Asus ROG Phone 6 – Smartphone Gaming Gahar Yang Bikin Danillo Tersadar

Setelah hampir 1 tahun, mari kita lanjutkan lagi seri cerita Dongeng Motivasi.

Masih meneruskan arc Redemption bersama dengan karakter Danillo si kuda nil.

Bersama dengan dokter Tombi rusa, ia adalah satu dari empat karakter yang nantinya akan melalui perjalanan ‘penebusan dosa’ masing-masing.

Perkenalan Karakter

Karakter utama dalam dongeng motivasi kali ini adalah Danillo dan Jerillo.

Danillo, kuda nil jantan. Ilmuwan cerdas dengan IQ tinggi. Sangat pede dengan kemampuan otaknya. Ketidaktelitiannya dalam membuat formula perekat batu berujung pada jebolnya Bendungan Hitam.

Jerillo, jerapah jantan. Saudara dari Danillo. Bekerja di salah satu kota besar yang ada di benua Northland.

Sementara karakter pendukung dalam cerita kali ini, baik yang ikut terlibat maupun hanya disebutkan namanya, adalah Kutik, Eli, mpok Nur, Raja, dan Gotik.

Asus ROG Phone 6 – Smartphone Gaming Gahar Yang Bikin Danillo Tersadar

— 1 minggu setelah bendungan jebol —

Danillo Kuda Nil gelisah.

Bukan memikirkan Gotik Kambing yang beberapa hari lalu diusir dari Hutan Papaya akibat kesalahannya.

Juga bukan karena penduduk hutan tetap menganggapnya sebagai ilmuwan handal yang tidak mungkin keliru dalam mengkalkulasi pembuatan bendungan.

Melainkan gegara saudaranya, Jerillo Jerapah, akan datang.

Membawakan barang idaman yang ia jastipkan dari kota Metropolis di benua Northland. Tempat Jerillo tinggal dan bekerja beberapa tahun terakhir.

6 menit kemudian Jerillo pun tiba.

Melihatnya berjalan ke arah rumah dari kejauhan, Danillo buru-buru berlari menghampiri.

“Hei, Danillo. Bagaimana kab…”

Seolah tidak mendengar sapaan Jerillo, Danillo langsung merebut sebuah kotak yang dibawa olehnya. Ia yakin itu adalah barang yang ia pesan.

Masih tanpa basa basi, Danillo bergegas kembali ke rumahnya. Kali ini langkahnya jauh lebih cepat.

Sudah paham polah saudaranya, Jerillo cuma bisa melihatnya sembari geleng-geleng kepala.

“Keren, kan?” ucap Danillo dengan bersemangat.

Di tangannya ada ponsel Asus ROG Phone 6 Batman Edition yang masih kinyis kinyis.

Ia pamerkan HP tersebut ke arah Jerillo yang tengah sibuk mengatur posisi lehernya yang panjang agar kepalanya tidak terantuk plafon rumah Danillo.

“Aku tahu kamu ngefans dengan Batman,” respon Jerillo. “Tapi jujur tidak menyangka sampai bela-belain untuk beli smartphone gaming tersebut.”

“Memangnya mau beralih jadi gamer?” lanjutnya.

“Tidak ada salahnya, kan?” jawab Danillo. “Ilmuwan kan juga butuh hiburan. Lagipula, dengan bersenjatakan ponsel gahar ini aku yakin bisa jadi juara kompetisi game mobile.”

rog kunai 3 gamepad aksesoris ekstra para gamer

“Atau setidaknya bisa jadi gamer profesional dan bikin kanal Youtube. Lumayan penghasilannya sebagai tambahan modal melengkapi koleksi komik Batman.”

“Ah, pasti kamu memilih smartphone ini karena ada hubungannya dengan Batman, kan?”

“Of course, lah. Tapi gak cuma itu. Tahu gak, handphone ini dipersenjatai oleh prosesor Qualcomm® Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform yang kencang dan jelas anti lelet. Anti panas pula berkat adanya sistem termal GameCool 6.”.

teknologi pendingin super gamecool 6

“Baterainya 6000 mAh, dijamin gak perlu ribet bawa bawa Power Bank kalau jalan. Belum ditambah dengan layar AMOLED-nya yang berukuran 6.78 inci dan memiliki 165 Hz refresh rate.”

