Alur Cerita Film Martyrs (2008) | Niat Bantu Teman Malah Jadi Tahanan

“Martyrs” adalah film horor psikologis nan sadis rilisan tahun 2008.

Dibesut oleh sutradara Pascal Laugier, jujur saya maju mundur untuk menonton dan mengulasnya.

Karena sekilas lumayan serem dan bikin begidik. Saking sadisnya.

Di sisi lain jadi penasaran juga. Kira-kira efeknya secara psikologis bagi saya pribadi bakal sedahsyat “Human Centipede 2” atau tidak.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk alur cerita film Martyrs beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Sekilas Tentang

poster film martyrs 2008

poster film martyrs 2008

Pencarian seorang wanita muda untuk membalas dendam terhadap orang-orang yang menculik dan menyiksanya sebagai seorang anak menuntunnya dan seorang teman, yang juga menjadi korban pelecehan anak, dalam perjalanan yang mengerikan menuju neraka kebobrokan yang hidup.

Tanggal Rilis: 3 September 2008
Durasi: 1 jam 39 menit
Sutradara: Pascal Laugier
Produser: Richard Grandpierre, Simon Trottier
Penulis Naskah: Pascal Laugier
Produksi: Eskwad, Wild Bunch, TCB Film
Distribusi: Wild Bunch
Negara: Perancis, Kanada
Pemain: Morjana Alaoui, Mylène Jampanoï, Catherine Bégin, Robert Toupin, Patricia Tulasne, Juliette Gosselin, Xavier Dolan, Louise Boisvert, Jean-Marie Moncelet

Sinopsis / Alur Cerita Martyrs

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Tahun 1971. Seorang anak perempuan berumur 10 tahun bernama Lucie Jurin (diperankan oleh Jessie Pham) melarikan diri dari sebuah rumah jagal terbengkalai.

Setahun belakangan ia disekap dan disiksa di tempat tersebut.

Sayangnya, saat pihak berwajib datang memeriksa, tidak ada seorang pun di rumah jagal. Seperti sudah ditinggalkan begitu saja.

Setelahnya, Lucie dimasukkan ke dalam panti asuhan dan bersahabat dengan penghuni panti asuhan lain yang sebaya, Anna Assaoui (diperankan oleh Erika Scott).

Hubungan keduanya menjadi dekat. Anna juga acap membantu menenangkan Lucie yang masih trauma dan terkadang berhalusinasi.

cuplikan film martyrs

cuplikan film martyrs


15 tahun kemudian.

Lucie masuk ke rumah keluarga Belfonds dan tanpa basa basi membunuh suami istri Belfond (diperankan oleh Robert Toupin) dan Gabrielle (diperankan oleh Patricia Tulasne) serta Antoine (diperankan oleh Xavier Dolan-Tadros), putra mereka.

Marie (diperankan oleh Juliette Gosselin), saudari Antoine, sempat kabur sebelum akhirnya ikut ditembak oleh Lucie.

Lucie ternyata melakukan hal itu karena yakin pasangan tersebut dulu ikut terlibat dalam peristiwa yang ia alami.

Lucie kemudian menelpon Anna dan memintanya untuk datang.

Sosok makhluk menyeramkan tiba-tiba muncul dan menyerang Lucie.

Walau terluka parah, Lucie berhasil kabur tepat di saat Anna tiba di TKP.

Anna lantas masuk ke dalam rumah Belfonds untuk memeriksa. Belakangan Lucie menyusul.

Tidak ada makhluk menyeramkan seperti yang diceritakan Lucie. Hanya ada jasad Belfond dan keluarganya dalam kondisi mengenaskan.

Walau syok melihatnya, Anna tetap membantu Lucie untuk membersihkan TKP dan menyingkirkan jasad-jasad tersebut.

Terlebih Lucie lalu menunjukkan bukti bahwa suami istri Belfond memang telah menyekapnya.


Malam harinya, usai memasukkan jasad Belfond dan Antoine ke dalam lubang, Anna mendapati Gabrielle ternyata masih hidup.

