Review Film Slumber Party Massacre (2021) | Memburu Pembunuh Demi Berbakti Pada Sang Ibu

Belakangan marak hadir film baru yang merupakan reboot atau remake dari film lawas. Salah satunya ya yang akan kita bahas ini, “Slumber Party Massacre”.

Film ini merupakan remake kekinian dari “The Slumber Party Massacre” yang hadir di tahun 1982. Berselang 39 tahun dari versi aslinya.

Dan kebetulan, genrenya sama dengan “Texas Chainsaw Massacre” yang baru saja kita sajikan alur ceritanya minggu lalu. Apalagi kalau bukan slasher horor.

Berhubung bukan merupakan sekuel, untuk review versi orisinilnya menyusul saja bulan depan, ya.

Nah, lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sinopsis / Alur Cerita Slumber Party Massacre

poster slumber party massacre 2021

poster slumber party massacre 2021

Tahun 1993.

Trish Devereaux (diperankan oleh Masali Baduza) mengadakan pesta piyama bersama teman-temannya di sebuah kabin di Holly Springs.

Ada Jackie (diperankan oleh Jane de Wet), Kim (diperankan oleh Reem Koussa), dan Diane (diperankan oleh Larissa Crafford-Lazarus).

Dari luar, mantan pacar Trish, Chad (diperankan oleh Arthur Falko), diam-diam mengintip aksi mereka.

Melihat ada orang lain dari balik jendela melakukan hal serupa, Chad menghampirinya. Tak disangka, ia adalah seorang pembunuh bernama Russ Thorn (diperankan oleh Rob Van Vuuren).

Dengan senjata bor listrik miliknya, ia membunuh Chad tanpa basa basi.

Russ lantas menyusup masuk dan berturut-turut membunuh Diane, Kim, serta Jackie.

Walau telapak tangannya sempat terluka terkena bor listrik, Trish masih bisa melarikan diri ke dermaga.

Di sana ia memukul Russ dengan dayung hingga ia terjatuh ke air. Trish selamat, namun tubuh Russ tidak pernah diketemukan.

Sejak saat itu kawasan Holly Springs yang sebelumnya ramai menjadi seperti kota mati.


Tahun 2021.

Dana (diperankan oleh Hannah Gonera), putri Trish, pergi berlibur akhir pekan bersama dengan ketiga temannya, Maeve (diperankan oleh Frances Sholto-Douglas), Breanie (diperankan oleh Alex McGregor), dan Ashley (diperankan oleh Reze-Tiana Wessels).

Sikap Trish yang super protektif membuat Dana risih dan malu.

Di tengah perjalanan mereka mendapati Alix (diperankan oleh Mila Rayne), adik Maeve, bersembunyi di bagasi mobil. Mau tidak mau mereka pun membiarkan Alix ikut serta.


Selang radiator mobil bocor. Mekanik yang memeriksa, Dave (diperankan oleh Richard Wright-Firth), menyatakan butuh waktu setidaknya satu hari untuk mendapatkan selang baru.

Kebetulan, pemilik toko kelontong di sana, Kay (diperankan oleh Jennifer Steyn), menyewakan sebuah kabin di tepi danau. Ashley pun menyewanya karena tidak ada pilihan lain.

Beberapa waktu kemudian, dengan diantar oleh Kay, Dana dkk tiba di tempat kabin tersebut berada. Di sebuah area bernama Jolly Springs.

Sebelum pergi Kay berpesan agar mereka tidak membuat keributan dan tidak keluyuran terlalu jauh dari kabin.

Alih-alih menuruti Kay, malam harinya Dana, Maeve, Ashley, dan Breanie justru asik berpesta sembari memainkan musik dengan volume keras.

Tak lama Dave datang dengan membawa selang radiator. Ia berniat untuk menanyakan apakah gadis-gadis tersebut ingin memperbaiki mobil mereka sekarang agar bisa melanjutkan perjalanan.

Seorang pria tiba-tiba muncul. Dave sepertinya mengenalinya. Namun karena pria tersebut hanya diam saja, Dave akhirnya mengurungkan niatnya untuk menemui Dana dkk.


Tidak betah dengan keributan, Alix menyelinap keluar. Melihat ada kabin lain di seberang danau, ia memutuskan untuk menuju ke sana.

