Review Komik Basketful of Heads #3 (Hill House Comics, 2019)

Di cerita sebelumnya, June Branch yang nyawanya terancam oleh salah seorang narapidana yang kabur tidak mau hanya berdiam diri. Ia berbalik melawan dengan menggunakan kapak Viking yang ada di dalam rumah. Tidak itu saja, ia bahkan berhasil memenggal kepala si narapidana tersebut. Namun keanehan terjadi. Alih-alih mati, kepala si narapidana masih tetap hidup dan berbicara layaknya manusia normal. Dan tanpa disadari oleh June, di balik baju yang dikenakan oleh narapidana tersebut terdapat sabuk dan lencana kepolisian Brody Island. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapakah sebenarnya si narapidana? Dapatkah June bertemu kembali dengan Liam kekasihnya? Simak kelanjutan kisahnya dalam sinopsis komik Basketful of Heads #3 berikut ini. Cekidot!

Sinopsis Komik *SPOILER*

basketfulofheads3

Basketful of Heads continues as a seven-issue miniseries!
June Branch has been hunted, haunted, and desperate; she’s got an ancient Viking axe with mystical properties and a severed head in a basket that won’t shut up. If she can’t make her traveling companion be quiet, maybe she can get some answers out of him…answers that might spell the difference between life and death. But getting him to talk is one thing, and getting the truth out of him is another. He’s a decapitated devil who’d like nothing more than to lead June astray-and with three other killers out to finish her off, so she has no room for error. The comic with the sharpest edge in horror returns for another swing of the axe!

Story: Joe Hill
Art: Leomacs
Color: Dave Stewart
Letter: Deron Bennett
Judul Edisi:
Tanggal Rilis: 18 Desember 2019

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Kepala si narapidana memohon pada June untuk membawanya ke rumah sakit agar pihak medis bisa menyatuhkan kembali tubuh dan kepalanya. June menolak. Ia masih tidak percaya bahwa apa yang ia alami adalah nyata. Namun ia mulai bimbang setelah mencoba mengiris lengannya sendiri dengan menggunakan kapak Viking dan ternyata ia merasakan sakit.

June lantas memaksa si narapidana, yang belakangan diketahui bernama Salvatore Puzo, untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Salvatore menyatakan bahwa mereka ingin mengambil uang yang dicuri oleh Liam dari tangan seorang wanita yang diketemukan tewas di sungai. Salvatore dkk mengetahui hal tersebut karena kebetulan sedang mendapat tugas untuk membersihkan sungai tersebut.

June tidak mempercayai ucapan Salvatore. Ia kemudian meletakkan kembali kepala Salvatore ke dalam keranjang dan masuk ke dalam rumah. Begitu tahu persediaan amunisi sudah dibawa oleh teman-teman Salvatore, demikian pula dengan kendaraan yang ada, June memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah tersebut.

Beberapa saat berjalan di tengah guyuran hujan, June melihat mobil dari kejauhan. Ia bergegas menyembunyikan keranjang berisi kepala Salvatore dan menghentikan mobil tersebut. Untunglah yang mengemudikan adalah Hamilton, pria yang sebelumnya ia temui di jalan bersama Liam.

Setelah mendengar cerita June, Hamilton bersedia mengantar June ke kantor polisi. Tak lupa June diam-diam meletakkan keranjang yang ia bawa di bagian belakang mobil pickup Hamilton. Di dalam mobil, June juga sempat meminjam jaket milik Hamilton untuk menghangatkan tubuhnya yang basah kuyub.

Di tengah perjalanan mereka mendapati sebuah pohon tumbang yang menutupi jalan. June mencoba menghancurkan pohon tersebut dengan kapak Viking-nya. Melihat usaha June, Hamilton berinisiatif untuk mencari sesuatu di mobilnya yang sekiranya bisa membantu menghancurkan pohon tersebut. Tanpa disangka, ia melihat ada kepala dalam keranjang di bagian belakang mobilnya.

Sementara itu, karena lelah mengapak, June berhenti sejenak. Reflek tangannya ia masukkan ke dalam saku jaket. Ternyata ada sesuatu di dalamnya. Sebuah gunting taman berlumuran darah. June langsung teringat cerita Salvatore sebelumnya, bahwa ia dan teman-temannya menggunakan gunting taman untuk memotong jari Liam.

Masih terkaget-kaget, June sudah mendapat hantaman rantai dari Hamilton yang muncul di belakangnya. June membalas dengan mengayunkan kapak Viking-nya ke kaki kanan Hamilton. Usahanya tampak sia-sia. Tanpa ampun Hamilton terus melecutkan rantainya ke tubuh June hingga akhirnya June terjatuh. Perlahan Hamilton menghampirinya dan bersiap untuk menghabisi nyawa June.


Dengan ‘bocoran’ kisah di awal edisi pertama lalu, dimana terdapat lebih dari satu kepala dalam keranjang, mestinya kita tidak perlu khawatir bakalan terjadi sesuatu pada June. Mungkin saja di saat-saat terakhir ia berhasil menebas kepala Hamilton dan membawanya bersama dengan kepala Salvatore dalam keranjangnya.

Apapun itu, yang pasti edisi ketiga ini masih tetap berhasil menjaga momentum dan kesolidan cerita yang telah terbangun di dua edisi awal. Penghujung halaman juga masih tetap sukses bikin penasaran, seperti apa sih kelanjutan ceritanya. Bener gak yang dikatakan Salvatore tentang Liam. Lalu apa pula hubungan Hamilton dengan semua kejadian yang dialami June. Gregetan pengen cepet-cepet bulan depan, hehehe.

rk basketfulofheads3

Leave a Reply