Review Film Take Me Home (2016)

“Take Me Home” (สุขสันต์วันกลับบ้าน) rencananya menutup rangkaian pesta film horor Thailand yang rutin hadir di hari Selasa sejak beberapa bulan terakhir. Untuk selanjutnya bakal digabung dengan konten review film manca negara di hari Kamis.

Film yang memiliki rating 5.6 di IMDB ini berkisah tentang seorang pria yang berusaha menemukan kembali keluarga dan tempat tinggal pasca mengalami hilang ingatan 10 tahun yang lalu. Sayangnya, yang ia temukan justru di luar dugaannya selama ini.

Yah, tahu sendiri lah. Namanya kenyataan biasanya tidak sesuai dengan angan-angan, hehehe.

Seperti apakah filmnya? Layakkah untuk ditonton?

Yuk simak aja sinopsis dan review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Alur Cerita / Sinopsis Singkat

poster take me home

poster take me home

Setelah mengalami amnesia selama 10 tahun, Tan (diperankan oleh Mario Maurer) akhirnya mendapat petunjuk mengenai siapa dirinya yang sebenarnya.

Petunjuk tersebut mengantarkannya ke sebuah rumah mewah yang dihuni oleh Tubtim (diperankan oleh Wannarot Sonthichai) dan Chewin (diperankan oleh Noppachai Chaiyanam), suaminya. Tubtim sendiri mengaku sebagai saudari kembar Tan.

Belum ada sehari tinggal di sana, Tan mulai melihat dan merasakan adanya hal-hal aneh.

Mulai dari peringai Tubtim yang kasar, kedua anaknya yang sepertinya takut kepadanya, bahkan tidak mengakui sebagai ibunya, hingga penampakan gaib.

Sebuah kejadian membuka takbir bahwa sebenarnya rumah tersebut adalah rumah terbengkalai. Tidak itu saja, seluruh penghuni rumah sebenarnya sudah meninggal dalam sebuah insiden tragis bertahun-tahun yang lalu.

Tan yang tidak bisa meninggalkan area rumah berusaha untuk mencari tahu apa yang telah terjadi di sana.

Setelah melalui serangkaian penampakan, seluruh rahasia akhirnya terungkap. Termasuk hubungannya dengan kecelakaan yang berujung pada hilang ingatan Tan selama ini.

Tanggal Rilis: 13 April 2016
Durasi: 1 jam 34 menit
Sutradara: Kongkiat Khomsiri
Produser: Kanyarat Jiraratchakit, Piyaluck Mahatanasab
Penulis Naskah: Kongkiat Khomsiri
Produksi: North Star Production
Pemain: Nopachai Chaiyanam, Djuangjai Hirunsri, Mario Maurer, Wannarot Sonthichai, Nabhada Sukhakrit

Review Singkat

Dengan tebaran petunjuk di sana sini, “Take Me Home” memang tidak serius dalam menyembunyikan twist mengenai penghuni rumah Tan yang seluruhnya adalah makhluk halus.

Yang pernah menonton film “Silam” bahkan mungkin bisa menemukan beberapa kesamaan alur. Pantangan keluar kamar di waktu malam misalnya.

Satu-satunya adegan yang mengaburkan fakta mengenai penghuni rumah adalah saat Tubtim dan Chewin berhubungan intim. Bukan masalah aksi keduanya. Melainkan karena hal tersebut terjadi di luar sepengetahuan Tan.

Kenapa? Karena jika seluruh kejadian yang ada dalam rumah merupakan hasil dari energi residu, atau bertujuan untuk memberitahu Tan, maka seharusnya kejadian tersebut terjadi atas sepengetahuan Tan.

Pun begitu, yang lantas menjadi masalah utama dari film ini adalah deretan cerita pengungkapan di babak ketiga yang membingungkan dan seperti tidak beraturan.

Saya bukan hanya gagal memahaminya. Untuk berusaha fokus memahaminya saja tidak kepikiran. Saking membagongkan (dan membosankannya).

Poinnya sih tidak jauh berbeda dengan film-film yang karakternya mengalami hilang ingatan. 95% penyebabnya pasti berkaitan dengan masa lalu dan orang terdekatnya.

Untuk elemen horornya sendiri terbilang so so. Biasa aja dan tidak menyeramkan.

Satu dua bagian terasa dragging. Seperti adegan Tan yang keukeuh berusaha meninggalkan rumah namun kembali lagi ke dalam.

Dua tiga kali diulang memang masih bisa diterima. Namun di sini ia melakukannya lebih dari lima kali. Lebih ke bego daripada tidak bisa menerima kenyataan…

Penutup

Walau tidak sukses membuat saya terkesan, “Take Me Home” sukses membuat saya mempertanyakan beberapa kesamaan “Silam” — yang dirilis 2 tahun setelahnya — dengan film tersebut.

Ceritanya memang berbeda. Namun vibe-nya terasa serupa.

“Take Me Home” sendiri, bagi saya pribadi, memiliki naskah yang kurang rapi. Terutama di bagian pengungkapan yang ada di babak akhir.

Terlalu panjang, bertele-tele, dan sulit dipahami.

Belum ditambah dengan unsur horornya yang tipis tipis. Tidak spesial dan tidak bikin merinding.

3/10 deh.

Film “Take Me Home” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf take me home

Leave a Reply