Anna berniat untuk merahasiakan hal tersebut dari Lucie dan menyelamatkan Gabrielle.

Lucie memergoki aksi Anna dan lantas membunuh Gabrielle dengan menghantam kepalanya berulang-ulang hingga hancur.

Kesal terhadap ulah Anna, Lucie sempat berusaha menyerangnya.

kesal dikhianati teman

kesal dikhianati teman

Namun fokusnya teralihkan saat sosok makhluk menyeramkan kembali muncul dan menyiksanya.

Tanpa disadari oleh Lucie, sosok tersebut hanyalah halusinasi belaka.

Anna melihat jelas bahwa Lucie sudah menyakiti dirinya sendiri. Seolah tengah bertarung melawan makhluk tersebut.

Kecewa karena aksi balas dendamnya tidak mampu membuat makhluk tersebut pergi, Lucie memutuskan untuk bunuh diri.


Keesokan harinya, Anna secara tidak sengaja menemukan lorong tersembunyi di rumah Belfonds. Menuju ke area bawah tanah yang berukuran masif.

Terdapat foto orang-orang yang entah telah disiksa atau dijadikan bahan eksperimen.

Dalam salah satu ruangan, Anna menemukan seorang wanita yang disekap dan sepertinya mengalami penyiksaan. Banyak luka parah di tubuhnya.

malah nemu korban penyiksaan

malah nemu korban penyiksaan

Anna kemudian membebaskan wanita tersebut dan meminta maaf pada Lucie karena sempat tidak percaya kepadanya.

Beberapa waktu kemudian, sekelompok orang yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Mademoiselle (diperankan oleh Catherine Bégin) datang dan membunuh wanita yang diselamatkan Anna.

Anna pun auto ditangkap oleh mereka.


Mademoiselle menceritakan bahwa mereka adalah organisasi rahasia yang memiliki misi untuk menemukan rahasia akhirat.

Caranya adalah dengan menciptakan martir. Yaitu gadis-gadis muda yang disiksa sedemikian rupa sehingga pada satu titik nantinya rasa sakit yang mereka derita akan berujung pada penampakan / wawasan terhadap dunia akhirat.

Sejauh ini mereka belum berhasil.

Apes bagi Anna, karena ia sudah melepaskan tahanan organisasi tersebut, ia lalu dijadikan tahanan pengganti.


Sejak itu hari demi hari dilalui Anna dengan siksaan. Yang intensitasnya semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Dari dipukuli hingga dikuliti.

Mengetahui Anna yang masih bisa bertahan dengan siksaan sedemikian rupa, ia diyakini telah berhasil menjadi martir.

diyakini menjadi martir

diyakini menjadi martir

Mademoiselle bergegas menemui Anna dan minta diberitahu mengenai apa yang sudah dilihatnya tentang dunia akhirat. Anna pun membisikkan sesuatu pada Mademoiselle.


Para anggota organisasi rahasia berdatangan untuk mendengar kesaksian dari Mademoiselle.

Alih-alih melakukannya, Mademoiselle memilih untuk bunuh diri dan menyimpan rahasia akhirat tersebut.

Penutup

Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Martyrs. Yang ending-nya agak bikin merasa sia-sia sudah menonton.

Ngapain juga kepo tentang akhirat kalau setelah tahu ujung-ujungnya milih untuk bunuh diri.

Apa karena Anna menggambarkannya sebagai sesuatu yang indah?

Di sisi lain, unsur sadisnya sesuai dengan bayangan saya saat menonton sekilas di awal.

Lumayan bikin begidik, tapi untungnya tidak sampai bikin syok seperti “Human Centipede 2”.

Pun begitu, bagi teman-teman yang belum terlatih untuk menonton adegan sadis, brutal, dan berdarah-darah, sebaiknya jangan buru-buru nonton “Martyrs”. Coba cari tontonan lain yang level sadisnya di bawah ini terlebih dahulu, hehehe.

Film “Martyrs” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan / platform Tubi.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

alur cerita film martyrs 2008

Leave a Reply