Review Film In The Tall Grass (Netflix, 2019)

“In The Tall Grass” adalah film bergenre thriller + misteri + horor yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Stephen King dan Joe Hill. Dari dua nama itu saja sudah bisa ditebak bakal seperti apa ceritanya. Yang pasti penuh dengan teka teki dan ketegangan tiada henti. Itu juga sebabnya, untuk sinopsis kali ini tidak terlalu detil. Bukan karena malas, tapi agak sulit untuk mendeskripsikan apa yang terjadi di layar lewat tulisan. Harus langsung dinikmati sendiri, hehehe. Oh ya, untuk rating IMDB yang diperoleh adalah 5.4. Apakah memang pantas mendapatkan skor tersebut? Simak cuss sinopsis dan review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sinopsis Singkat

poster inthetallgrass 5

Kakak beradik Becky DeMuth (diperankan oleh Laysla De Oliveira), yang tengah hamil 6 bulan, dan Cal DeMuth (diperankan oleh Avery Whitted) mendengar teriakan seorang anak yang meminta pertolongan di balik padang rumput tinggi saat melintasi jalan raya. Anak tersebut, belakangan diketahui bernama Tobin (diperankan oleh Will Buie Jr.), mengaku tidak bisa menemukan jalan keluar dan sudah terperangkap di sana berhari-hari. Meski merasa aneh karena suara Tobin terdengar tidak jauh dari pinggir jalan tempat mereka berada, Cal dan Becky memutuskan untuk memasuki padang rumput tersebut.

Ternyata itu adalah keputusan yang salah. Siapa saja yang memasuki area tersebut dipastikan tidak akan benar bisa keluar. Berjalan lurus pun Cal dan Becky tetap tersesat. Bahkan di saat mereka berdiri diam, posisi masing-masing bisa berpindah dengan sendirinya. Diketahui satu-satunya hal yang tidak bisa berpindah adalah benda mati atau makhluk hidup yang sudah mati.

Becky, yang terpisah dengan Cal, bertemu dengan Ross (diperankan oleh Patrick Wilson), yang mengaku sebagai ayah Tobin. Ia berjanji untuk mempertemukan Becky dengan Cal asal Becky terus mengikutinya tanpa melewatkannya dari pandangan. Sementara itu, Cal bertemu dengan Tobin, yang juga berjanji untuk mempertemukannya dengan Becky, dengan syarat yang sama.

Becky yang awalnya mengikuti Ross tanpa sengaja berhenti dan kembali tersesat. Ia tiba-tiba diserang oleh hantu wanita. Sedang Tobin membawa Cal ke sebuah batu hitam besar misterius yang ada di tengah padang. Tobin memberitahu Cal bahwa ia bakalan bisa mengetahui semuanya jika menyentuh batu tersebut. Saat Cal hendak menyentuhnya, ia mendengar teriakan Becky dan langsung berlari menuju sumber suara.

Travis (diperankan oleh Harrison Gilbertson), mantan kekasih Becky, mencari Becky yang sudah menghilang selama 2 bulan. Ia tiba di padang rumput yang sama. Mengetahui ada buku milik Becky yang terjatuh di dekat padang, Travis pun memasukinya. Sama halnya dengan Becky dan Cal, hal itu berujung pada terperangkapnya Travis di sana. Ia sempat bertemu dengan Tobin, yang mengaku mengenalinya. Ia juga menemukan tubuh Becky yang sudah tidak lagi bernyawa. Travis syok dan mengambil kalung milik Becky.

Esok harinya, Travis mendengar Tobin, Freddy (anjingnya), dan keluarganya hendak memasuki padang rumput. Ia berteriak untuk mencegahnya, namun mereka sudah terlanjur memasukinya. Tobin, Ross, dan Natalie (diperankan oleh Rachel Wilson), ibunya, saling terpisah. Ross tanpa sengaja menyentuh batu hitam besar, sedang Tobin menemukan Freddy sudah tewas.

Di saat yang sama, Becky dan Cal kembali muncul di dalam padang rumput. Mengingat aturan padang rumput dimana benda mati tidak bisa dipindahkan, Travis minta agar Tobin tetap berada di tempat Freddy dan memandu mereka dengan suaranya. Tak lama mereka berempat pun bertemu.

Dengan memanggul Tobin agar bisa melihat dari balik rerumputan tinggi, bersama-sama mereka menuju sebuah bangunan. Aksi mereka sempat dihadang oleh Ross, yang mengaku tahu jalan keluar. Ujung-ujungnya ia malah membawa mereka menuju tempat batu hitam dan memaksa yang lain untuk menyentuhnya. Natalie muncul dan mencegahnya. Apes, Ross yang kesal lantas tega membunuh istrinya sendiri.

Momen tersebut dimanfaatkan Becky dkk untuk kabur hingga tiba di bangunan yang ingin mereka tuju sebelumnya. Di sini terungkap bahwa Cal ternyata mencintai Becky saudarinya sendiri dan ia cemburu pada sosok Travis. Saat sedang mengawasi keadaan dari atap, Cal dan Travis melihat Freddy sudah hidup kembali dan memasuki sebuah lubang di padang rumput yang tiba-tiba memindahkannya ke jalan raya. Ketika hendak memberitahu Becky, Travis terpeleset. Cal sempat menangkapnya, namun akhirnya melepaskan Travis dan membiarkannya terjatuh.

