Pertama Kalinya Ke Pattaya – Thailand Rasa Legian | Catper Bangkok Pattaya Day 7 (22 Oktober 2022)

Setelah menghabiskan 5 malam di Bangkok, saatnya untuk melipir sejenak ke Pattaya.

Ini bakal jadi pertama kalinya saya mendatangi kota tersebut. Yang sekilas sih punya vibe yang mirip dengan area Kuta dan Legian di Bali.

Saatnya untuk membuktikan apakah memang benar seperti itu atau justru berbeda 180 derajat.

Naik Travel Dari Bangkok Ke Pattaya

Salah dua moda transportasi publik yang bisa digunakan untuk menuju Pattaya adalah bus dan travel.

Kebetulan, tempat saya menginap, Chan Cha La 99 Hostel, hanya berjarak 3 stasiun BTS saja dari Ekkamai Bus Terminal. Tempat kedua moda transportasi tersebut berada.

Terminal bus ini ternyata sangat dekat dengan pintu keluar stasiun BTS Ekkamai. Tidak sampai 100 meter rasanya.

ekkamai bus terminal di bangkok

ekkamai bus terminal di bangkok

Berhubung belum memesan tiket sebelumnya, saya langsung mencari loket penjualan yang menuju Pattaya.

Ada banyak pilihan travel dari berbagai penyedia jasa. Masing-masing memiliki jadwal keberangkatan berbeda.

Selisih harganya juga nyaris tidak terasa. Hanya 10 ribu saja jika dikonversikan.

Saya akhirnya memilih satu yang sudah siap untuk berangkat. 160 baht tarifnya.

Sebagian besar penumpang rupanya penduduk lokal. Yah, setidaknya tidak khawatir bakal bermasalah di tengah jalan. Mengingat warga lokal pun menggunakan jasa travel tersebut.

Yang sedikit apes, bawaan penumpang saat itu cukup banyak. Entah pada mudik atau apa.

Hampir tidak ada ruang kosong sama sekali.

Saya pun terpaksa memangku ransel di sepanjang perjalanan.

Keputusan untuk berangkat secepatnya seperti tepat. Kabarnya, jalur Bangkok menuju Pattaya biasanya padat di siang hari. Terutama saat akhir pekan.

Nyaris tidak ada kendala selama di jalan. Hingga akhirnya tiba pada pukul 11.20.

Oh ya, berbeda dengan bus yang berhenti di North Pattaya Bus Terminal, dengan minibus travel ini kita bisa berhenti dimana saja.

Selama masih dalam satu rute perjalanan.

Saya memilih berhenti di pemberhentian terakhir mereka. Di depan mall Central Festival Pattaya.

Kesimpulannya, recommended sih untuk naik bus maupun minibus jika hendak berpindah kota dari Bangkok ke Pattaya.

Bisa go show alias tidak perlu reservasi tiket sebelumnya.

Yang jelas sebaiknya berangkat pagi untuk menghindari terkena macet di jalan.

Kesan Pertama Pattaya

Setelah sekilas melihat-lihat mall Central Festival Pattaya, saya langsung berjalan kaki menuju BR Guesthouse. Jaraknya kurang lebih 1 kilometer.

Hawa udara Pattaya rupanya bikin gerah. Berbeda dengan Bangkok yang panasnya tidak bikin emosi.

Baru beberapa ratus meter saja keringat sudah bercucuran.

Sebenarnya bisa menggunakan ojek online Bolt (seperti saat menuju Srinagarindra Night Market di malam sebelumyna) atau songthaew. Namun berhubung baru pertama kali menginjakkan kaki di Pattaya, saya ingin merasakan suasananya terlebih dahulu.

Dan, yah, bayangan saya sejak awal tentang kota ini memang sudah tepat.

Walau masih siang, nuansa kehidupan malamnya sangat terasa. Bulenya pun berlimpah.

