Review Film Beranak Dalam Kubur (2007)

“Beranak Dalam Kubur” adalah remake dari film horor tahun 1972 yang pada waktu itu dibintangi oleh Suzanna. Pun begitu, dari sinopsisnya, masing-masing versi memiliki jalan cerita yang jauh berbeda. Jika versi aslinya mendapat respon yang cukup baik dari masyarakat, bagaimana dengan versi remake-nya ini? Seperti biasa, simak sinopsis dan review singkatnya di bawah.

Sinopsis Singkat

poster beranakdalamkubur

Lima orang mahasiswa/i kedokteran — Jessy (diperankan oleh Aditya Putri), Jovan (diperankan oleh Revand T Narya), Titaz (diperankan oleh Dinda Kanya Dewi), Kaila (diperankan oleh Shalvynne), dan Brian (diperankan oleh Siran) — mengikuti kegiatan observasi untuk mata kuliah praktikum anatomi di sebuah rumah sakit. Tanpa sengaja, mereka menemukan ruangan terkunci yang ternyata dulunya digunakan sebagai kamar mayat. Kaila dan Brian memutuskan untuk membuka kunci kamar tersebut dan mengajak tiga teman mereka untuk ikut masuk ke dalam. Anehnya, terdapat jenazah seorang wanita di dalamnya dalam kondisi yang masih baik.

Sejak kejadian tersebut, masing-masing dari mereka mulai diteror oleh keberadaan makhluk halus. Bahkan satu persatu menemui ajalnya. Jessy lantas berinisiatif untuk menemui penjaga kamar mayat dan menanyakan perihal jenazah yang ada di kamar mayat lama. Misteri pun mulai terungkap. Tubuh yang ada di sana ternyata adalah jenazah seorang wanita bernama Jasmine (diperankan oleh Julia Perez) yang tewas secara tragis. Adalah kekasihnya sendiri, yang telah menghamilinya, pelakunya. Meski sudah dimakamkan berkali-kali, mayat Jasmine selalu kembali ke kamar mayat tersebut.

Setelah mendapat informasi dari sahabat Jasmine serta bantuan dari paranormal, diketahui bahwa arwah Jasmine ingin agar dirinya dimakamkan di halaman belakang rumahnya di kampung. Setelah hal tersebut dilakukan, arwahnya pun tenang dan gangguan gaib berakhir.

Tanggal Rilis: 19 Desember 2007
Durasi: 90 menit
Sutradara: Adji Saputra, Freddy Lingga
Produser: Manooj Punjabi
Penulis Naskah: Ery Sofid
Produksi: MD Pictures
Pemain: Adhitya Putri, Revand Narya, Dinda Kanya Dewi, Shalvynne, Siran, Julia Perez

Review Singkat

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sepertinya ini adalah satu-satunya film horor dimana ada 2 sesi pengungkapan misteri sekaligus. Yang pertama berupa penjelasan singkat, yang kedua berupa penjelasan detil. Intinya sih sama aja benernya. Mungkin sengaja dibuat seperti itu untuk memperpanjang durasi.

Padahal tanpa hal itu, “Beranak Dalam Kubur” punya alur cerita yang cukup baik. Runtut, rapi, dan meyakinkan. Saya suka dimana sutradara bisa menahan diri untuk tidak buru-buru menghadirkan teror si hantu — kecuali pada opening scene yang memang berada di luar cerita utama — dan hanya melakukannya setelah mayatnya diusik. Sebagian film sejenis terkadang sudah berusaha menakut-nakuti sejak menit pertama tanpa ada alasan yang jelas di baliknya.

Yang agak membingungkan adalah aksi balas dendam arwah Jasmine terhadap pria yang sudah menghamili dan membunuhnya. Tidak jelas apakah adegan tersebut apakah flashback (terjadi di masa lalu) atau sesuai dengan yang ada di layar, setelah jenazah Jasmine dikuburkan. Semoga saja yang pertama, karena bila yang kedua berarti cerita menjadi tidak konsisten mengingat arwah Jasmine seharusnya sudah tenang karena dimakamkan di tempat yang ia inginkan.

Saya sendiri belum pernah menonton film aslinya yang dibuat di tahun 1972. Tapi salah satu kekurangan dari film ini adalah tidak terlalu relevannya kisah yang disajikan dengan judul. Saat membaca tajuknya, saya pribadi berharap ada penampakan bayi hantu. Atau setidaknya, hantu arwah Jasmine digambarkan seperti wanita yang baru saja melahirkan. Sepertinya itu lebih creepy. Alih-alih, yang muncul ya hantu pada umumnya.

Unsur jump scare atau penampakan memang bukanlah kekuatan dari “Beranak Dalam Kubur”. B aja. Formula jump scare yang digunakan sudah umum. Pun begitu dengan akting para pemainnya. Standar walau tidak mengecewakan.

Penutup

“Beranak Dalam Kubur” memang tidak istimewa. Sebagai sebuah film horor, ia tidak terlalu berhasil menakut-nakuti karena hanya menggunakan formula jump scare yang umum di pasaran. Ceritanya sendiri cukup baik, walau minim relevansi dengan judul yang digunakan. Beberapa bagian terasa dragging. 6/10.

rf beranakdalamkubur

Leave a Reply