Review Film Maria (2019)

Film laga bukanlah prioritas utama review di Curcol.Co untuk saat ini. Tapi gak sengaja nemu “Maria”, film bergenre action asal negara Filipina, bikin saya jadi penasaran. Seperti apa sih kualitas produksi film bertema tersebut di negeri tetangga? Apa malah sudah setara Hollywood? Yuk kita cari tahu bersama-sama. Simak sinopsis dan review singkatnya di bawah ini, ya.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sinopsis Singkat

poster maria

poster maria

Lily / Maria (diperankan oleh Cristine Reyes) adalah mantan tentara bayaran yang sudah memutuskan untuk pensiun. Ia kini menikah dengan seorang pria bernama Bert (diperankan oleh Guji Lorenzana) serta memiliki seorang putri bernama Min Min (diperankan oleh Johanna Rish Tongcua).

Bert saat ini terlibat dalam kampanye gubernur Villanueva (diperankan oleh Johnny Revilla) yang terkenal bersih dan jujur. Akibat karakternya itu, bandar narkoba Ricardo De La Vega (diperankan oleh Freddie Webb) berniat untuk menyingkirkannya. Ia mempercayakan tugas tersebut pada putranya, Kaleb (diperankan oleh Germaine De Leon).

Saat sedang men-survey lokasi, Kaleb tidak sengaja mengetahui kehadiran Maria (bersama keluarganya) di kampanye gubernur. Tanpa disangka, Kaleb ternyata adalah mantan kekasih sekaligus mantan partner Maria dahulu. Tahu kemampuan Maria, Kaleb memilih fokus untuk menghabisi Maria dan menugaskan partnernya yang sekarang, Miru (diperankan oleh Jennifer Lee) untuk menyelesaikan sang gubernur.

Dalam penyerbuan ke rumah Maria, Kaleb membunuh Bert dan Min Min. Maria yang berhasil lolos memutuskan untuk bersembunyi di tempat mentornya, Greg (diperankan oleh Ronnie Lazaro), yang dulu juga merupakan tentara bayaran. Setelah tahu apa yang terjadi, Greg membantu Maria membalaskan dendamnya.

Setelah Kaleb dibunuh oleh Maria, Ricardo memerintahkan putranya yang lain, Victor (diperankan oleh KC Montero), untuk membalaskan dendamnya.

Tanggal Rilis: 27 Maret 2019
Durasi: 90 menit
Sutradara: Pedring A. Lopez
Produser: Vic del Rosario, Kelly Uy
Penulis Naskah: Pedring A. Lopez, Yz Carbonell, Rex Lopez
Produksi: Viva Films, BlackOps Studios Asia, Psyops8
Pemain: Cristine Reyes, Germaine De Leon, KC Montero, Ronnie Lazaro

Review Singkat

Dari segi cerita, “Maria” menggunakan template yang sudah cukup sering dipakai di film bertema sejenis. Tentang mantan pembunuh bayaran yang pensiun namun karena satu dua hal harus kembali beraksi. Tidak terlalu istimewa.

Kendati demikian, sang sutradara membalasnya dengan menyertakan adegan-adegan sadis yang bisa bikin kita merinding dan reflek menutup mata. Adegan copot kuku misalnya.

Adegan tembak-tembakan maupun pertarungannya juga tidak mengecewakan. Walau sayangnya, untuk adegan perkelahian jarak dekatnya sangat banyak dibantu oleh permainan kamera maupun editing. Ini mengurangi keseruan yang seharusnya hadir.

Apalagi efek darah muncrat agak terasa random dan lebay. Ada seharusnya muncul tapi gak muncul. Ada yang seharusnya gak ada tapi malah ada. Efeknya sendiri sih lumayan. Cuma masalah di frekuensinya itu saja.

Bagaimana dengan akting pemain? Agak sulit berkomentar karena sepanjang film fokus adalah pada karakter Maria saja. Karakter-karakter yang lain terkesan numpang lewat. Termasuk Kaleb yang bisa dibilang sebagai salah satu tokoh utama di film ini. Atau mungkin karena akting pemain lainnya cenderung biasa saja dan di bawah standar?

Penutup

“Maria” memberikan sesuatu yang jauh di atas ekspektasi saya terhadap film bergenre laga asal Filipina. To be honest, saya memang tidak berekspektasi apa-apa sebelum menontonnya. Walau masih ada beberapa kekurangan, kualitas produksinya tidak berselisih banyak dengan film-film produksi Hollywood. Kekurangan yang paling mencolok adalah adegan-adegan pertarungan jarak dekatnya yang tampak tidak nyata dan banyak melibatkan bantuan permainan kamera. 6/10.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf maria

Leave a Reply