Dalam perjalanan menyusuri hutan, ia mendapati Dave dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Dengan pakaian berdarah-darah, Alix bergegas kembali ke kabin. Tanpa basa basi ia meminta yang lain untuk memastikan semua pintu dan jendela terkunci.

Ia lalu menceritakan apa yang ia lihat. Alix meyakini bahwa area tempat mereka berada saat ini adalah Holly Springs sementara pembunuh Dave adalah Russ Thorn.

Di luar dugaan, Dana dan teman-temannya sudah mengetahui hal itu. Justru mereka sengaja datang ke area tersebut untuk mencari dan membunuhnya.

Mereka bahkan sudah menyiapkan berbagai macam senjata. Mulai dari tongkat baseball hingga pedang.

Beberapa saat kemudian, dua orang pria yang tinggal di kabin seberang danau datang bertamu. Mereka adalah John (diperankan oleh Michael Lawrence Potter) dan Matt (diperankan oleh Eden Classens).

Kabin yang ditempati John dan Matt, serta 3 orang temannya yang lain, ternyata adalah kabin yang dulu diinapi oleh Trish.

Mereka sengaja datang karena suka dengan cerita-cerita pembunuhan dan sekedar ingin melakukan tur.

Melihat sajam yang disembunyikan di balik bantal, Matt buru-buru mengajak John meninggalkan rumah.

Dari balik rumah tampak Russ memperhatikan John dan Matt kembali ke kabin mereka.


Meyakini Russ bakalan membantai John dan teman-temannya, Dana dkk mendatangi kabin mereka.

Tepat di saat mereka tiba, Russ mematikan lampu kabin dan membunuh teman John yang dipanggil sebagai Guy 2 (diperankan oleh Braeden Buys) dengan bor listrik. Sebelumnya ia juga sudah membunuh Guy 1 (diperankan oleh Richard White).

Setelah mendengarkan cerita Dana tentang Russ, John, Matt, dan Shaun (diperankan oleh Nathan Castle) justru berlagak berani dan memutuskan untuk mencari Russ dengan senjata seadanya.

Mereka meninggalkan para gadis begitu saja di kabin.

Dengan penuh semangat Dana memotivasi teman-temannya untuk menyusul John dkk dan ikut memburu Russ. Tak lupa ia mengingatkan agar mereka selalu bersama.

Belum apa-apa, Maeve, Ashley, Breanie, dan Alix sudah berhamburan gara-gara mendengar suara bor listrik di kejauhan.

Russ muncul. Dana menyerangnya namun gagal. Ia pun kabur sambil dikejar oleh Russ.

Shaun sempat mencoba membantunya. Apes, dengan mudah Russ membunuhnya.

Dana lanjut berlari. Tak lama ia tiba di kabin yang ia sewa, disusul oleh Russ. Di sana, dengan bantuan teman-temannya, Dana berhasil menggorok leher Russ hingga ia tewas.

Tidak mau kalah, Alix muncul dan menghunuskan pisaunya berkali-kali ke tubuh Russ.

Mereka pun gembira karena berhasil menyelesaikan misi mereka.


Mengetahui Russ telah mati, John dan Matt kembali ke kabin mereka.

Saat Matt mandi, seseorang membunuhnya.

Beberapa waktu kemudian, Ashley yang tengah memperbaiki mobil Maeve juga dibunuh oleh orang yang tak dikenal.


Dana mendapati sajam mereka hilang. Anehnya, tubuh Russ juga sudah tidak ada di tempatnya.

Maeve yang hendak memeriksa keluar malah diserang oleh seseorang dengan menggunakan pistol paku.

Ia memang masih bisa selamat, namun tidak dengan Breanie, yang terbunuh oleh senjata yang sama.

Dana memutuskan untuk mencari pertolongan sementara Maeve dan Alix tetap bersembunyi di dalam rumah.

Sepeninggal Dana, Alix yang sebelumnya sempat menyantap kue dari Kay mendadak muntah.


Di hutan, Dana bertemu dengan John. John menuduh Dana yang membunuh Matt dan Guy 1. Sebaliknya, Dana menuduh John yang membunuh Ashley dan Breanie.

Dana meminta bantuan John untuk menyelamatkan teman-temannya.

Walau mengiyakan, John justru pergi meninggalkan Dana dengan mobilnya.

Dana pun terpaksa melanjutkan langkahnya untuk mencari bantuan.

