Review Film Hypnotic (Netflix, 2021)

“Hypnotic” adalah film bergenre thriller terbaru yang hadir di Netflix. Agak was-was menontonnya, mengingat belakangan kualitas film Hollywood yang tayang eksklusif di platform tersebut kualitasnya di bawah standar.

Akankah kecurigaan saya akan film bertema hipnotis sesuai namanya ini bakal terbukti? Terlebih, ratingnya di berbagai media hingga saat saya mulai menonton tidak terlalu meyakinkan.

Atau sebaliknya, bakal memukau dan membuat saya terpesona?

Yuk simak sinopsis dan juga review singkatnya di bawah untuk tahu jawabannya.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Alur Cerita / Sinopsis Singkat

poster hypnotic

poster hypnotic

Pasca berpisah dengan Brian Rawley (diperankan oleh Jaime M. Callica), tunangannya, hidup Jenn Tompson (diperankan oleh Kate Siegel) berantakan. Sahabatnya, Gina Kelmann (diperankan oleh Lucie Guest), lantas menyarankan Jenn untuk berkonsultasi pada seorang psikiater yang bernama Dr. Collin Meade (diperankan oleh Jason O’Mara).

Usai mendengar curhatan Jenn, Collin menyarankan agar Jenn menjalani hipnoterapi. Jenn setuju.

Sejak itu, hidup Jenn tiba-tiba membaik. Ia bahkan mendapat pekerjaan yang layak dan mulai melupakan tentang Brian.

Di sisi lain, anehnya, Jenn acap bermimpi tentang Collin.

Waktu berlalu. Jenn tanpa sengaja bertemu dengan Collin di sebuah pusat perbelanjaan. Setelah tahu Jenn masih kadang teringat pada Brian, Collin menyarankan agar Jenn mengajak Brian makan malam di rumahnya.

Jenn mengikuti saran Collin. Beberapa jam menjelang makan malam, Jenn mendapat telpon dari seseorang dengan nomer tidak dikenal. Ia tiba-tiba mengalami blackout. Saat tersadar, ia sudah berada kembali di rumah. Terlihat meja makan dalam kondisi berantakan.

Lebih terkejut lagi, Brian ternyata ada di kamar mandi. Kondisinya kritis akibat alergi bahan makanan.

Walau nyawanya masih bisa diselamatkan, Brian kini dalam kondisi koma.

Beberapa hari kemudian, ingatan Jenn kembali. Ia meyakini semua itu ada kaitannya dengan hipnoterapi yang dilakukan oleh Collin.

Jenn lalu menceritakan hal tersebut pada Gina. Walau awalnya tidak percaya, Gina kemudian menemani Jenn melapor ke kantor polisi. Laporan mereka diterima oleh detektif Wade Rollins (diperankan oleh Dulé Hill).

Jenn pun berinisiatif untuk mengumpulkan barang bukti dengan cara merekam sesi hipnoterapinya bersama Collin. Tanpa disangka, Collin ternyata selama ini mengawasinya. Termasuk saat Jenn dan Gina datang ke kantor polisi. Ia lantas memanfaatkan Jenn yang berada dalam kondisi terhipnotis untuk mengorek informasi.

Sama halnya dengan Jenn, Collin ternyata sudah menanamkan bibit hipnotis pada Gina yang seminggu sebelumnya baru saja melakukan hipnoterapi. Melalui panggilan telpon, Collin mengaktifkan bibit tersebut dan membuat Gina serta suaminya tewas akibat kecelakaan mobil.

Sementara itu, Rollins curiga Collin ada hubungannya dengan kasus pembunuhan berantai yang pernah ia tangani beberapa tahun lalu. Ia sengaja menemui Collin dan diam-diam mengambil sendok miliknya untuk memperoleh sidik jari Collin.

Pulang dari tempat Collin, Rollins mampir ke apartemen Jenn dan menginformasikan hasil penyelidikannya. Ia juga membawa berkas kasus kriminal yang terkait dengan Collin agar bisa dipelajari oleh Jenn.

Sepeninggal Rollins, Collin datang dan mengancam Jenn. Ia memastikan sebentar lagi semua mimpi Jenn bakal terwujud.

Malam harinya, Rollins diserang oleh salah seorang pasien Collin yang sudah dihipnotis. Rollins terkena tusukan pisau namun masih bisa selamat. Sayangnya, karena melakukan penyelidikan di luar sepengetahuan atasan, Rollins tidak bisa melaporkan hal tersebut ke kepolisian.

Mendapat ide dari apa yang pernah dilakukan kepolisian, Jenn menemui psikiater lain yang sering bekerjasama dengan kepolisian, yaitu Dr. Stella Graham (diperankan oleh Tanja Dixon-Warren).

Walau gagal mencari tahu apa yang sebenarnya telah dilakukan Collin terhadap Jenn, sesi hipnoterapi Stella membuat Jenn mendapat penampakan mengenai tempat tinggal Xavier Sullivan, orang yang dianggap sebagai mentor oleh Collin.

Tahu bahwa Collin telah banyak menanamkan bibit hipnotis pada Jenn, Stella menawarkan untuk menanamkan bibit hipnotis lain pada Jenn sebagai langkah antisipasi. Jenn setuju.