Mata Jerillo tak sengaja memandang ke arah salah satu foto yang dipajang di tembok rumah. Ada dirinya dan Danillo, bersama dengan 5 saudara mereka yang lain.

“Pernah kepikir gak sih kenapa kita tujuh bersaudara tapi berbeda spesies?” potong Jerillo.

“Untuk urusan ngegame ada fitur AirTrigger 6 yang memudahkan kita untuk mengontrol permainan,” cerocos Danillo tanpa menghiraukan pertanyaan Jerillo. Ia sudah terlalu bersemangat dengan Asus ROG Phone 6 yang sekarang ada dalam genggamannya.

“Keluaran suaranya pun handal, berkat adanya sistem audio GameFX, teknologi Snapdragon Sound™, serta codec Qualcomm® aptX™ Adaptive.”

Dengan mata berbinar-binar, Danillo menyerahkan selembar kertas pada Jerillo.

“Tuh, baca sendiri spesifikasi lengkapnya. Sudah gak mungkin lah ada yang bakal ngalahin kehebatan Asus ROG Phone 6 ini.”

Jerillo menerima lembaran kertas yang disodorkan kepadanya.

Ada perbandingan antara ROG Phone 6 edisi standar dengan edisi Batman yang dibeli Danillo.

Secara garis besar tidak ada perbedaan.

Di baliknya ada catatan dari Danillo mengenai fitur-fitur utama ponsel gahar tersebut. Memang sudah kebiasaan Danillo untuk melakukannya.

daftar fitur unggulan asus rog phone 6

“Apa aku sebaiknya beli juga, ya?” tanya Jerillo setelah membaca tulisan Danillo.

“Tentu saja,” jawab Danillo cepat.

“Kalau versi standar ada pilihan warna Phantom Black dan Storm White,” tambahnya. “Favoritmu warna hitam, kan? Atau sudah berubah karena tinggal di kota besar?”

penampakan smartphone gaming paling gahar saat ini

“Masih hitam dong. Lihat saja OOTD-ku hari ini. Serba hitam, kan?”

Tidak terdengar jawaban dari mulut Danillo. Ia rupanya tengah asyik bermain game Free Fire dengan smartphone barunya.

Malam harinya, setelah capek ngegame, Danillo menunggu datangnya kantuk dengan membaca komik Batman #127 versi digital secara online.

Dukungan ROG Phone 6 terhadap jaringan 5G membuat proses pengunduhan komik tersebut berjalan lancar tanpa hambatan.

Membuka lembaran pertama, Danillo mendadak tercenung.

Pasalnya, Batman terlihat mengakui kesalahannya di hadapan Superman. Sesuatu yang sebenarnya jarang ia lakukan.

Ia jadi teringat dengan slogan yang diusung oleh Asus untuk ROG Phone 6. Yaitu “For Those Who Dare“.

Bagi mereka yang berani.

Ingatan Danillo pun melayang.

— 4 hari yang lalu —

Sidang warga hutan Payapa memutuskan bahwa Gotik diminta untuk meninggalkan hutan tersebut secepatnya. Sebagai hukuman atas perbuatannya.

Selama sidang Gotik diam seribu bahasa. Tidak membantah tuduhan kepadanya. Tidak pula memberi argumen.

Sesekali ia menatap ke arah Danillo. Yang tidak kalah membisunya.

Danillo bahkan sama sekali tidak berani membalas tatapan Gotik.

Ia hanya menunduk dan terus menunduk.

Termasuk ketika sidang usai dan beberapa warga menepuk pundaknya untuk memberi semangat.

Di antaranya ada mpok Nur Nuri dan Eli Elang.

“Tenang saja. Semua sudah berakhir,” ucap mpok Nur. “Kita semua percaya kepadamu.”

Saat itu Danillo merespon dengan anggukan lirih sebelum akhirnya melangkah pulang dengan gontai.

Danillo mengambil pigura fotonya bersama ke-enam saudaranya yang ada di tembok.

Perlahan ia membuka bingkai pigure dan mengeluarkan foto tersebut.

Ada sebuah kalimat di belakangnya. Pesan dari ibunya sebelum beliau meninggal.

“Jadilah orang yang berani menghadapi masalah. Seberat apapun itu.”

Danillo terdiam sejenak.

Setelah menghela nafas panjang, ia memasukkan foto tersebut ke dalam bingkai dan memajangnya kembali di dinding.

