Review Film Always Be With You (2017)

“Always Be With You” (常在你左右) adalah sekuel ke 19 (baca: SEMBILAN BELAS!!!) dari seri franchise film horor Troublesome Night. Film ini dibuat untuk merayakan ulang tahun ke-20 sejak Troublesome Night perdana dirilis.

Saya belum pernah menonton satu pun. Logikanya sih, kalau sampai dibuat berjilid-jilid seperti ini, harusnya punya kualitas yang patut diberi jempol ke atas, kan? Tapi kenapa rating IMDB hanya 5.4, ya?

Yah, apa pun itu, mari kita buktikan sendiri seperti apa filmnya. Simak deh sinopsis dan review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Alur Cerita / Sinopsis Singkat

poster always be with you

poster always be with you

David (diperankan oleh Julian Cheung), seorang pengemudi taksi, divonis menderita kanker stadium akhir. Syok, David mengemudi sembari mabuk-mabukan. Aksinya itu berujung pada kecelakaan beruntun yang dialami oleh seorang pemilik rumah peristirahatan Patrick (diperankan oleh Alex Lam), serta suami istri Sam (diperankan oleh Louis Koo) dan Si (diperankan oleh Charmaine Sheh).

Di waktu bersamaan, Siu-hung (diperankan oleh Ava Yu) yang baru saja putus dengan tunangannya memutuskan mengakhiri hidup dengan cara menjatuhkan diri dari rooftop sebuah bangunan. Tubuhnya tepat menimba mobil Patrick.

Dalam insiden tersebut, Patrick mengalami luka parah dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di UGD.

Kejadian tersebut ternyata memicu tragedi-tragedi lain yang menimpa orang-orang di sekitar mereka.

Mulai dari Chi-keung (diperankan oleh Gordon Lam), petugas krematorium, yang terlilit hutang lantas memutuskan untuk mencuri perhiasan dari peti mati Siu-hung. Ujung-ujungnya arwah Siu-hung yang penasaran menghantui Chi-keung. Tidak sanggup membayar hutang, Chi-keung memutuskan untuk bunuh diri di rumah peristirahatan Patrick yang kini dikelola oleh Yu Xin (diperankan oleh Charlene Choi), tunangannya.

David, yang sebelumnya sudah bertemu Yu Xin untuk meminta maaf, tinggal untuk sementara waktu di rumah peristirahatan. Mengetahui kematian Chi-Keung, ia memutuskan untuk melindungi Yu Xin dengan cara memutilasi tubuh Chi-Keung dan membuangnya di sungai.

Sam dan Si yang sama-sama berprofesi sebagai detektif polisi, menginvestigasi kasus tersebut. Mereka curiga terhadap sikap David namun tidak punya cukup bukti.

David sendiri, paham dirinya dicurigai, memilih untuk menyerahkan diri dan kemudian bunuh diri di sel.

Belakangan, terungkap bahwa Sam sebenarnya telah tewas saat insiden tabrakan di awal. Ia melakukan perjanjian dengan akhirat untuk diberi tambahan waktu sejenak demi memberi perpisahan yang indah bagi Si.

Tanggal Rilis: 26 Oktober 2017
Durasi: 98 menit
Sutradara: Herman Yau
Produser: Nam Yim, Stanley Tong
Penulis Naskah: Herman Yau
Produksi: Sil-Metropole Organisation et al.
Pemain: Louis Koo, Julian Cheung, Gordon Lam, Charlene Choi, Charmaine Sheh

Review Singkat Always Be With You

Film ini tidak ubahnya bagai sebuah omnibus. Yaitu sekumpulan film pendek yang disatukan. Insiden kecelakaan beruntun di awal menjadi benang merahnya.

Yang menjadi masalah dalam film pendek, cerita acap gampang ditebak. Pun begitu dengan “Always Be With You”. David yang rela bertindak kriminal demi melindungi Yu Xin maupun Sam yang sebenarnya sudah mati menjadi twist yang tidak terlalu mengejutkan.

Untungnya, jika disimak secara keseluruhan, film ini cukup rapi dan nyaman untuk ditonton. Ceritanya masih bisa bikin betah duduk di depan layar. Minim lubang kejanggalan maupun hal serupa yang merusak kenikmatan.

Kalau pun ada yang harus dipertanyakan, hanya satu. Yaitu soal kamar tamu di rumah peristirahatan. Sebenarnya jumlahnya ada berapa. Mengingat tamu yang datang selalu saja diinapkan di kamar yang sama.

Penyematan genre horor juga membuat dahi berkenyit. Tidak begitu terasa seramnya. Juga tidak begitu penting. Tanpa unsur horor rasanya film ini tetap bisa dieksekusi hingga tuntas.

Penutup

Jika diminta untuk merekomendasikan film horor di Netflix yang layak untuk ditonton, “Always Be With You” jelas bukanlah salah satu di antaranya. Bukan karena tidak layak untuk ditonton. Melainkan karena tidak cukup horor.

Dari segi cerita, film ini menghadirkan nuansa anthologi dengan sebuah kejadian sebagai benang merahnya. Eksekusinya rapi walau twist-nya tidak terlalu sulit untuk ditebak. Hampir seluruh pemainnya pun bermain dengan apik.

5/10 for the lacks of horror.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf always be with you

Leave a Reply