Review Film Pengabdi Setan (1982)

Beberapa hari lalu secara mengejutkan muncul teaser dari film “Pengabdi Setan 2”, masih disutradarai oleh Joko Anwar.

Sebuah karya yang tentu saja tidak boleh dilewatkan nantinya saat dirilis ke layar lebar.

Walau tidak terlalu suka dengan “Pengabdi Setan” versi remake dari sutradara “Perempuan Tanah Jahanam” tersebut, tapi saya pasti tidak bakal melewatkan menonton di hari pertama penayangan sekuelnya itu.

Nah, berhubung dulu saya tidak menulis review dari film tersebut, maka sekarang saya akan melakukannya.

Tapi sebelum itu, lebih afdol jika diawali dengan versi aslinya yang rilis hampir 40 tahun silam. Tepatnya di tahun 1982.

Seperti apakah ceritanya?

Yuk simak sinopsis beserta review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Alur Cerita / Sinopsis Singkat

poster film pengabdi setan

poster film pengabdi setan

Sejak kematian Mawarni (diperankan oleh Diana Suarkom), Tomi (diperankan oleh Fachrul Rozy), menjadi sedih.

Apalagi kakaknya, Rita (diperankan oleh Siska Karabety), sering keluyuran di luar rumah bersama kekasihnya, Herman (diperankan oleh Simon Cader).

Begitu pula dengan ayah mereka, Munarto (diperankan oleh W.D. Mochtar), yang sibuk dengan berbagai urusan bisnis.

Atas saran temannya, Tomi kemudian mengunjungi seorang peramal. Peramal tersebut menyatakan bahwa keluarga Tomi seluruhnya akan berada dalam bahaya.

Untuk menghadapinya, Tomi dianjurkan untuk belajar ilmu hitam. Tomi menurutinya.

Sejak itu muncul kejadian-kejadian aneh di rumah mereka. Salah satunya kemunculan kuntilanak berpakaian serba putih.

Juga hadir asisten rumah tangga baru bernama Darminah (diperankan oleh Ruth Pelupessy) yang gelagatnya misterius.

Usai Rita memberitahu Herman tentang adanya hantu di rumah, Herman berniat untuk pergi ke dukun yang ia percaya bisa membantu mengusir hantu tersebut. Rita setuju.

Sementara itu, pak Karto (diperankan oleh I.M. Damsyik), tukang bersih bersih di rumah, tanpa sengaja melihat semacam altar dan sesajen di kamar Darminah.

Tomi mendapat mimpi buruk. Mengetahui hal itu, Munarto memerintahkan agar Tomi tidak lagi belajar ilmu hitam.

Beberapa waktu kemudian, saat berada di toko buku, seorang kiai (diperankan oleh Doddy Sukma) menghampiri Tomi dan menasehatinya agar melakukan sholat.

Anehnya, ketika Tomi hendak beribadah di rumah, kaca kamarnya tiba-tiba pecah. Sosok hantu kuntilanak juga muncul dari balik jendela.

Ia pun memutuskan untuk batal sholat dan memilih tidur.

Malam harinya, ketika tengah berjaga malam, pak Karto memeriksa gudang yang pintunya terbuka dengan sendirinya.

Tak lama pintu menutup dan terkunci rapat.

Esok harinya, Tomi menemukan tubuh pak Karto di gudang dalam kondisi meninggal seperti habis gantung diri.

Siangnya, Herman tewas tertabrak truk usai menghindari seorang wanita yang menyeberang tiba-tiba.

Wanita tersebut ternyata adalah Darminah.

Malam harinya, arwah Herman dalam wujud zombie bertaring muncul dan meneror Rita.

zombie atau dracula

zombie atau dracula

Pasca insiden tersebut, Rita meminta agar ayahnya memanggil dukun dan mengusir hantu di rumah. Walau tidak percaya hal gaib, Munarto menuruti permintaan Rita.

Dukun yang dipanggil tiba. Ritual pengusiran hantu pun dilakukan.

Alih-alih sukses, justru dukun tersebut yang KO gegara ditubruk lampu lilin yang melayang dan berputar.

Anehnya, sesaat kemudian Darminah muncul dan tersenyum puas melihat kejadian tersebut.

Malam harinya, Tomi membuntuti Darminah yang diam-diam pergi meninggalkan rumah.

Darminah ternyata berada di makam Mawarni. Ada zombie Herman dan pak Karto di belakangnya.

Usai merapal mantra, jasad Mawarni bangkit dari kubur dan menjadi zombie pengikut Darminah.

Perintah pertama Darminah adalah agar Mawarni menghancurkan seluruh keluarganya.

Melihatnya, reflek Tomi berteriak meminta agar Darminah tidak mengganggu ibunya.

Darminah merespon dengan memerintah zombie Herman dan Karto untuk membunuh Tomi. Untungnya Tomi berhasil kabur.

Setibanya di rumah, ia mengadukan hal tersebut pada ayah dan kakaknya.

Tidak percaya, Munarto mengajak keduanya mengecek kamar Darminah. Tak dinyana, Darminah ternyata ada di sana, tengah menjahit pakaian.