Sesaat kemudian Ross tiba di bangunan tersebut. Cal bergegas mengajak Becky dan Tobin meninggalkan tempat tersebut. Di luar Tobin keburu lari hingga terpisah. Sedang Becky, setelah tahu Cal mencelakai Travis, memilih untuk meninggalkannya. Cal kemudian dikejar dan dibunuh oleh Ross.

Becky bertemu dengan Travis yang masih hidup, namun tak lama terpisah kembali. Ia dibawa oleh makhluk-makhluk penghuni padang rumput ke batu hitam. Tanah di bawah batu hitam terbuka dan di dalamnya, terdapat akar-akar yang berubah menjadi sosok seperti manusia dalam jumlah masif. Becky pun jatuh pingsan.

Ketika terbangun, Becky mendapati ada Cal di sampingnya, sedang menggendong bayinya. Cal yang ia lihat ternyata adalah Ross. Ross sendiri sudah sempat menyerang Travis dan hendak memaksa Tobin untuk menyentuh batu hitam. Untuk mencegahnya, Becky menyerang Ross dan membutakan matanya. Namun ia kemudian tewas karena kehabisan darah. Travis, dengan sisa-sisa tenaganya, lantas menghabisi Ross.

Untuk mengubah semua yang telah terjadi, Travis akhirnya menyentuh batu hitam. Setelah diberi penampakan olehnya, Travis memandu Tobin menuju jalan keluar, memberikan kalung Becky, dan memintanya melakukan apa saja untuk mencegah Becky dan Cal masuk ke dalam padang rumput.

Tobin tiba-tiba sudah berada di dalam gereja yang tepat berada di seberang padang rumput. Saat ia keluar, terlihat Becky dan Cal baru saja berhenti di pinggir jalan, hendak masuk ke padang rumput. Dengan menunjukkan kalung Becky, Tobin akhirnya bisa mencegah Becky dan Cal masuk ke dalam dan menghentikan perulangan waktu di sana. Sepeninggal ketiganya, Travis yang mendengarkan dari dalam padang lalu terjatuh dan mati.

Tanggal Rilis: 4 Oktober 2019
Durasi: 90 menit
Sutradara: Vincenzo Natali
Produser: Steve Hoban, Jimmy Miller, M. Riley
Penulis Naskah: Vincenzo Natali
Produksi: Copperheart Entertainment, Netflix
Pemain: Harrison Gilbertson, Laysla De Oliveira, Avery Whitted, Will Buie Jr., Rachel Wilson, Patrick Wilson

Review Singkat

Butuh energi ekstra sejujurnya untuk menonton dan memahami cerita “In The Tall Grass”. Apalagi di banyak bagian penerangan yang dihadirkan hanya seadanya. Harus konsen plus memicingkan mata untuk paham apa yang tengah terjadi di layar.

Penggemar novel atau film Stephen King rasanya akan menyukai film ini. Ciri khasnya sangat terlihat. Termasuk hadirnya sosok mirip alien yang malu-malu alias tidak sering eksis. Unsur misterinya dapet banget. Horornya? Tipis tipis. Cuma sekedar ngagetin aja. Itu pun jarang-jarang. Genre misteri thriller saja mungkin lebih pantas.

Untuk cerita, yah, jangan harap kita diberitahu secara gamblang semua jawaban misteri yang dihadirkan. Seperti biasa, Stephen King membiarkan kita mengimajinasikannya sendiri. Apa sebenarnya batu hitam tersebut? Pesawat alien atau rumah alien-kah? Apa hubungannya dengan makhluk-makhluk atau sosok-sosok mirip manusia yang menghuni padang rumput? Entahlah.

Di sini kita hanya diajak untuk mengikuti petualangan para tokoh utamanya. Dan bersimpati kepada mereka. Untuk poin ini saya rasa “In The Tall Grass” cukup berhasil. Keenam karakter yang ada semuanya punya kepribadian yang kuat. Setidaknya lima di antaranya karena peran Natalie relatif tidak banyak.

Sayangnya, memahami jalan ceritanya secara keseluruhan tidak semudah itu. Apalagi mungkin bagi penonton yang tidak terlalu familiar (atau percaya) dengan konsep perulangan waktu (time loop). Salah satu faktornya adalah tidak adanya konsistensi masuknya kembali karakter yang mati ke dalam padang rumput. Apakah otomatis muncul lagi di dalam padang saat karakternya mati? Atau menunggu karakter yang bersangkutan masuk dari luar, seperti saat Becky dan Cal dicegah oleh Tobin di penghujung film? Entahlah.

Terakhir, untuk urusan sinematografi patut diacungi jempol. Kualitasnya sesuai dengan yang diharapkan untuk film-film keluaran Netflix.

Penutup

Mungkin satu kalimat yang tepat untuk menyimpulkan “In The Tall Grass” adalah film ini bukan untuk semua orang. Butuh pengalaman membaca / menonton film sejenis. Plus butuh ekstra konsentrasi untuk memahami alur ceritanya. Skor awal saya sebenarnya adalah 6/10. Namun setelah mengkonfirmasi dan memastikan ada penyertaan genre horor, dan sayangnya, unsur horor dalam film ini begitu minim, skor terpaksa saya kurangi menjadi 4/10.

Catatan: rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf inthetallgrass

Leave a Reply