Review Film Dilarang Masuk! (2016)

Menarik mengetahui “Dilarang Masuk!” adalah usaha Shankar RS untuk ‘mengembalikan’ perkembangan film horor Indonesia ke jalur yang benar. Yaitu dengan menghilangkan unsur esek-esek yang sekedar mengobral keseksian tubuh wanita di dalamnya.

Menarik juga bahwa yang ia pilih untuk menjadi sutradara adalah Nayato Fio. Walau cukup kondang di masa itu sebagai sutradara film bergenre horor, namun rekam jejaknya terbilang tidak bagus-bagus amat.

Banyak judul dalam daftar portofolionya yang cacat logika. Sekedar menakut-nakuti tapi gagal bercerita.

Apakah film “Dilarang Masuk!” ini bakal menjadi salah satu yang bernasib serupa?

Yuk simak sinopsis dan juga review singkatnya di bawah ini, ya.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Alur Cerita / Sinopsis Singkat

poster dilarang masuk

poster dilarang masuk

Lisa (diperankan oleh Audia Shavira), murid baru yang pendiam, tiba-tiba menghilang. Secara kebetulan, Adit (diperankan oleh Maxime Bouttier) sempat melihatnya di lantai atas sekolah yang sudah terbengkalai dan ditutup untuk umum.

Ia pun lantas mengajak kelima sahabatnya untuk mencari keberadaan Lisa. Mereka adalah Shila (diperankan oleh Sahila Hisyam), Piyu (diperankan oleh Jordi Onsu), Dika (diperankan oleh Rayn Wijaya), Indah (diperankan oleh Yova Gracia), dan Verra (diperankan oleh Jessica Torsten).

Dengan mengabaikan papan peringatan dilarang masuk yang ada, mereka nekat mendatangi area tersebut.

Alih-alih Lisa, yang mereka dapati justru sekelompok hantu berwujud pelajar sekolah.

Mereka juga bertemu dengan bu Rumi (diperankan oleh Monica Oemardi), mengaku sebagai guru yang khusus ditugaskan untuk menjaga area tersebut.

Ketakutan, mereka memutuskan untuk kabur.

Sebelumnya, Adit dkk sempat terpergok oleh bang Jono (diperankan oleh Reymon Knuliqh), satpam sekolah. Anehnya, keesokan harinya, bang Jono mengaku sama sekali tidak bertemu dengan mereka.

Sejak itu satu per satu dari mereka diteror oleh makhluk gaib. Baik di rumah maupun di sekolah.

Tidak tahan lagi, mereka memutuskan untuk kembali ke lantai 2 sekolah dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah berulang-ulang diteror, pada akhirnya terungkap bahwa bu Rumi adalah kekasih gelap dari ayah Lisa (diperankan oleh Denny Martin). Ia bunuh diri karena hamil dan ayah Lisa tidak mau mengakui hubungan mereka.

Tak lama, seluruh murid di kelas yang diajar oleh bu Rumi tewas.

Begitu juga dengan Lisa, yang kemudian terjatuh dari plafon. Sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Esok harinya, ayah Lisa menyadari bahwa yang menyebabkan kematian Lisa adalah bu Rumi. Setelah naik ke lantai 2 sekolah, beberapa saat kemudian ia bunuh diri dan tewas.

Tanggal Rilis: 24 Maret 2016
Durasi: 77 menit
Sutradara: Nayato Fio Nuala
Produser: Shankar RS
Penulis Naskah: Fatimah Fahim
Produksi: Digital Film Media
Pemain: Maxime Bouttier, Sahila Hisyam, Jordi Onsu, Reymon Knuliqh, Rayn Wijaya, Jova Gracia, Jessica Torsten

Review Singkat

Setelah menonton banyak film horor besutan Nayato Fio, rasanya saya sudah bisa dibilang khatam. Sudah hafal dan bisa menduga-duga seperti apa kualitas cerita dan juga jump scare-nya.

Tapi sebelum itu, perlu diapresiasi bahwa “Dilarang Masuk!” menunaikan misinya dengan baik. Yaitu menghadirkan sajian yang bebas dari eksploitasi tubuh wanita.

‘Penggantinya’ adalah jejalan unsur komedi. Mayoritas berasal dari karakter Piyu dan bang Jono.

Di sinilah letak masalahnya.

Alih-alih lucu, usaha keduanya untuk melucu justru terasa cringe. Joke-joke-nya garing. Mungkin hanya satu dua yang bisa memaksa saya untuk tersenyum.

Salah satu penyebabnya adalah penyematan karakter Thailand yang tidak jelas pada Piyu. Mengganggu dan tidak perlu.

Horornya? Khas Nayato. Yang jarang menonton mungkin puas. Yang acap menonton seperti saya, ya bosan.

Apalagi masih setia dengan geberan efek suara bervolume keras untuk menambah efek kaget. Pertanda bahwa beliau sendiri tidak pede jump scare-nya bisa menakut-nakuti apabila penonton tidak dikagetkan secara ekstra.

Cerita pun seperti biasa, khas Nayato. Lumayan di awal, semakin geje di belakang.

Terutama saat pengungkapan misteri kematian bu Rumi. Bukannya dijelaskan, kita malah diminta untuk mengira-ngira kenapa seluruh siswa siswi di kelas tiba-tiba mati. Kenapa pula Lisa mati. Dibunuh arwah penasaran? Atau bunuh diri karena tahu ulah bapaknya?

Untuk akting para pemainnya sendiri, karena menggunakan jajaran bintang muda, yah begitulah. Terlihat masih awam dan kurang menjiwai.

Penutup

Jika dibandingkan, “Dilarang Masuk!” bukanlah film horor terburuk dari Nayato. Mungkin kualitasnya ada di tengah. Antara lumayan dan jelek.

Di satu sisi ini bisa terbilang sebagai pencapaian. Bisa bertahan hingga adegan penutupan.

Pasalnya, akting dari jajaran pemain sama sekali tidak menunjang. Datar dan ala kadarnya, tidak nendang.

Jumlah karakter utama yang masif pun tidak didukung oleh penggambaran karakter yang kuat. Mungkin hanya Piyu dan Indah yang kita tahu pasti pembawaannya. Sisanya hanya mas-mas dan mbak-mbak biasa yang bisa digantikan oleh siapa saja.

Dari segi cerita seperti kebanyakan film horor Indonesia. Kuat di awal, lemah di akhir.

4/10.

Film ini bisa ditonton secara gratis di kanal Youtube resmi Digital Film Media atau di sini.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf dilarang masuk

Leave a Reply