Tomi yakin akan apa yang ia lihat semalam. Untuk memastikan, ia dan Rita lantas menggali makam ibu mereka.

Tomi kaget mendapati jenazah ibunya ternyata masih tetap ada di dalam peti mati.

Di rumah, Rita dan Tomi terpergok oleh Munarto. Keduanya pun dimarahi habis-habisan.

Beberapa saat kemudian, zombie Herman dan pak Karto kembali muncul.

Yang pertama menyerang Rita, sedang yang kedua meneror Tomi.

Kali ini zombie Mawarni ikut eksis dan menyerang Munarto.

Berhasil lolos dari para zombie, Munarto, Rita, dan Tomi berkumpul di ruang makan.

zombie vs manusia

zombie vs manusia

Sudah ada Darminah di sana. Berambut kribo dan membawa tengkorak.

Terungkap bahwa Darminah sebenarnya adalah setan yang sengaja membunuh orang-orang tak beriman agar nantinya bisa ia jadikan budaknya.

Di saat terdesak, pak kiai muncul di rumah Munarto.

Ia tidak sendiri. Sudah ada puluhan orang santri bersamanya.

Bersama-sama mereka membacakan ayat kursi, membuat satu persatu dari zombie Herman, Karto, dan Mawarni musnah.

Darminah sempat hendak melawan. Sebelum berhasil, ia terlebih dahulu terbakar habis.

Waktu berlalu. Baik Munarto, Tomi, maupun Rita kini sudah bertaubat.

Usai melaksanakan sholat berjamaah di masjid, ketiganya hendak pulang kembali ke rumah.

Sebuah mobil melintas dan berhenti di samping mobil mereka.

Tanpa disangka, ada Darminah di dalam mobil tersebut.

Tanggal Rilis: 20 September 1982
Durasi: 1 jam 36 menit
Sutradara: Sisworo Gautama Putra
Produser: Sabirin Kasdani, Subagio S.
Penulis Naskah: Sisworo Gautama Putra, Naryono Prayitno, Imam Tantowi
Produksi: Rapi Films
Pemain: Ruth Pelupessy, W.D. Mochtar, Fachrul Rozy, Simon Cader, I.M. Damsyik, Doddy Sukma, Siska Widowati, Diana Suarkom

Review Singkat

Meski populer dan dianggap sebagai salah satu film horor Indonesia yang legendaris, saya akhirnya paham kenapa judul ini gagal memperoleh rating IMDB yang sebanding dengan popularitasnya.

Dan saya yakin fans genre horor juga pasti menyadarinya usai menonton film “Pengabdi Setan” ini.

Yaitu ketidakkonsistenannya dalam menghadirkan sosok hantu di sepanjang film. Terutama yang berupa zombie.

Pertama kali zombie Herman muncul saya sudah mengakak.

Bagaimana tidak. Ada taring ala drakula di mulutnya.

Anehnya, di kemunculan zombie berikutnya, tidak ada satu pun yang memiliki taring drakula.

Eh, giliran gak punya taring, zombie Herman justru berusaha untuk menggigit leher Rita seperti layaknya seorang drakula.

Asli bingung sebenarnya dia apaan. Drakula? Zombie? Drambie? Zomkula?

Keajaiban penampakan makhluk gaib ini ditunjang dengan momen-momen jump scare yang gagal bikin saya melompat kaget.

cuplikan adegan film pengabdi setan

cuplikan adegan film pengabdi setan

Serta beberapa plot hole yang gagal untuk dinalar.

Yang paling epik mungkin adalah kiai yang ujug-ujug datang ke rumah Munarto. Bawa pasukan (santri) pula.

Tidak ada kejelasan bagaimana ia bisa tahu tentang teror hantu di rumah keluarga Munarto tersebut.

Dialog Tomi dan temannya yang tiba-tiba menyarankan Tomi menemui peramal juga tidak meyakinkan. Terlalu dipaksakan.

Adegan pasangan-pasangan mesum di halaman diskotek mungkin jadi favorit saya.

Bukan karena seru. Tapi karena tidak jelas tujuannya apa.

Yah setidaknya adegan tersebut, plus poster cewek (nyaris) bugil yang ada di kamar Rita, sedikit mengobati rasa rindu akan dunia hiburan yang belum terkekang belenggu sensor secara berlebihan.

Penutup

Walau masih bisa dinikmati, “Pengabdi Setan” bagi saya adalah film horor yang gagal menghadirkan adegan horor.

Salah satu permasalahan yang ada menurut saya adalah tidak adanya konsistensi dari sosok hantu yang menghantui.

Bagi yang sudah sering berurusan dengan beraneka judul film di genre ini, hal tersebut lumayan mempengaruhi kepuasan menonton.

Ada pula beberapa plot hole yang agak mengganggu.

3/10. Masih bisa (sedikit) dinikmati dengan deretan kekurangan yang tidak bisa dipungkiri.

Film ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf pengabdi setan 1982

Leave a Reply