Review Film Hantu Juga Selfie (2014)

Mulai jenuh dengan menonton film horor Indonesia yang kualitasnya di bawah standar, kali ini saya refreshing dengan memilih judul yang semoga saja tidak mengkhianati genre horor komedi yang diusung.

Toh dari judul dan posternya saja, “Hantu Juga Selfie” sudah memancing kita untuk tersenyum.

Namun harus diakui bahwa banyak judul dan poster yang dijadikan marketing gimmick. Setelah ditonton, isi filmnya ternyata zonk. Sama sekali tidak berhubungan dengan kedua hal tersebut.

Apakah film ini termasuk salah satu di antaranya?

Ungkap jawabannya dalam sinopsis dan review singkatnya berikut ini, ya.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Alur Cerita / Sinopsis Singkat

poster hantu juga selfie

poster hantu juga selfie

Saat sedang berlibur bersama sahabat dan kekasihnya, Helsie (diperankan oleh Beby Regita) mengajak yang lain untuk naik ke atas mercu suar dan selfie bareng.

Karena agak malas, yang lain meminta Helsie untuk duluan naik ke sana. Tanpa diduga, di puncak muncul hantu pocong yang mengejutkan Helsie. Karena takut, ia pun terjatuh dan tewas.

Beberapa waktu kemudian, usai kelulusan sekolah, Bara (diperankan oleh Lionil Hendrik), kekasih Helsie dulu, pergi berlibur bersama dua orang sahabatnya, Randy (diperankan oleh Mario Lawalata) dan Emon (diperankan oleh Dono Ijah).

Di cottage yang sama, rupanya sudah ada Loly (diperankan oleh Agatha Valerie) dan gangnya, Vega (diperankan oleh Angelina Novie Tanjung), Gea (diperankan oleh Marcella Daryanani), dan Jean (diperankan oleh Aisya Fadilla).

Walau Loly adalah sahabat baik Helsie, namun ia dan Bara selalu bermusuhan. Keduanya pun tidak diterima menerima kenyataan berlibur di tempat yang sama dengan musuh bebuyutan masing-masing.

Di sisi lain, hantu Helsie mulai menghantui mereka. Ditambah dengan hantu-hantu lain, baik yang ada di area cottage maupun yang sempat terganggu oleh ulah Emon kencing sembarangan di pinggir jalan.

Pada akhirnya terungkap bahwa arwah Helsie sebenarnya merasa kesepian dan hanya ingin bermain dan berkumpul kembali seperti dulu bersama teman-temannya.

Sebelum pergi, ia mengajak Bara dan Loly untuk selfie bersama. Ia juga merestui hubungan keduanya.

Tanggal Rilis: 13 November 2014
Durasi: 85 menit
Sutradara: Sridhar Jetty
Produser: Gobind Punjabi
Penulis Naskah: Herry B Arissa DM, Sridhar Jetty
Produksi: Sentra Film
Pemain: Agatha Valerie, Lionil Hendrik, Marcella Daryanani, Mario Lawalata, Beby Regitia, Dono Ijah, Aisya Fadilla, Angelina Novie Tanjung

Review Singkat

Digarap oleh sutradara yang matang di dunia per-sinetron-an dan per-FTV-an tanah air, serta dibintangi oleh aktor dan aktris langganan keduanya, menjadikan nuansa film “Hantu Juga Selfie” secara keseluruhan tidak jauh berbeda dengan FTV.

Untungnya, jika kebanyakan film horor lokal terkesan seperti FTV dalam arti buruk, film ini justru sebaliknya. Bagai FTV yang kualitasnya (nyaris) seperti film bioskop.

Hal-hal lebay seperti layaknya FTV tentu saja ada. Sayangnya, dua di antaranya sungguh tidak masuk di akal.

Kaki Bara yang sempat berdarah-darah terkena jebakan tikus bisa pulih tanpa luka sedikit pun di adegan berikutnya.

Momen Bara dan Randi yang kehilangan celananya saat berendam di pinggir laut juga sama sekali tidak logis.

Di luar itu, alurnya lumayan bisa dinikmati. Dan yang terpenting, sukses membuat saya tertawa dan sejenak melupakan film-film sampah yang pernah saya tonton.

Oh ya. Layaknya FTV, jalan cerita yang dipilih tidak terlalu rumit. Bahkan terbilang klise. Tentang pria wanita yang saling bermusuhan namun ujung-ujungnya jatuh cinta.

Yang bagi saya mengganggu adalah penampakan hantu Helsie yang selalu dibumbui geberan efek suara lantang. Padahal saat hantu lain muncul biasa saja. At least tidak sekeras hantu Helsie volume-nya.

Penampakannya sendiri tereksekusi dengan baik. Dengan budget yang sepertinya terbatas, film ini tidak berusaha sok asik maupun sok seram. Apa adanya saja.

Jadi ingat ada satu adegan yang tidak make sense. Saat Gea malam-malam didatangi oleh hantu Helsie, terlihat ponselnya dan ketiga temannya diletakkan begitu saja di meja ruang tengah (atau ruang tamu?).

Bagi sekelompok orang yang hobi selfie, which is berarti sulit lepas dari ponsel, fenomena tersebut jelas tidak masuk diakal. Lebih wajar jika ponsel-ponsel mereka berada di tempat tidur. Atau di meja samping tempat tidur (jika ada).

Penutup

Jika teman-teman menggemari sinetron lepas atau FTV, saya jamin 99% bakalan menyukai “Hantu Juga Selfie”.

Film ini bagaikan versi upgrade dari FTV yang biasa muncul di layar kaca. Komplit dengan adegan kocak khas mereka serta konflik yang klise antar pasangan karakter pria dan wanita.

Ending-nya pun sudah bisa ditebak. Lagi-lagi sama seperti FTV pada umumnya.

Dari segi kualitas secara keseluruhan, mungkin selevel dengan “Mama Minta Pulsa“. Namun jika disuruh memilih satu di antara keduanya, saya akan memilih judul yang satu ini.

6/10.

Film ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan TrueId.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf hantu juga selfie

Leave a Reply