Review Komik Death of X #4 (2016)

Di cerita sebelumnya, Emma Frost meminta bantuan Magneto untuk menahan kelompok X-Men dan Inhumans yang sedang berada di Madrid, sementara dirinya, Cyclops, dan beberapa anggota mutant yang lain menghadapi Terrigen Cloud yang sebelumnya hendak melewati Madrid (dan sudah diubah arahnya oleh Crystal dan Storm). Apa rencana Cyclops sebenarnya? Akankah kali ini pertarungan antara X-Men vs Inhumans sudah tidak bisa dihindarkan lagi? Simak jawabannya di sinopsis komik Death of X #4 berikut ini.

Sinopsis Komik *SPOILER*

deathofx_4

– The first true battle in the Inhumans/X-Men war!
– Cyclops isn’t the only one who doesn’t make it out alive…

Story: Jeff Lemire, Charles Soule
Art: Aaron Kuder, Javier Garron (Pencils) / Jay Leisten, Javier Garron (Inks)
Color: Morry Hollowell, Jay David Ramos
Letter: VC’s Joe Sabino
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 23 November 2016

50 kilometer di sebelah barat daya kota Madrid. Cyclops menatap awan terrigen di seberangnya bersama dengan Emma Frost, Magik, Sunfire, Alchemy, dan Stepford Cuckoos. Irma masih tidak yakin bahwa rencana mereka adalah yang terbaik, tapi kedua saudarinya menyuruhnya diam dan memintanya percaya pada Emma. Emma memastikan demikian.

Di kota Madrid sendiri, Magneto masih menahan grup Storm (X-Men) dan grup Crystal (Inhumans) yang ada di sana. Namun kelompok Inhumans tidak diam saja dan mulai menyerang balik. Storm lantas menghampiri Magneto dan mempertanyakan tindakannya itu. Magneto menjawab bahwa ia sama sekali tidak berniat menyerang mereka, hanya sedang menahan mereka di sana. Saat itulah Storm dan Crystal baru menyadari grup Cyclops hendak menyerang Terrigen Cloud. Crystal segera menghubungi Medusa.

Sunfire membawa Alchemy menuju ke atas awan Terrigen. Tanpa disangka, dari belakangnya muncul Medusa dan anggota Inhuman Royal. Salah satunya, Inferno, menyerang Sunfire sehingga membuat Sunfire dan Alchemy terjatuh. Tangan kanan Alchemy patah karenanya. Cyclops yang melihatnya segera memerintahkan Stepford Cuckoos untuk menghadang Medusa dkk. Di sisi Inhumans, Blackbolt hendak langsung menyerang kelompok X-Men, tapi Medusa memintanya untuk menahan diri karena ia berniat untuk menghentikan pertempuran dengan jalan damai.

Emma memarahi Sunfire dan Alchemy yang masih berdiam diri di tanah pasca terjatuh. Alchemy menolak karena syok melihat tangannya yang terluka parah. Cyclops menenangkan Emma, lantas menghampiri Alchemy, mengingatkannya betapa besar perannya saat ini untuk kemaslahatan umat mutant. Alchemy pun menjadi strong kembali, dan beberapa saat kemudian sudah kembali berada di atas awan menuju ke arah Terrigen Cloud.

Sementara itu, Medusa baru menyadari bahwa Sunfire dan Alchemy sedang melakukan tugasnya kembali. Saat hendak memberi instruksi pada anak buahnya, mendadak muncul Magik di belakang Black Bolt, langsung menghunuskan pedang ke tubuhnya begitu saja. Inferno dan seorang lainnya bereaksi dengan menyerang Magik, namun Magik tiba-tiba menghilang begitu saja. Dari seberang, Cuckoos tersenyum melihatnya.

Tepat di atas awan Terrigen, Sunfire menjatuhkan tubuh Alchemy ke dalam awan Terrigen. Dengan kemampuannya, Alchemy mengubah komposisi awan tersebut menjadi tidak lagi berbahaya bagi mutant, yang berefek warnanya berubah menjadi merah. Di saat yang sama, Medusa dan Inhuman Royal berteleport ke tempat yang sama dengan kelompok Cyclops.