Yah tidak beda jauh dengan area Kuta dan Legian di Bali. Cuma ini versi yang lebih vulgar dan berani.

Yang menarik, saya mengamati ada banyak sekali orang asing yang sudah berumur.

Sepertinya mereka adalah orang-orang yang memutuskan untuk menghabiskan hari tua mereka dengan menikmati indahnya hidup di Pattaya.

Akomodasi Terjangkau di BR Guesthouse

Saya menginap selama 4 malam di kota Pattaya. Di dua akomodasi yang berbeda.

Dua malam pertama di BR Guesthouse. Sedang sisanya di Shanghai Guesthouse.

Lokasinya berdekatan, hanya berjarak 100 meter saja.

Cuma ingin sebisa mungkin merasakan suasana yang berbeda saat menginap di kota tersebut. Bukan untuk alasan khusus lainnya.

Berbandrol 160 ribu / malam, kamar tipe Small Room yang saya pesan sebelumnya via Agoda ternyata tidak small small amat.

Malah ukurannya terbilang di atas rata-rata kamar pribadi yang pernah saya inapi selama ini. Di jangkauan harga yang sama, ya.

Tersedia lemari pakaian, meja rias, TV, hingga kulkas di dalamnya. Bahkan ada balkon walau sayang view-nya terhalang apartemen di seberang jalan, hehehe.

Ada kamar mandi dalam dengan shower dan air hangat. Disiapkan dua buah handuk, namun tanpa perlengkapan mandi lain seperti sabun dan shampo.

sefruit penampakan kamar br guesthouse

sefruit penampakan kamar br guesthouse

Review selengkapnya bisa dibaca di sini.

Nemu Harta Karun di Mall

Setelah hujan sempat turun selama 2 jam, saya memutuskan untuk menghabiskan sore dengan jalan-jalan kembali di mall Central Festival Pattaya.

Kebetulan memang tidak ada jadwal khusus di hari pertama di kota tersebut.

Penasaran juga dengan kebiasaan berbelanja warga lokal Pattaya.

mall central festival pattaya yang megah

mall central festival pattaya yang megah

Di luar dugaan, saya malah menemukan aksesoris Dji Action 2 yang tidak dijual di Indonesia di salah satu toko kamera.

Yaitu case pelindung magnetic yang sekaligus berfungsi untuk menurunkan suhu kamera.

Di Indonesia, aksesoris ini hanya bisa diperoleh jika membeli paket Dual Screen Combo.

Pembeli paket Power Combo seperti saya cuma bisa pasrah ketika unit kameranya kepanasan dan berhenti beroperasi.

Untungnya lagi, harganya ternyata sangat murah. Cuma 400 baht saja.

Gak pakai mikir dua kali, langsung deh beli dan sekalian dipasang.

harta karun yang tidak ada di indonesia

harta karun yang tidak ada di indonesia

Sesuai yang dipromosikan, dengan menggunakan case tersebut kini durasi rekam bisa lebih lama. Tidak lagi waswas kamera bakal mati karena overheat.

Dari yang sebelumnya tidak sampai 20 menit, sekarang bisa bertahan hingga baterai habis. Sekitar 35-40 menit.

Gak nyesel deh bolak balik ke mall yang super gede ini, hehehe.

Video jalan-jalan di dalam mall Central Festival Pattaya bisa disimak di bawah ini:

Penutup

Belum banyak yang bisa saya ceritakan tentang Pattaya di hari pertama menginjakkan kaki di sana.

Apalagi hujan berulangkali turun. Membuat durasi berkeliling menjadi terbatas.

Yang jelas bisa dirasakan adalah hawanya yang panas dan bikin gerah.

Mungkin karena pengaruh lokasinya yang berada dekat pantai.

Sampai bertemu di catatan perjalanan edisi Bangkok Pattaya 2022 hari berikutnya, ya.

pertama kalinya ke pattaya

Leave a Reply