Setelah sekilas mengumpulkan informasi mengenai Xavier, Jenn memberitahu Rollins bahwa ia dalam perjalanan menuju rumah Xavier.

Setibanya di sana, terungkap bahwa Collin sebenarnya adalah putra Xavier. Nama aslinya Julian Sullivan. Tidak itu saja, wajah dan perawakan Jenn ternyata mirip dengan mantan istri Collin yang sudah meninggal.

Sayangnya Jenn tidak bisa berbuat banyak karena Collin langsung membuatnya tak sadarkan diri dengan bibit hipnotisnya.

Sementara itu, Rollins menerima laporan mengenai sidik jari Collin yang mengarah pada seseorang bernama Julian Sullivan. Kesulitan menghubungi Jenn, tanpa membuang waktu Rollins meninggalkan rumah sakit.

Di waktu bersamaan, Jenn tersadar dan sudah berada di ruang praktek Collin. Ia langsung menghubungi Rollins mengenai hal itu.

Rollins merespon dengan mengirim pasukan untuk menggerebek kantor Collin. Tanpa disangka, tidak ada seorang pun di sana.

Jenn rupanya dalam kondisi terhipnotis saat menghubungi Rollins. Ia sebenarnya masih berada di rumah Collin.

Di sana, Collin akhirnya memberitahu niatnya yang sesungguhnya. Yaitu menjadikan Jenn sebagai pengganti istrinya.

Ia sendiri sudah pernah mencobanya dengan beberapa wanita lain sebelumnya. Namun karena tidak benar-benar sesuai dengan yang diharapkan, ujung-ujungnya Collin membunuh mereka.

Jenn kemudian menyadari bahwa mimpi-mimpinya tentang Collin selama ini adalah memori dari istri Collin yang diam-diam ditanamkan kepadanya saat sesi hipnoterapi.

Rollins tiba di rumah Collin. Apes, tanpa sengaja Jenn justru menembak Rollins.

Jenn sendiri pada akhirnya bisa terlepas dari hipnotis Collin berkat bibit hipnotis yang sebelumnya ditanamkan oleh Stella. Ia juga berhasil membunuh Collin.

Tanggal Rilis: 27 Oktober 2021
Durasi: 88 menit
Sutradara: Matt Angel, Suzanne Coote
Produser: Michael J. Luisi
Penulis Naskah: Richard D’Ovidio
Produksi: The Long Game
Pemain: Kate Siegel, Jason O’Mara, Dulé Hill

Review Singkat

Well, “Hypnotic” sebenarnya tidak jelek-jelek amat. Bahkan bisa saja menjadi suguhan yang berkualitas dan menghipnotis kita untuk tetap duduk di depan layar.

Sayangnya, film ini gagal memberikan hasil yang optimal gegara banyak kesalahan kecil yang berimbas fatal.

Yang paling gamblang adalah ketika Jenn memutuskan untuk merekam bukti mengenai aksi hipnotis Collin dengan cara membiarkan dirinya di-HIPNOTIS.

Helloooo?

Ini ibaratnya kita sudah tahu di dalam ruangan tertutup ada harimau, lalu kita sengaja masuk ke dalam ruangan tersebut untuk memastikan di dalam benar ada harimau.

Momen serupa memang terjadi dua kali. Yaitu ketika kemudian Rollins sengaja mendatangi Collin tanpa ditemani rekannya. Namun belakangan kita ketahui alasannya, bahwa ia melakukan investigasi tanpa memberitahu atasannya. Bisa dimaafkan.

Yang lantas bikin geregetan adalah ketika Rollins mengaku baterai ponselnya habis. Jika sebagai seorang detektif ia tidak memiliki persiapan yang matang seperti itu, ya wajar saja sebelumnya ia kesulitan mengungkap kasus kriminal yang diindikasi berkaitan dengan Collin.

Untuk twist saya tidak bisa bilang gampang ditebak. Memang sudah bisa diperkirakan arahnya, namun petunjuk utama mengenai masa lalu Xavier Sullivan yang mengkonfirmasi arah twist tersebut baru diungkap mendekati momen twist terjadi.

Untungnya, bagian ending masih cukup bisa dinikmati.

Begitu pula dengan akting Kate Siegel yang lumayan memukau. Setidaknya bisa (sedikit) menutupi bagian-bagian dimana terjadi plot hole.

Penutup

“Hypnotic” auto mengingatkan saya pada film Jepang “Signal 100” yang diadaptasi dari manga bertajuk sama.

Kedua judul tersebut sama-sama mengangkat kisah mengenai post hypnotic suggestion atau bibit hipnotis.

Sayangnya, tema yang sebenarnya menarik ini gagal digarap dengan sempurna oleh duo sutradara Matt Angel dan Suzanne Coote.

Selain alur yang tidak terlalu sulit untuk ditebak, juga hadirnya beberapa adegan absurd yang mengganggu.

Kate Siegel sebagai pemeran utama memang tampil memukau. Kendati demikian, tetap tidak bisa membatalkan kekecewaan saya terhadap film ini.

5/10.

Film ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf hypnotic

Leave a Reply