Ia bertemu dengan Kay dan menceritakan apa yang terjadi.

Tanpa disangka, Kay adalah ibu Russ. Kay juga yang sudah membunuh Ashley dan Breanie untuk membalaskan dendam kematian Russ.

Kay sempat menusuk Dana, namun Dana masih bisa melarikan diri dan kembali ke kabinnya.

Di saat Kay berhasil membobol pintu kabin, Trish muncul dan menghadapi Kay.

Setelah melalui pertarungan sengit, Trish akhirnya bisa membunuh Kay.

Tanggal Rilis: 27 September 2021
Durasi: 86 menit
Sutradara: Danishka Esterhazy
Produser: Adam Friedlander, Samantha Levine, Tebogo Maila
Penulis Naskah: Suzanne Keilly
Produksi: Blue Ice Studios, Raven Banner Entertainment, Shout! Studios
Pemain: Hannah Gonera, Alex McGregor, Schelaine Bennett, Mila Rayne, Rob Van Vuuren

Review Singkat

Tidak hanya ceritanya yang penuh dengan nuansa balas dendam. Cara sang sutradara mengeksekusi naskah “Slumber Party Massacre” juga seperti sebuah momen balas dendam yang tidak ingin ia lewatkan.

Mungkin sudah bukan hal aneh jika film bergenre horor slasher dihiasi dengan adegan pamer bodi molek aktris-aktris yang terlibat. Bahkan acap servis cuci mata tersebut dihadirkan dalam adegan yang sama sekali tidak penting.

Di film ini hal serupa bisa ditemui. Namun subyeknya bukanlah wanita. Melainkan pria.

Mulai dari pamer bodi berotot hingga tubuh telanjang bagian belakang.

Sebagai pria, mau tidak mau jadi merasa geli melihatnya.

Dari segi cerita sendiri tidak buruk. At least masih benar-benar ada ceritanya. Tidak sekedar obral darah.

Adegan sadis juga (sedikit) lebih eksplisit ketimbang “Texas Chainsaw Massacre”. Kalau ditingkatkan 1 level lagi seharusnya bisa lebih seru.

Yang sedikit membingungkan, Dana dkk menyatakan sedari awal memang berniat untuk mencari Russ. Jika seandainya mobil mereka tidak mogok, kabin mana yang sebenarnya sudah mereka sewa?

Nyatanya, proses mereka bisa menginap di pinggir danau seolah terlihat sebagai sebuah kebetulan belaka. Bukan sesuatu yang direncanakan.

Di luar itu sih tidak ada lagi yang patut dipertanyakan.

Eh, tapi saya suka dengan ‘sindiran’ mengenai tokoh antagonis dalam film sejenis yang biasanya tidak gampang mati.

Terus terang sudah bosan dengan twist sedemikian rupa. Yang penjahatnya seolah sudah mati, eh tetiba muncul kembali dalam kondisi segar bugar.

Semoga saja di tahun 2022 dan seterusnya tidak ada lagi plot garing semacam itu.

Penutup

Saya belum menonton “The Slumber Party Massacre”. Namun apabila mengabaikan perbandingannya dengan versi remake di tahun 2021 ini, saya rasa ini adalah sebuah karya yang layak.

Tidak sempurna namun tidak buruk untuk ditonton.

Yah, kecuali jika Anda geli atau jijik melihat pameran dada berotot dan pantat para pemeran prianya.

Sebagai sebuah film horor slasher, “Slumber Party Massacre” juga tidak melupakan elemen cerita begitu saja. Sekali lagi, walau tidak sempurna, setidaknya masih ada cerita yang bisa diikuti.

Sayangnya ada beberapa formula jump scare yang diulang.

5/10.

By the way, gara-gara nonton film ini saya jadi baru tahu adanya franchise atau jagat Massacre. Selain seri Slumber Party Massacre, juga ada seri Sorority House Massacre dan Cheerleader Massacre. Mungkin suatu saat nanti bisa diulas sekalian.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf slumber party massacre 2021
Review Slumber Party Massacre
  • Story
  • Acting / Characters
  • Element of Surprise
  • Recommended Watching
2.5

Summary

Film horor slasher yang tidak mengabaikan elemen cerita gara-gara sibuk mengobral darah. Tidak perfect maupun out of the box, but at least sedikit di atas rata-rata film serupa. Cukup menghibur.

Leave a Reply