Review Komik Injustice: Gods Among Us Year Three #3 (DC Comics, 2014)

Di cerita sebelumnya, terungkap bahwa sosok pengguna sihir berkekuatan dahsyat yang mengawasi John Constantine dan yang lainnya selama ini adalah Spectre. Spectre bahkan sudah langsung menyerang mereka. Jason Blood dan Harvey Bullock menjadi korbannya. Kendati demikian, masih belum jelas apakah Spectre bertindak sendiri atau atas perintah Superman. Seperti apa kelanjutan kisahnya? Simak jawabannya dalam sinopsis komik Injustice: Gods Among Us Year Three #3 berikut.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Alur Cerita / Sinopsis Komik

cover injustice gods amoung us year three 3

cover injustice gods amoung us year three 3

As Constantine gathers his forces against Superman, The Man of Steel gains a surprising ally: the Swamp Thing. Superman and Luthor’s efforts to remake the world have drastically reduced pollution, something that is looked favorably upon by The Green.

Story: Tom Taylor
Art: Mike S. Miller (Chapter Five) / Bruno Redondo, Xermanico, Juan Albarran (Chapter Six)
Color: J. Nanjan (Chapter Five) / Rex Lokus (Chapter Six)
Letter: Wes Abbott
Judul Edisi: The Coin (Chapter Five) / Xanadu (Chapter Six)
Tanggal Rilis: 5 November 2014

Di Tower of Fate. Zatanna, Harley Quinn, dan Alfred berusaha untuk menyembuhkan detektif Chimp yang terluka parah akibat serangan Spectre sebelumnya. Walau ia mengalami pendarahan yang parah, Harley memastikan bakal berusaha untuk menyelamatkan nyawa Chimp.

Rose sempat masuk dan melihat mereka berempat. Doctor Fate bergegas mengajaknya pergi meninggalkan TKP.

Di Hall of Justice. Sinestro menyiksa pria yang sebelumnya ia tangkap. Ia yakin pria tersebut menyembunyikan sesuatu darinya. Superman sendiri tidak tega melihatnya dan meminta Sinestro untuk menghentikannya.

Sikap Superman tersebut membuat Sinestro kesal. Ia merasa Superman terlalu lembek. Sinestro pun berhasil meyakinkan Superman bahwa cara itu harus dilakukan demi menyelamatkan rekan-rekan mereka.

Beberapa saat kemudian, Spectre mendatangi Hall of Justice. Ia memperingatkan Superman bahwa ada kelompok kekuatan besar yang hendak melawannya. Secara mengejutkan, Spectre menyatakan ia mendukung Superman dan bakal melakukan apa saja untuk melindunginya.

Spectre lantas menambahkan bahwa Billy Batson (Shazam) belum percaya sepenuhnya pada Superman. Ia berniat untuk membunuhnya, namun Superman mencegahnya.

Doctor Fate dan Rose bertemu dengan John. Saat Rose menceritakan tentang Chimp yang kritis, John memastikan Chimp bakal selamat. Ia lalu meminta Klarion dan Teekl, yang kebetulan berada di sana, membantunya menyelamatkan nyawa Chimp. Klarion mengiyakan.

Sepeninggal Klarion, Rose menunjukkan kemampuannya bermain sulap. Ia mengambil sebuah koin dari belakang telinga John. John mengapresiasinya walau tidak terlihat bersemangat.

Setelah Rose pergi, Doctor Fate yang melihat jelas aksi Rose barusan memberitahu bahwa itu bukanlah sulap. Melainkan sihir. John merespon dengan agresif, memastikan bahwa itu adalah benar sulap dan Rose hanyalah anak kecil biasa.

Batman kemudian muncul. Tanpa berminat menjelaskan apa yang barusan terjadi, John mengajak Batman menemaninya menemui seseorang. Seseorang yang mungkin bisa membantu mereka mengalahkan Spectre.


John dan Batman tiba di depan kantor Madame Xanadu. Madame Xanadu mentah-mentah menolak kedatangan John. Kendati demikian, John berhasil merayunya untuk membukakan pintu bagi mereka berdua.

Karena Madame Xanadu tidak percaya akan perkataannya, John meminta Batman mengambil dua lembar kartu tarot yang ada di meja. Dari gambar yang terbuka, Madame Xanadu langsung menyadari maksud John. Yaitu bahwa Jason Blood, orang yang dicintai Madame Xanadu, telah meninggal.

Madame Xanadu marah mengetahui hal itu. Dengan kemampuannya meramal masa depan, ia sebenarnya sudah tahu apa yang terjadi pada Jason Blood. Ia hanya belum sepenuhnya bisa menerima kematian Jason, yang ia anggap disebabkan oleh John.

Setelah melihat salah satu kartu tarot yang dipegang oleh Madame Xanadu, John tiba-tiba beranjak pergi. Batman menyusulnya.

Batman mencoba menghibur John dengan mengatakan kali ini John berusaha untuk melakukan sesuatu yang benar. John tidak terlalu mempedulikan ucapan Batman. Alih-alih, ia menawarkan kesempatan bagi Batman untuk menjauhi dirinya. Siapa tahu suatu saat nanti Batman, atau siapa pun yang dekat dengan Batman, akan celaka gegara John. Batman menolak.

Mendengar jawaban Batman, John mengajak Batman untuk sama-sama menunggu 10 menit sebelum mereka kembali menemui Madame Xanadu.

Sesuai perkiraan John, kali ini Madame Xanadu sudah tenang dan mau membantu mereka mengalahkan Spectre. John mengingatkan agar Madame Xanadu berhati-hati karena Spectre pasti tahu jika Madame Xanadu menggunakan kekuatannya meramal masa depan yang berhubungan dengan Spectre.

Tanpa disangka, baru saja Madame Xanadu hendak melihat masa depan, sebuah kekuatan tidak terlihat menyerangnya. John bergegas merapal sihir guna menyelamatkan Madame Xanadu. Ia juga meminta Madame Xanadu untuk menceritakan apa yang sudah sempat ia lihat barusan.

Madame Xanadu lalu memberitahu penglihatannya tentang Swamp Thing, Deadman, Superman, Wonder Woman, Lex Luthor, dan yang paling mengejutkan, tentang kembalinya Joker. Ia menutupnya dengan memberi peringatan bahwa John tidak mungkin bisa menang.

Simpulan

Sementara yang lain berusaha menyelamatkan nyawa detektif Chimp yang terluka parah akibat serangan Spectre, John pergi bersama Batman menemui Madame Xanadu guna mencari petunjuk cara mengalahkan Spectre. Selain memberitahu hasil penglihatannya di masa depan, Madame Xanadu mengingatkan John bahwa ia tidak mungkin bisa memenangkan pertempuran melawan Superman.

Cukup menarik bahwa satu persatu karakter-karakter kuat justru merapat ke pihak Superman. Bukan karena dipaksa atau terpaksa. Melainkan karena percaya pada tindakan dan juga prinsip Superman. Apakah ada filosofi di balik semua ini? Atau hanya kebetulan belaka, agar Batman dkk sulit untuk menang?

rk injustice godsamongus yearthree 3

Leave a Reply