Review Komik Basketful of Heads #1 (Hill House Comics, 2019)

Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Apalagi kalau bukan lini pertama dari Hill House Comics, yang merupakan bagian dari DC Black Label, “Basketful of Heads”. Seperti sudah pernah kita bahas sebelumnya, Hill House Comics adalah imprint anyar dari DC Comics yang khusus menerbitkan serial komik bertemakan horor. Dan minggu ini adalah tanggal rilisan perdananya. Sayangnya, entah kenapa sinopsis resmi yang diberikan ternyata berisi spoiler. Agak mengecewakan mengingat ini adalah serial horor yang umumnya penuh dengan misteri dan kejutan. Yah, apapun itu, mending kita simak dulu deh sinopsis komik Basketful of Heads #1 berikut ini.

Sinopsis Komik *SPOILER*

basketfulofheads1

The rain lashes the grassy dunes of Brody Island, and seagulls scream above the bay. A slender figure in a raincoat carries a large wicker basket, which looks like it might be full of melons… covered by a bloodstained scrap of the American flag.
This is the story of June Branch, a young woman trapped with four cunning criminals who have snatched her boyfriend for deranged reasons of their own. Now she must fight for her life with the help of an impossible 8th-century Viking axe that can pass through a man’s neck in a single swipe-and leave the severed head still conscious and capable of supernatural speech.
Each disembodied head has a malevolent story of its own to tell, and it isn’t long before June finds herself in a desperate struggle to hack through their lies and manipulations… racing to save the man she loves before time runs out.

Story: Joe Hill
Art: Leomacs
Color: Dave Stewart
Letter: Deron Bennett
Judul Edisi: –
Tanggal Rilis: 30 Oktober 2019

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Di Brody Island, Maine. Seseorang dengan mantel hujan berjalan di tengah jembatan. Ia membawa sebuah kapak viking di tangan kanannya, sementara di tangan kirinya terdapat keranjang yang ditutupi oleh bendera Amerika (atau kain bermotif bendera Amerika). Terdapat sesuatu di dalam keranjang yang tampaknya berbentuk bulat. Jumlahnya mungkin lebih dari satu karena ‘sesuatu’ tersebut saling berbicara satu sama lain. Atau lebih tepatnya sedang beradu argumen.

Sebuah kendaraan tiba-tiba berhenti di samping orang bermantel hujan tersebut dan menanyakan apa yang sedang ia lakukan di sana.

Beberapa waktu sebelumnya. June Branch sedang duduk di pinggir jembatan saat kekasihnya, Liam, menjemputnya. Liam adalah seorang polisi lalu lintas yang ditugaskan untuk membantu divisi kriminal selama musim panas lalu. Dalam perjalanan pulang, mereka bertemu dengan beberapa rekan Laim, termasuk atasannya, Wade Clausen, yang sedang menangani insiden lolosnya narapidana Shawshank Prison.

Wade memberitahu adanya 4 orang narapidana yang berhasil kabur. Pun begitu, ia meminta agar Liam tidak usah khawatir. Ia justru meminta Liam untuk datang ke rumah dan menjaga istrinya, Roberta, hingga nanti ia pulang. Meski sebenarnya enggan, Liam akhirnya menuruti perintah bosnya.

Tiba di rumah keluarga Wade, Liam dan June disambut oleh Bobby, putra Wade dan Roberta. Tak lama Roberta bergabung dengan mereka. Ia lantas menunjukkan isi ruang senjata pada Liam dan June, untuk memastikan bahwa lolosnya narapidana bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Salah satu senjata yang tersimpan adalah sebuah kapak viking. Anehnya, saat tidak ada yang melihat, goresan / ornamen hitam pada kapak viking tersebut tiba-tiba berubah warna menjadi merah darah.

Usai makan bersama, Wade mengabarkan bahwa salah satu rekan mereka, Noel Flannagan, tewas saat sedang mengejar para narapidana. Wade meminta Roberta dan Bobby untuk pergi ke rumah Noel dan menemani keluarga mereka. Liam kembali menyatakan niatnya untuk ikut bertugas di lapangan dan memburu para narapidana. Wade lagi-lagi menolaknya dan meminta Liam untuk menjaga rumahnya.

Saat sedang nonton TV bareng June, Liam mendengar suara yang mencurigakan. Bergegas ia meminta June untuk menuju ruang tidur utama yang ada di lantai 2, mengunci kamar dari dalam, dan menelpon bantuan, sementara ia sendiri akan mengecek sumber suara tersebut. Tiba di lantai atas, June tiba-tiba melihat sesuatu. Ia segera bersembunyi di balik tembok. Sesuatu yang barusan dilihat oleh June ternyata adalah dua orang narapidana yang melarikan diri, masing-masing membawa senjata.


Jujur gak nyangka kalau bakal sekeren ini sih. Yang paling terasa kualitasnya adalah dialog. Mayoritas serial komik bergenre horor yang pernah saya baca biasanya memiliki dialog yang panjang dan bertele-tele atau sebaliknya, seadanya dan tidak jelas. Berbeda dengan yang disajikan oleh Joe Hill. Porsi dialognya pas dan semuanya enak dibaca.

Separuh awal cerita bisa dibilang sebagai perkenalan karakter. Rasanya agak terlalu panjang sih. Tapi perlu dilihat lagi nanti secara keseluruhan, apakah memang sesi perkenalannya itu ada manfaatnya bagi cerita utama atau hanya sebagai basa basi sempalan.

Recommended reading yang jelas, hehehe.

rk basketfulofheads1

Leave a Reply