“Aku harus mencari Gotik dan meminta maaf kepadanya,” tegas Danillo dalam hati.

Keesokan harinya hutan Payapa heboh.

Ilmuwan Danillo menghilang. Meninggalkan secarik kertas yang ditempel di pintu rumahnya. Bertuliskan “Maaf”.

Warga hutan pun saling berspekulasi.

Ada yang mengira kertas itu tidak sengaja tersobek. Tulisan aslinya adalah “Maaf saya sedang tidak ada di tempat”.

Ada yang menduga Danillo healing untuk mencari inspirasi inovasi yang baru.

Ada pula yang meyakini Danillo berpetualang untuk memecahkan misteri batu Obelisk di kaki Bukit Timur.

“Dini hari tadi sih aku melihatnya berjalan ke arah lembah Rustig,” timpal Kutik Kuda pada yang lain.

“Nah, pasti dia mau healing,” sambar mpok Nur. “Selfie sambil rebahan di padang rumput.”

“Bisa jadi,” ucap Eli. “Ya semoga saja dia segera kembali. Bendungan Hitam kan belum selesai diperbaiki. Kita butuh sekali bantuannya.”

Danillo kini berdiri di mulut gua Atallo yang tertutupi batu besar.

“Kamu yakin melihat seekor kambing berwarna hitam di sekitar gua ini?” tanyanya pada Raja, rusa yang menjaga keamanan di lembah Rustig.

“100% yakin,” jawab Raja. “Tapi aku tidak melihatnya lagi setelahnya. Bisa jadi ia sudah kembali ke hutan Payapa.”

Danillo hanya terdiam mendengarnya.

Ia lantas mengeluarkan dari balik saku dan mulai memfoto kondisi di sekitar gua. Berbeda dengan smartphone gaming lainnya, ROG Phone 6 Series memiliki fitur kamera yang sangat bisa diandalkan.

Sensor Sony IMX766 50MP menjadi andalan. Bisa menangkap gambar dengan jernih. Termasuk dalam kondisi pencahayaan rendah sekali pun.

smartphone gaming dengan sensor kamera terbaik

Danillo berharap ada sesuatu yang bisa menjadi petunjuk kemana Gotik pergi.

“Eh, itu bukannya Asus ROG Phone 6, ya?” tanya Raja.

Danillo mengangguk. Tanpa mengalihkan fokusnya pada aktivitas potret memotret.

“Pengen juga nih beli smartphone itu. Cuma masih bingung mau ambil yang versi biasa atau sekalian yang Pro,” lanjut Raja.

Ia mengambil ponsel lamanya, lalu membacakan pesan yang ia terima terkait handphone gaming tersebut.

“Buat kalian yang mau beli ROG Phone 6 PRO, kalian juga udah mulai bisa pre-order di tanggal 24 Oktober – 10 November 2022. Untuk pemesanan awal ini, kalian akan mendapatkan banyak promo menarik antara lain Free Aero Active Cooler 6 + Devil Case + Exclusive Backpack ROGXONIC Esports selama persediaan masih ada, dengan total keuntungan hingga Rp.2.000.000. Untuk ROG Phone 6 PRO ini bisa kalian dapetin dengan harga Rp 18,999,000 eksklusif hanya di Erafone, Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace dan Tokopedia. Info selengkapnya kamu bisa cek disini ya : https://rog.asus.com/id/phones/rog-phone-6-model/”

“Nah, kalau buat ROG Phone 6 sekarang udah tersedia di partner-partner penjualan ROG Phone 6 yang bisa kalian dapetin langsung di Erafone,Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace, dan JD.ID langsung dengan harga Rp 10,999,000 untuk variant 8/256GB dan ROG Phone 6 12/256GB dengan harga Rp 13,999,000. So, tunggu apalagi buruan beli sebelum kehabisan!”

paket penjualan asus rog phone 6 series

“Bagaimana menurutmu?” pungkas Raja.

Danillo ternyata sudah tidak lagi ada di sana.

Moral Cerita

Pemberani bukan hanya diperuntukkan bagi yang bisa mengambil keputusan atau langkah sulit. Melainkan juga bagi mereka yang lapang dada untuk mengakui keputusan atau langkah yang diambil adalah salah.

P.S.: Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS ROG Phone 6 Blog Writing Competition di Blog Katerina Travelerien.