Review Komik Stitched: Terror (Avatar Press, 2019)

Teror zombie stitched berlanjut di tahun 2019 dalam miniseri komik “Stitched: Terror”. Adalah Pat Shand yang menghadirkan kembali karakter karya Garth Ennis di tahun 2011 lalu itu. Sekedar mengingatkan, Stitched adalah sebutan bagi makhluk mirip zombie yang diciptakan dari darah iblis. Prosesnya, orang yang hendak dijadikan stitched terlebih dahulu ditutup semua lubang pada tubuhnya dengan cara dijahit. Sebelum bagian mulut mendapat giliran, cairan iblis berwarna hitam dituangkan ke dalam tenggorokannya. Setelah mulutnya ditutup, orang tersebut akan dibunuh. Kurang dari 24 jam (tidak dijelaskan persis berapa lama) kemudian ia sudah berubah menjadi stitched.

Layaknya zombie, stitched bertindak brutal dan membabi buta. Pemicunya adalah suara batu yang dikocok di dalam kaleng. Mereka hanya akan bergerak selama mereka mendengar suara tersebut. Siapa saja bisa menjadi korban kesadisan mereka. Termasuk sang majikan.

Nah, jika dalam seri “Stitched” yang terdahulu menceritakan tentang sepak terjang mereka di pegunungan Afghanistan, Sri Lanka, dan Jepang, bagaimana dengan sekuelnya, “Stitched: Terror”? Apakah sama sadisnya? Atau malah membosankan? Simak sinopsis singkat dan reviewnya di bawah ini ya, gaes.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sinopsis Singkat

stitched terror3

All three issues of the Stitched: Terror epic are re-solicted for this month. All the contents are now done, and they will ship twice-monthly . Even better, we’ve now made all issues ad-free and added another story, by the same creators, telling the origin of this sleeper cell! The undead horror returns, and now unleashed in America in double-sized issues! Sheriff Kat Noble keeps the peace on a quiet border town. But as young girls start to go missing, she’s pulled into a supernatural slaughterhouse and stumbles into the makings of the ultimate terror plot – Stitched loose in the streets of the USA! Pat Shand and Daniel (Uber) Gete make America scared again!

Penulis: Pat Shand
Artis: Daniel Gete
Publikasi: Mei – Juni 2019
Penerbit: Avatar Press
Genre: Action, Horor
Status: Completed (3 edisi)

Cerita diawali dengan hilangnya gadis-gadis muda secara misterius di sebuah kota perbatasan yang ada di Amerika. Sheriff Kat Noble yang menginvestigasi kasus tersebut harus berhadapan dengan sekelompok wanita pimpinan Jamila yang mencoba memanfaatkan gadis-gadis tersebut untuk dijadikan pasukan zombie stitched. Sebagai pamungkasnya, Jamila melepaskan zombie stitched di jalanan dan sengaja merekamnya, sebagai modal untuk menjual zombie stitched ke siapa saja yang berminat.

Review Singkat

Dengan alur yang terhitung singkat, cerita dalam “Stitched: Terror” memang tidak banyak berkembang. Beberapa hal juga tidak dijelaskan secara detil. Jika dibandingkan dengan sebuah film, kita seolah diajak untuk langsung menyimak babak ketiganya.

Cerita latar dari komplotan Jamila sendiri, termasuk awal hubungannya dengan stitched, dijabarkan melalui semacam novel yang tersaji dalam beberapa lembar di bagian akhir setiap edisi. Masalahnya, tidak semua orang bakal tertarik untuk membacanya. Termasuk saya. Wajar dong. Kalau betah membaca deretan tulisan sudah pasti saya tidak akan membaca komik, hehehe.

Banyak adegan dewasa dalam “Stitched: Terror”. Terdapat pula unsur LGBT. Jelas bukan bacaan untuk anak-anak. Untuk adegan-adegan sadis bin brutal sih sebelas dua belas dengan “Stitched”.

Saya pribadi meyayangkan kisahnya yang berdurasi singkat. Banyak unsur-unsur sosial masyarakat yang terselip, yang seharusnya bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Salah satunya mengenai kesetaraan gender, dimana dalam serial komik ini, polisi-polisi pria yang menjadi rekan kerja sekaligus bawahan Sheriff Kat seringkali melecehkan wanita. Tidak peduli siapa mereka. Bahkan Sheriff Kat pun turut menjadi korbannya.

Di sisi lain, sempat terdengar kabar bahwa serial komik ini awalnya direncanakan rilis dalam jumlah 6 edisi. Saya kurang tahu apakah sengaja dihentikan di edisi #3 atau bakal ada lagi kelanjutannya. Yang jelas sih di penghujung halaman sudah tercantum “End” dengan jelas…


Meski masih sukses bikin merinding dengan aksi-aksi brutalnya, namun kisah yang diusung “Stitched: Terror” terasa terlalu singkat dan tidak tuntas. Banyak hal yang seharusnya bisa dikembangkan menjadi lebih jauh lagi. Bolehlah dibaca untuk mengisi waktu luang, tapi tidak usah berharap terlalu banyak.

rk stitchedterror

Leave a Reply