Setelah menerobos awan Terrigen, tubuh Alchemy ditangkap kembali oleh Sunfire sebelum ia terjatuh ke tanah. Raut muka Sunfire terlihat kaget. Begitu tiba di depan yang lain, mereka semua kaget melihat kondisi Alchemy yang sudah parah karena terkena racun M-Pox Terrigen Clouds. Ia menghembuskan nafas terakhirnya sesaat setelah Cyclops menghampirinya.

TKP mulai tertutup oleh awan Terrigen merah. Hujan yang tampak bagai darah pun mulai turun. Cyclops melangkah masuk ke dalam awan, menemui Medusa dkk. Di hadapan Medusa, Black Bolt, dan Lockjaw, Cyclops menyatakan bahwa ia telah meminta Alchemy untuk mengubah awan tersebut menjadi sesuatu yang tidak berbahaya bagi mereka semua, termasuk juga bagi Inhumans. Medusa tidak terima karena baginya Cyclops sudah menabuh genderang perang antara Inhumans dengan X-Men. Cyclops tidak mau kalah, karena ia merasa sejak awal genderang perang itu sudah ditabuh, dan pelakunya adalah pihak Inhumans. Ia hanya melakukan apa yang harus ia lakukan, menyelamatkan kaum mutant dan menginspirasi mereka. Cyclops menutup kata-katanya dengan bersiap untuk menyerang Medusa, namun sesaat sebelumnya, Medusa memberi tanda kepada Black Bolt yang kemudian lebih dulu menghancurkan Cyclops.

Satu minggu kemudian, di Muir Island, Storm memimpin pemakaman terhadap Cyclops. Pemakaman tersebut dihadiri oleh hampir semua anggota X-Men, para mutant. Kecuali Emma dan Havok, kakak Cyclops. Dari perbincangan mereka, Storm ternyata berhasil menegoisasikan gencatan senjata pada kelompok Inhumans, dimana masing-masing kubu tidak lagi saling menyerang, sementara Hank McCoy berada di markas Inhumans untuk membantu mencari solusi bagi racun awan Terrigen. Novak kemudian menyatakan bahwa ia tidak percaya bahwa yang mati di saat insiden itu adalah Cyclops. Meski sempat berdalih, Emma lalu meminta Novak untuk mengikutinya.

Di Limbo, Magik menjemput Daisuke yang ia bawa ke sana sebelumnya, agar tidak mengganggu rencana Cyclops. Daisuka ternyata sudah muak dengan semuanya, tidak hanya pada X-Men, melainkan juga pada Inhumans, sehingga ia meminta Magic untuk membawanya ke tempat yang jauh dari kedua kelompok tersebut.

Emma menunjukkan mayat Cyclops ke hadapan Novak. Cyclops ternyata sudah meninggal sebelumnya, beberapa saat setelah ia terkena paparan racun M-Pox dari awan Terrigen dan masuk ke dalam gedung fasilitas. Pesan terakhir Cyclops membuat Emma memutuskan untuk membuat halusinasi Cyclops dengan menggunakan kemampuannya. Dan baginya, saat ini, selama masih ada awan Terrigen di luar sana, perjuangan mereka belum berakhir.


Wow, what a nice twist. Sudah feeling Cyclops bakal mati, tapi gak nyangka kalo ternyata bukan di saat edisi akhir ini. Untuk perkembangan ceritanya sih saya no komen, karena belum membaca kelanjutan ceritanya (ingat, cerita Death of X adalah cerita canon di masa lalu), tapi menarik membaca reaksi pembaca-pembaca komik ini yang kebanyakan jadi membenci Inhumans, terutama gara-gara Medusa lebih memilih untuk mencegah X-Men menghancurkan Terrigen Clouds ketimbang ia sendiri berusaha menghancurkan awan tersebut untuk mencegah terjadinya keributan. Bagaimana menurut teman-teman?

rk deathofx 4
Death of X #4 (2016)
  • Story
  • Art (Pencil, Ink, Colors)
  • Element of Surprise
  • Recommended Reading
4.3

Review Komik

Good story, great twist, average artwork.

Sending
User Review
0 (0 votes)

Leave a Reply