Review Komik Injustice: Gods Among Us Year Three #8 (DC Comics, 2015)

Di cerita sebelumnya, Superman yang tak sadarkan diri bermimpi menjalani kehidupan yang berbeda dimana Lois masih hidup dan Joker justru dibunuh oleh Batman. Di dalam mimpi tersebut, segala sesuatunya berakhir bahagia. Nah, apa yang akan terjadi selanjutnya? Temukan jawabannya dalam sinopsis komik Injustice: Gods Among Us Year Three #8 berikut ini, ges.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Tentang Injustice: Gods Among Us Year Three #8

cover injustice gods among us year three #8

cover injustice gods among us year three 8

Wonder Woman is back – and she’s not happy with what’s happened since she left. She’s kicking butt and taking names, and Sinestro is the first on her list! Plus, it’s payback time for Superman’s enemies, and neither Batman’s Gotham City-based resistance nor Constantine and his mystical allies are safe from the coming storm. But Constantine still has a trump card to play.

Story: Brian Buccellato
Art: Mike S. Miller (Chapter Fifteen) / Sergio Davila & Juan Albarran (Chapter Sixteen)
Color: J. Nanjan (Chapter Fifteen) / Rex Lokus (Chapter Sixteen)
Letter: Wes Abbott
Judul Edisi: Awakenings Part 1 & 2
Tanggal Rilis: 4 Februari 2015

Alur Cerita / Sinopsis Komik

Superman berdiri menatap matahari terbenam di lautan bersama seorang wanita. Ia memuji keindahannya walau tidak seindah wanita di sampingnya itu. Tanpa disangka, wanita yang dimaksud adalah Wonder Woman.

Superman lantas menanyakan kenapa Wonder Woman masih mau menemaninya. Padahal, Batman dan yang lain menganggap Superman adalah seorang tiran. Mereka bahkan berusaha untuk membunuh Superman.

Superman sendiri merasa tidak bersalah. Ia hanya ingin membuat dunia damai. Justru Batman dkk yang membawa perperangan kepadanya.

Wonder Woman mengamini pendapat Superman. Itu pula sebabnya ia tetap bertahan mendukung Superman. Karena ia tahu benar apa yang ada di dalam pikiran Superman.

Wonder Woman lalu mengatakan bahwa ia tidak akan pernah menggantikan posisi Lois Lane. Kendati demikian, ia siap menjadi apa pun yang diminta oleh Superman jika Superman menginginkannya. Superman merespon dengan meminta agar Wonder Woman tetap di sampingnya. Wonder Woman mengiyakan sembari mendekatkan bibirnya ke bibir Superman.

Sesaat kemudian Wonder Woman terbangun. Yang barusan ternyata hanyalah mimpinya. Ada ibunya, Queen Hippolyta, dan juga dewa Ares di hadapannya.

Queen Hippolyta menceritakan bahwa demi membangunkan Wonder Woman, ia membuat perjanjian dengan Hera dimana Ares menjadi perantaranya. Wonder Woman terkejut karena ia tahu Hera pasti meminta sesuatu sebagai imbalannya. Queen Hippolyta terdiam dan memilih untuk meninggalkan ruangan.

Area kemudian memberitahu Wonder Woman bahwa sudah banyak yang terjadi selama Wonder Woman tak sadarkan diri.

Di Tower of Fate. John Constantine merasa segala sesuatunya sudah berakhir. Ia pede Superman tidak akan lagi berbuat ulah. Berbeda dengan Batman. Ia tidak mau lengah begitu saja.

Batman lalu mengajak rekan-rekan Batman yang tertangkap untuk bertobat sekaligus bergabung ke pihaknya. Yang lain terdiam. Selain Robin, yang menolak mentah-mentah.

Wonder Woman dan Ares tiba di Hall of Justice. Hal Jordan menyambutnya, lantas mengantarkannya ke ruangan tempat Superman berbaring. Ia sekilas menceritakan apa yang telah terjadi.

Wonder Woman salfok melihat cincin Yellow Ring di jari Superman. Ia emosi dan langsung menyerang Sinestro yang berdiri di sampingnya. Tanpa ragu Wonder Woman mencekik Sinestro hingga ia sama sekali tidak bisa bernafas.

Hal Jordan berusaha menenangkan Wonder Woman. Ares turun tangan dan menghempaskan Hal Jordan, meminta agar Hal Jordan tidak perlu ikut campur.

Ganti Wonder Woman yang menganggap Ares ikut campur dalam urusannya. Momen tersebut dimanfaatkan Sinestro untuk melepaskan diri dari cekikan Wonder Woman.

Tidak terima dengan perlakuan Wonder Woman barusan, Sinetro berbalik menyerang Wonder Woman. Pertarungan keduanya pun tidak dapat dihindarkan lagi.

Shazam muncul. Ia hendak menghentikan aksi keduanya, namun lagi-lagi Ares meminta agar mereka tidak usah ikut campur.

Di saat Wonder Woman asik menghajar Sinestro, seseorang menghentikannya. Tanpa disangka itu adalah Superman. Rupanya Ares telah menggunakan kekuatannya untuk menyadarkan Superman kembali.

Wonder Woman memberitahu bahwa apa pun itu ia tidak setuju Superman menggunakan Yellow Ring. Superman tidak membantah. Ia menuruti permintaan Wonder Woman, melepaskan cincin tersebut dan memberikannya pada Wonder Woman. Tanpa banyak bicara Wonder Woman lantas menghancurkan cincin tersebut. Sinestro hanya terdiam melihatnya.

Supermnan lalu memberitahu Wonder Woman tentang mimpinya. Bukannya jadi bahan renungan, Superman justru makin kesal karena ia diingatkan kembali tentang rasa kehilangannya terhadap Lois.

Spectre mendadak muncul. Ia mengklaim sudah tahu lokasi Robin, Flash, dan Cyborg ditahan. Yaitu di Tower of Fate. Meski ia sendiri tidak bisa masuk ke dalam menara tersebut, ia bisa mengantarkan Superman dkk ke sana.

Begitu tahu Batman ada di sana, Superman minta agar Spectre membawa mereka ke Tower of Fate saat itu juga.

Di Tower of Fate. Batman dan John tengah mengatur rencana baru saat Doctor Fate tiba-tiba datang dan mengabarkan Superman dkk telah tiba di Tower of Fate. Sesaat kemudian tembok ruangan meledak dan yang baru saja diberitakan oleh Doctor Fate bermunculan.

Simpulan

Saya tidak terkejut melihat reaksi Wonder Woman atas Superman yang mengenakan cincin Sinestro. Yang bikin terkejut justru ketika Superman dengan mudahnya melepaskan cincin tersebut seperti yang diminta oleh Wonder Woman. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Superman tidaklah sejahat yang dipikirkan oleh kebanyakan pembaca komik ini. Ia masih bisa diajak bernegosiasi selama hal tersebut masuk akal dan tidak membuat rekan-rekannya terluka.

Nah, dengan Superman dkk sudah berada di Tower of Fate, jadi penasaran apakah kali ini mereka bisa membebaskan rekan-rekannya yang selama ini disekap oleh Batman atau tidak.

rk injustice godsamongus yearthree 8

Leave a Reply