Review Film Child’s Play 2 (1990)

Tepat 2 tahun pasca “Child’s Play” dirilis, hadirlah sekuelnya, “Child’s Play 2”. David Kirschner dan Don Mancini masih bekerjasama sebagai produser dan penulis naskah.

Berbeda dengan sebelumnya, Tom Holland tidak lagi duduk di sutradara. Penggantinya adalah John Lafia, co-writer dalam film sebelumnya.

Alex Vincent, pemeran Andy Barclay, adalah satu-satunya cast yang kembali hadir.

Nah, seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton? Yuk, simak sinopsis dan juga review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Alur Cerita / Sinopsis Singkat

poster child's play 2

poster child’s play 2

2 tahun setelah insiden di film pertama, Play Pals Corporation berhasil mendapatkan potongan tubuh boneka Chucky dan merakitnya kembali.

Belum apa-apa sudah jatuh korban. Salah seorang teknisi tewas saat bola mata Chucky hendak dipasang.

Mr. Sullivan (diperankan oleh Peter Haskell), CEO perusahaan, lantas memerintahkan asistennya Mattson (diperankan oleh Greg Germann) untuk menyingkirkan boneka tersebut.

Apes, dalam perjalanan pulang, Chucky, yang sudah mengetahui bahwa kini Andy Barclay (diperankan oleh Alex Vincent) tinggal bersama orangtua asuh, memaksa Mattson untuk membawanya ke sana, lantas membunuhnya.

Sementara itu, pasangan Joanne (diperankan oleh Jenny Agutter) dan Phil (diperankan oleh Gerrit Graham), orangtua asuh Andy, sama sekali tidak percaya pada cerita Andy tentang Chucky.

Begitu pula dengan Kyle (diperankan oleh Christine Elise), anak asuh lain yang lebih dahulu tinggal di sana.

Sejak itu Chucky beberapa kali meneror Andy. Tidak hanya di rumah, bahkan juga di sekolah. Alih-alih percaya, Phil justru makin tidak menginginkan Andy tetap tinggal di rumahnya.

Pada akhirnya Phil tewas di tangan Chucky. Joanne yang mengira Andy membunuh Phil lantas mengusirnya. Ia pun mau tidak mau dikembalikan ke panti asuhan.

Sepeninggal Andy, Kyle mendapatkan bukti bahwa selama ini Andy tidak berbohong.

Sayangnya, saat hendak memberitahu Joanne, Chucky sudah lebih dahulu membunuhnya.

Kyle juga sempat mengkonfrontasi Chucky, namun ia gagal menyingkirkannya. Sebaliknya, Chucky bisa memaksanya untuk mengantarkannya ke panti asuhan.

Setelah membunyikan alarm kebakaran agar seluruh penghuni panti asuhan keluar, Chucky (bersama Kyle) masuk dan membunuh Grace (diperankan oleh Grace Zabriskie).

Ia hendak lanjut melakukan ritual terhadap Andy, namun kedatangan polisi dan pemadam kebakaran memaksanya untuk berpindah tempat.

Setelah menumpang truk koran, Andy dan Chucky tiba di pabrik Play Pals Corporation. Kyle sendiri berusaha menyusul mereka.

Dengan area pabrik yang luas dan hampir tidak ada pegawai sama sekali, Chucky bisa menyelesaikan ritualnya. Di luar dugaan ia sudah terlambat. Jiwanya kini selamanya berada di dalam boneka tersebut dan tidak bisa lagi dipindahkan ke tubuh Andy.

Untuk melampiaskan kemarahannya, Chucky berniat membunuh Andy. Kyle datang tepat waktu dan membantu Andy menyelamatkan diri dari Chucky.

Mereka berdua bahkan sukses membunuh Chucky dengan cara membuat tubuhnya termutilasi dan menyemprotkan cairan asam hingga meleleh.

Tanggal Rilis: 9 November 1990
Durasi: 84 menit
Sutradara: John Lafia
Produser: David Kirschner
Penulis Naskah: Don Mancini
Produksi: Living Doll Productions
Pemain: Alex Vincent, Jenny Agutter, Gerrit Graham, Christine Elise, Grace Zabriskie

Review Singkat

Kebanyakan sekuel film gagal memenuhi ekspektasi. Jangankan melebihi film pendahulunya. Menyamai kualitasnya saja fail.

Untungnya, “Child’s Play 2” sukses mendobrak tradisi buruk tersebut. Tidak hanya melebihi, kualitasnya bahkan nyaris sempurna. Lebih seru, lebih menegangkan, (sedikit) lebih horor, dan lebih bebas cela.

Dengan teknologi yang sudah jauh berkembang, penampilan boneka Chucky sekarang tampak lebih halus. Pergerakan bibirnya saat berbicara sekilas tidak berbeda dengan manusia pada umumnya. Tidak lagi seperti makhluk halus.

Adegan sadis yang dihadirkan lebih bervariasi. Mulai dari yang mengundang gelak tawa. Seperti saat Chucky membunuh Grace dan tubuh Grace terlempar ke mesin fotokopi misalnya.

Atau yang bikin mata reflek terpejam. Ketika Chucky terpaksa memutuskan tangannya sendiri, lantas menusuknya dengan pisau tajam.

Pas lagi nulis ini aja auto terbayang.

Sedikit pembeda, suasana horor dan jump scare yang ada terus terang di bawah prekuelnya. Aksi-aksinya memang brutal, namun tidak ada unsur kejutan. Mungkin karena polah Chucky pada umumnya tidak jauh berbeda. Kalau tidak muncul dari atas, ya dari bawah.

Dari segi alur saya hampir tidak menemukan kejanggalan. Selain pada saat Chucky pergi bersama Kyle ke panti asuhan tempat Andy berada. Sesaat sebelum Kyle sengaja menabrakkan mobilnya, Chucky sempat memerintahkan Kyle untuk ngebut agar segera sampai.

Belakangan terlihat bahwa lokasi mobil tersebut ternyata persis di depan bangunan panti asuhan.

Yang kedua pada saat Chucky gagal melakukan ritual terhadap Andy di pabrik Play Pals Corporation. Butuh sedikit waktu untuk mencerna apa yang sebenarnya terjadi karena dialognya tidak terlalu membantu pemahaman. Nyaris gagal paham.

Tapi secara keseluruhan, “Child’s Play 2” adalah salah satu sekuel film horor terbaik yang pernah saya tonton selama ini.

Penutup

“Child’s Play 2” sukses datang melebihi ekspektasi. Hampir semua kekurangan dalam film pendahulunya diperbaiki. Kesadisannya pun di-upgrade ke level yang lebih tinggi.

Walau penampilannya lebih halus, Chucky tidak lagi menghadirkan momen jump scare yang sama seperti “Child’s Play”. Semua aksi sudah bisa diprediksi. Untung terbayar dengan adegan bunuh-bunuhan yang lebih bervariasi.

8.5/10. Highly recommended!

Film ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf childs play 2

Leave a Reply