Di cerita sebelumnya, Sela menghadapi musuh misterius yang memiliki cara untuk menetralisir kekuatannya.
Belakangan diketahui musuh yang ia hadapi adalah Doctor Ruin, anak buah dari Dark Queen.
Lantas apa yang akan terjadi selanjutnya?
Simak sinopsis komik Grimm Fairy Tales #95 beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!
Sekilas Tentang
cover komik koschei the deathless grimm fairy tales 95
Baba Yaga kembali untuk membantu Sela melawan musuh terlamanya. Musuh dengan kekuatan luar biasa yang telah bergabung dengan Dark Horde.
Akankah salah satu dari mereka selamat dari serangan Koschei the Deathless?
Hitungan mundur ke Grimm Fairy Tales #100 dan Zaman Kegelapan berlanjut!
Story: Joe Brusha, Ralph Tedesco
Writer: Raven Gregory
Art: Antonio Bifulco
Color: Pradeep Sherawat
Letter: Jim Campbell
Editor: Nicole Glade
Judul Edisi: Koschei The Deathless
Tanggal Rilis: 5 Maret 2014
Alur Cerita / Sinopsis Komik Koschei The Deathless
Pada jaman dahulu kala. Koschei menemui Keres, sang dewi kematian, sembari membawa sabit Eboni miliknya.
Sebagai imbalannya, Koschei minta untuk diberi kemampuan hidup abadi. Alias terbebas dari segala bentuk kematian. Keres mengabulkan.
Ia memberikan sebuah telur sebagai perwujudan dari intisari Koschei. Selama telur tersebut aman, Koschei tidak akan pernah mati.
Berbekal kemampuan hidup abadi, Koschei pergi ke bumi untuk ‘berguru’ pada para pemimpin diktator.
Mulai dari kaisar Nero, Attila The Hun, Genghis Khan, Vlad Drakula, Tomás de Torquemada, hingga Ivan the Terrible.
Yakin sudah memiliki mental yang kuat dan haus akan kekuasaan, Koschei kembali ke Myst.
Langkah pertamanya adalah membuat pedang White Shadow Blade yang memiliki kekuatan sihir gelap.
Ia lalu mulai menguasai satu per satu wilayah Myst dan menyebar teror di kalangan penghuni jagat tersebut.
Sampai akhirnya Malec a.k.a The Dark One mendengar aksinya.
Atas perintah Malec, Orcus menangkap Koschei.
Awalnya Malec berniat untuk membunuh Koschei. Namun Koschei menawarkan informasi mengenai lokasi artefak-artefak berkekuatan sihir di penjuru Myst.
Mendengarnya, The Dark One berubah pikiran.
Beberapa waktu kemudian, atas petunjuk dari Koschei, The Dark One dan pasukannya datang menyerbu kampung halaman suku Yaga. Sebuah desa suci tempat buku Book of Lost disimpan.
Selain berhasil merampas buku tersebut, The Dark One juga membumihanguskan seluruh desa.
Salah satu penyintas adalah Baba Yaga yang saat itu masih berusia belia.
Belakangan, atas ulahnya itu, Dewa Lima Jagat menangkap Koschei dan mengurungnya di penjara Blackheart Hold. Hingga sekarang.
Pasukan Dark Horde datang menyerbu Blackheart Gold.
Dengan alasan untuk membantu melindungi penjara tersebut, Koschei menipu penjaga agar membukakan pintu selnya.
Begitu terbebas, Koschei langsung membunuh si penjaga tersebut.
Kehadiran Dark Horde ternyata sudah ia harapkan sejak awal. Ada Dark Queen juga di sana.
Dark Queen lantas menyerahkan artefak Sacred Child. Dan sebagai gantinya, Koschei menyatakan kesetiaannya pada Dark Queen.
Di suatu tempat, Baba Yaga terbangun. Ia baru saja mendapat firasat melalui mimpi. Bahwa Koschei telah bebas dari penjara.
Tak jauh dari tempat Baba Yaga berada, Shang dan Sela tengah mengatur rencana untuk menangkapnya.
Terungkap bahwa Koschei yang sudah mengatur agar Shang dan Sela pergi ke tempat Baba Yaga.
Ia berharap bakal terjadi pertempuran besar di antara mereka sehingga jatuh korban jiwa.
Simpulan
Itu tadi sinopsis dari komik Grimm Fairy Tales #95. Yang menunjukkan alasan kenapa sebelumnya Dark Queen mencari artefak Sacred Child di Neverland.
Pun begitu, tidak jelas kenapa Koschei bisa ujug-ujug meminta artefak tersebut.
Agak membingungkan juga kenapa Dark Queen ternyata ‘hanya’ bergantung pada rencana Koschei untuk mengalahkan Sela.
Mengingat sebelum-sebelumnya ia seolah pede bisa membunuh dan menyingkirkan Sela tanpa bantuan siapa pun.
Versi digital / fisik dari komik “Grimm Fairy Tales #95” ini bisa diperoleh di Amazon.
Leave a Reply