Review Komik Injustice: Gods Among Us Year Three #4 (DC Comics, 2014)

Di cerita sebelumnya, John Constantine mengajak Batman menemaninya bertemu dengan Madame Xanadu. Hampir kehilangan nyawa, Madame Xanadu masih sempat mengintip ke masa depan dan memberitahukan hasil penglihatannya pada John dan Batman. Ramalan tersebut berkaitan dengan Swamp Thing, Deadman, Wonder Woman, Superman, Lex Luthor, dan Joker. Akankah terbukti? Simak kelanjutan kisahnya dalam sinopsis komik Injustice: Gods Among Us Year Three #4 berikut ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Alur Cerita / Sinopsis Komik

cover injustice gods amoung us year three 4

cover injustice gods amoung us year three 4

In the recent uprisings against Superman, one of his allies has been conspicuously absent: the mystical being known as Raven. Find out what has become of her and what role Constantine has played in her absence.

Story: Tom Taylor
Art: Bruno Redondo & Xermanico (Chapter Seven) / Mike S. Miller (Chapter Eight)
Color: Rex Lokus (Chapter Seven) / J. Nanjan (Chapter Eight)
Letter: Wes Abbott
Judul Edisi: Raven’s Rescue (Chapter Seven) / Ragman’s Soul (Chapter Eight)
Tanggal Rilis: 19 November 2014

Kota Gotham, tempat Raven dikurung. Raven melihat seekor kucing masuk melalui jendela. Ia memanggilnya agar menghampirinya memasuki segel. Kucing tersebut melakukannya. Ekornya tanpa sengaja menyenggol lilin dan membuat segel terbuka, sesuai harapan Raven. Tanpa membuang waktu, roh Raven segera pergi meninggalkan jasadnya.

Sepeninggal roh Raven, John dan Klarion masuk. Kejadian barusan ternyata bagian dari rencana John, dengan memanfaatkan Teekl, kucing Klarion, serta tanpa sepengetahuan Batman. John yakin roh Raven bakal menemui Superman. Dengan demikian, ia bisa memancing Superman untuk datang dan nanti menangkapnya.

Di luar angkasa. Spectre menyatakan kekagumannya terhadap apa yang sudah diperbuat Superman belakangan ini sehingga membuat kejahatan di bumi jauh berkurang. Ia memastikan akan melindungi Superman dan tidak membiarkan siapa pun mengganggu usaha Superman menjaga perdamaian di bumi.

Spectre tiba-tiba menyadari ada sesuatu menghampiri mereka. Sesuai ucapannya, ia segera maju dan menghadang sesuatu itu. Begitu menyadari yang datang adalah roh Raven, Superman segera meminta Spectre berhenti menyerang Raven.

Dengan waktu yang terbatas, Raven memberitahu bahwa ia disekap oleh John dan Batman di kota Gotham. Ia meminta agar Superman menyelamatkannya, sembari memberi penampakan gedung tempatnya disekap. Sesaat kemudian roh Raven tertarik kembali ke dalam tubuhnya.

Mendengar hal itu, Superman segera bertindak. Spectre sempat berusaha mencegahnya, namun usahanya sia-sia.

Superman tiba di tempat Raven disekap. Ia lalu membuka segel sihir Raven sehingga Raven bisa kembali bergerak. Tanpa disangka, yang ia bebaskan bukanlah Raven. Melainkan John yang menyamar. Di saat Superman lengah, sebuah kain sihir melilit tubuh Superman dengan erat.

Adalah Ragman (Rory Regan) si pemilik kain tersebut. Lebih tepatnya, kain tersebut adalah bagian dari jubah Ragman. Dan itu bukanlah jubah biasa. Melainkan jubah yang mampu menyerap sekaligus menahan jiwa seseorang yang kotor.

Di luar dugaan, Superman masih bisa bertahan. Bahkan hampir melukai John dengan heat vision-nya.

Sementara itu, Spectre yang kehilangan jejak Superman lantas mendatangi Hall of Justice untuk mengabarkan kejadian tersebut. Lex Luthor — yang masih belum ketahuan bermuka dua — mengaku tidak bisa melacak keberadaan Superman karena alat komunikasinya tidak aktif.

John sendiri tetap pede bisa menahan jiwa Superman dengan bantuan Ragman. Lagi-lagi, tanpa ia sangka, Superman mampu mengaktifkan alat komunikasinya dan berteriak memanggil Shazam (Billy Batson). Shazam yang berada di Hall of Justice segera merespon dan terbang menuju kota Gotham, ke tempat Superman berada.

John segera memerintahkan Ragman untuk menyerang Shazam. Ragman menyatakan tidak bisa melakukannya karena Shazam tidak berdosa. John kaget dan tidak terima dengan kenyataan tersebut.

Ragman lalu mencoba membujuk Shazam untuk tidak lagi berpihak pada Superman. Shazam menolak. Alih-alih, ia mengeluarkan kekuatan sihirnya untuk melumpuhkan Ragman.

Sesaat kemudian, Spectre, Hal Jordan, dan Sinestro tiba di TKP. Spectre langsung meraih Ragman dan membunuhnya. Hal itu membuat Shazam terkejut.

Superman perlahan bangkit dan menatap ke arah John dengan penuh amarah.

Simpulan

Dengan memanfaatkan Raven, John memancing Superman agar mendatanginya. Usahanya berhasil. Ia pun meminta Ragman untuk menghisap jiwa Superman. Sayangnya, yang terjadi selanjutnya di luar harapannya. Jiwa Superman tidak sekotor apa yang dipikirkan John sehingga masih bisa bertahan. Superman bahkan bisa memanggil rekan-rekannya yang lain — Shazam, Spectre, Hal Jordan, dan Sinestro — untuk datang. Ragman langsung tewas di tangan Spectre. Sementara Superman kini bersiap untuk menyerang John.

Eniwei, butuh waktu 7 chapter untuk akhirnya menemukan kebodohan dalam serial Injustice: Gods Among Us Year Three ini. Yaitu ketika Superman dengan bodohnya langsung mendatangi tempat Raven berada tanpa sama sekali berpikir itu adalah jebakan. Padahal Raven sudah menjelaskan yang menyekapnya adalah John. Tidak mungkin dong Superman tidak tahu John itu seperti apa.

Insiden kematian Ragman sepertinya bakal menjadi titik balik Shazam. Toh sudah ada Spectre, yang sama-sama memiliki kekuatan sihir seperti Shazam. Bahkan lebih dahsyat. Setuju tidak?

rk injustice godsamongus yearthree 4

Leave a Reply