Review Komik George Romero’s Land of The Dead (2005, IDW)

“Land of The Dead” adalah komik adaptasi dari film layar lebar bertajuk sama. Keduanya merupakan bagian dari jagat Living Dead besutan George A. Romero.

Sebelum ini sebetulnya ada “Day of the Dead: Desertion”. Berhubung banyak yang mengatakan kualitas artworknya menyedihkan dan menyarankan untuk menonton film “Day of The Dead” terlebih dahulu agar lebih mudah dimengerti, jadi ya saya skip dulu.

Untuk versi filmnya sendiri mungkin baru akan saya review mulai bulan depan. Atau pertengahan tahun ini.

Nah, seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk dibaca?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat komik Land of The Dead yang terdiri dari 5 edisi di bawah ini. Cekidot!

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Sekilas Tentang

cover komik land of the dead 1

cover komik land of the dead 1

Menghadirkan adaptasi khusus dari film zombie George Romero yang telah lama ditunggu-tunggu berlatar tahun-tahun mendatang setelah akhir trilogi Dead-nya. Di Land of the Dead, orang mati berjalan berkeliaran di gurun yang tidak berpenghuni dan yang hidup mencoba menjalani kehidupan “normal” di balik tembok kota berbenteng. Sebuah masyarakat baru telah dibangun oleh segelintir oportunis yang giat dan kejam, yang tinggal di menara gedung pencakar langit, tinggi di atas keberadaan yang sulit direbut di jalan-jalan di bawah. Tapi di luar tembok kota, pasukan orang mati berkembang. Di dalam, anarki sedang meningkat. Dengan kelangsungan hidup kota yang dipertaruhkan, sekelompok tentara bayaran yang keras dipanggil untuk bertindak untuk melindungi yang hidup dari pasukan orang mati.

Story: Chris Ryall
Art: Gabriel Rodrigues
Color: Jay Fotos
Letter: Robbie Robbins
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: Agustus – Desember 2005

Alur Cerita / Sinopsis Komik Land of The Dead

Sekelompok orang yang dipimpin oleh Riley melakukan tugas rutin mereka di kota. Membuang sampah, mengumpulkan persediaan makanan, dan sebagainya.

Dari kejauhan Riley mengamati para zombie sepertinya mulai bertindak seperti layaknya manusia.

Ada yang mendorong trolley seolah sedang berbelanja.

Ada yang berdua bergandengan tangan menyusuri taman seolah sedang berpacaran.

Ada pula yang duduk diam sembari memegang alat musik seolah sedang konser.

Ia mengingatkan rekan-rekannya agar lebih berhati-hati.

Tidak semuanya menurut. Cholo misalnya, justru dengan serampangan masuk ke sebuah toko miras untuk mencari minuman penghangat tubuh.

Apes, toko tersebut rupanya dipenuhi zombie.

Walau berhasil selamat (dan mendapatkan miras), salah satu rekan mereka tewas karenanya. Pun begitu Cholo tidak peduli.

Beberapa waktu kemudian Riley dkk tiba di Fiddler’s Green, komplek hunian elit yang kini menjadi markas penyintas.

Area di sekitar juga sudah dijaga ketat oleh para tentara bayaran.

Sayangnya, hanya orang-orang kaya yang bisa menikmati mewahnya Fiddler’s Green. Rakyat jelata tetap saja harus tinggal di kawasan kumuh yang ada di sekitarnya.


Cholo menemui pimpinan Fiddler’s Green yang bernama mister K. Ia menyatakan sudah mengumpulkan cukup uang untuk membeli tempat tinggal di sana.

Mister K menolak dengan alasan sudah banyak yang lebih dahulu antri.

Cholo jadi kesal karena selama beberapa tahun terakhir ia selalu menuruti perintah mister K. Bahkan melakukan hal-hal buruk untuknya.

Dengan santai mister K lantas menyuruh anak buahnya untuk mengusir Cholo.

Saat tengah digelandang keluar, Cholo berhasil melumpuhkan tentara yang mengawalnya dan melarikan diri.


Riley dan temannya Charlie menemui seseorang yang dijuluki Chihuahua di kasino.

Riley mempertanyakan mobil dan uangnya yang tidak ada lagi di garasi Chihuahua.

Mengaku tidak tahu apa-apa, Chihuahua mengajak Riley untuk ikut bersamanya mencari tahu tentang mobilnya.


Cholo mendatangi kamar Kaufman sembari membawa sebuah kotak. Entah apa tujuannya.

Mendengar suara teriakan dari kamar lain, ia lalu mengambil senapan di kamar Kaufman dan mengecek sumber suara.

Rupanya ada zombie yang berhasil menyusup ke dalam.

Bersamaan dengan itu sekelompok tentara penjaga datang.

Salah satunya sempat digigit oleh zombie sehingga Cholo terpaksa membunuhnya.


Sekelompok zombie bersenjata tiba di perbatasan. Melihat ada zombie-zombie yang digantung di sana, mereka menjadi emosi.


Riley, Charlie, dan Chihuahua menonton pertandingan di sebuah kurungan besi. Seorang wanita, Slack, dimasukkan di sana bersama dengan dua orang zombie.

Melihatnya, Riley memberi aba-aba pada Charlie untuk bersiap menyelamatkan Slack.

