis dan review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sinopsis Singkat

cover pandamic

cover pandamic

Akibat namanya yang aneh, Minita Kokage selalu di-bully sejak kecil hingga kini telah beranjak dewasa dan bekerja di sebuah restoran.

Saat sedang menjajakan makanan di sebuah acara, tanpa disangka muncul 2 sosok misterius yang mengenakan kostum panda dan bintang laut. Tanpa basa basi, mereka menyerang orang-orang yang ada di sana. Anehnya lagi, siapa saja yang kemudian mengenakan topeng panda dari kostum tersebut otomatis bakal bertindak agresif dan berusaha membunuh orang lain.

Punya keahlian kabur dan bersembunyi yang terasah akibat acap di-bully, Minita berhasil keluar dari TKP bersama seorang idol, Nanaka Uchiumi. Ternyata Nanaka juga pernah di-bully seperti halnya Minita. Mereka pun jadi nyambung dan saling percaya satu sama lain.

Sayangnya, dalam sebuah serangan kelompok manusia panda, Nanaka tertimpa tembok dan kakinya terluka parah. Tidak mau membebani Minita, Nanaka memilih untuk bunuh diri.

Minita syok kehilangan teman pertamanya. Namun ia berusaha untuk bangkit dan melindungi Rina, seorang gadis SMP yang kini bersamanya.

Pada akhirnya terungkap bahwa para manusia panda dikontrol oleh kostum kepala panda yang mereka kenakan. Bersusah payah Minita berhasil menghancurkan menara pemancar yang menjadi alat komunikasi mereka. Dengan manusia panda yang tidak lagi terkendali, para penyintas mampu mengalahkan mereka semua.

Penulis: Nozomi Temote
Artis: Nozomi Temote
Publikasi: 19 Januari 2015 – 11 November 2016
Penerbit: Comic Earth☆Star
Genre: Horor, Mystery
Status: Completed (10 chapter / 1 volume)

Review Singkat

Saya tidak tahu apa yang saya rasakan saat membaca serial manga ini. Ceritanya horor tapi gambarnya gak jelas. Lebih mirip artwork di cerita-cerita bergenre komedi. Padahal gak ada lucu-lucunya sama sekali.

Dengan grafis yang sedemikian rupa, jujur saja pengalaman saya membaca “Pandamic” jadi menurun drastis. Padahal saya yakin manga ini punya potensi untuk meraih ketenaran. Setidaknya dengan bekal premis yang tidak jelek-jelek amat.

Pendapat saya sepertinya diamini oleh banyak pihak. Terbukti dengan dihentikannya manga ini di tengah jalan tanpa ada kejelasan oleh Nozomi Temote. Sayang sekali.

Penutup

Berpremis kuat nyatanya “Pandamic” tidak dibekali artwork yang seimbang. Saya yakin tidak ada peminat manga bergenre horor dan misteri yang ingin disuguhi artwork sekelas cerita parodi. Benar-benar bikin ilfil gambarnya. Seandainya saja artwork digarap lebih serius oleh orang yang lebih berkompeten hasilnya pasti akan berbeda. Tidak lagi mentok di chapter 10 saja.

rm pandamic

Leave a Reply