Chihuahua tidak tinggal diam. Ia balik berusaha membunuh Charlie. Apes, justru Charlie yang berhasil membunuhnya terlebih dahulu.

Usai mengeluarkan Slack, penjaga datang dan menangkap mereka bertiga.

Di penjara, Slack mengaku bahwa mister K alias Kaufman yang sudah menjebloskannya ke pertarungan itu.

Ia sudah bosan berada di koloni tersebut dan menyatakan bakalan ikut kemana saja Riley pergi.


Cholo mengajak beberapa rekannya untuk masuk ke dalam truk bersenjata Dead Reckoning dan pergi meninggalkan tempat tersebut.

Bersamaan dengan itu, kelompok zombie dari luar mulai menyerbu ke dalam kota.

Cholo menginstruksikan yang lain agar tidak usah mempedulikan mereka dan lanjut tancap gas.

Beberapa saat kemudian, Cholo menghubungi Kaufman dan minta agar ia mengembalikan uangnya (plus bunga) sebesar 5 juta dolar. Jika tidak, ia akan menghancurkan gedung apartemen Fiddler’s Green tempat Kaufman berada.

Cholo memberi waktu hingga tengah malam bagi Kaufman untuk mempersiapkan uang tersebut.

Alih-alih menuruti permintaan Cholo, Kaufman meminta anak buahnya untuk membawa Riley menemuinya.

Ia memerintahkan Riley untuk merebut kembali Dead Reckoning dan melumpuhkan Cholo.

Riley setuju asalkan ia dan teman-temannya nanti diberi mobil dan senjata untuk modal pergi ke wilayah utara.


Kaufman ternyata memerintahkan 3 tentara untuk menemani Riley dkk. Mereka adalah Manolete, Monica, dan Pillsbury.

Baru juga berangkat, Manolete sudah digigit oleh zombie. Mau tidak mau ia pun dibunuh.


Kaufman mengumpulkan para pejabat Fiddler’s Green dan memberitahu bahwa ia sudah mempersiapkan tempat persembunyian beserta perbekalan di sana apabila keadaan di kota memburuk.

Terungkap bahwa ia sengaja membiarkan orang-orang di jalanan agar orang-orang tersebut lebih dahulu diserang zombie dan memberikan waktu bagi mereka untuk melarikan diri ke tempat aman.


Mendekati tempat Cholo dan Dead Reckoning berada, Riley memberitahu Monica dan Pillsbury bahwa ia berniat untuk merebut Dead Reckoning dan membawanya pergi meninggalkan kota.

Monica tidak setuju, namun Pillsbury yang mendukung Riley memilih untuk melumpuhkan Monica.

Mereka lantas berbagi tugas. Sementara Riley dan Charlie menghadang Dead Reckoning, Pillsbury dan Slack mengawasi dari tempat lain.

Alih-alih merebut dengan kekerasan, Riley dan Charlie justru menurut saat diperintahkan oleh Cholo untuk masuk ke dalam Dead Reckoning.

Riley terus terang mengaku melakukan hal itu atas perintah Kaufman. Di sisi lain, ia sudah menyingkirkan orang-orang Kaufman yang dikirim bersamanya.

Seolah tidak mempedulikan hal itu, dengan batas waktu tengah malam yang sudah terlewati, Cholo meminta rekannya, Pretty Boy, untuk bersiap-siap menghujani gedung Fiddler’s Green dengan rudal.

Tidak disangka, diam-diam Riley telah mematikan sistem peluncur rudal.

Kesal, Cholo pun menyerang Riley. Dengan mudah Riley mengalahkannya dan menendangnya keluar dari Dead Reckoning.

Monica yang baru saja sadar auto menembaki Cholo sesuai perintah Kaufman. Walau sempat melukai Cholo, apes Monica dimangsa oleh zombie yang muncul dari belakang.


Zombie mulai menyerang kota. Mereka juga merebut senjata milik tentara yang mereka bunuh.

Mengetahui hal itu, Riley memutuskan untuk bergegas kembali ke kota dan menyelamatkan yang lain.

Cholo dan salah seorang rekannya menolak untuk ikut dan memilih untuk berusaha pergi ke pos penyintas di Cleveland. Riley mempersilahkan.

Sayangnya, belakangan Cholo tergigit oleh zombie. Dengan kondisi sedemikian rupa, Cholo memilih untuk kembali ke kota untuk membunuh Kaufman.

Tepat di saat ia berubah menjadi zombie, Cholo berhasil membunuh Kaufman.

Sementara itu, di tempat lain Riley dkk juga berhasil menyingkirkan para zombie yang menyerang kota.

Meyakini penduduk kota yang tersisa sudah selamat, Riley dkk lalu pergi dengan Dead Reckoning menuju Kanada.

Simpulan

Tidak buruk tapi terus terang agak kurang jelas alias sedikit membingungkan.

Bisa jadi bakal lebih paham jika nanti sudah menonton film “Land of The Dead”-nya.

Untuk artworknya sih oke. Cuman ya itu, ceritanya saja yang terasa kurang detil.

Versi digital dari komik “George A. Romero’s Land of The Dead” ini bisa diperoleh di Comixology.

rk land of the dead

Leave a Reply