Alur Cerita Film Funny Games (1997) | Niat Liburan Malah Jadi Tawanan

“Funny Games” adalah film psikologis menegangkan asal Austria yang dirilis 25 tahun silam. Atau tepatnya pada tanggal 14 Mei 1997.

Berkisah tentang sebuah keluarga yang pergi berlibur namun malah disekap oleh dua orang pria sadis yang tidak dikenal.

Sutradara dan juga penulis naskahnya adalah Michael Haneke.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk alur cerita film Funny Games beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.

By the way, sekedar informasi, pada tahun 2007, Haneke membuat remake dari film ini dengan alur serta adegan yang sama persis.

Untuk versi remake tersebut tidak akan saya ulas. Melainkan akan saya buat artikel perbandingan di antara kedua versi yang ada.

Sama seperti yang sebelumnya pernah saya tulis untuk film “Carrie“.

Sekilas Tentang

poster film funny games 1997

poster film funny games 1997

Dua pria muda yang kejam menyandera seorang ibu, ayah, dan putranya di kabin liburan mereka dan memaksa mereka untuk memainkan “permainan” sadis satu sama lain untuk hiburan mereka sendiri.

Tanggal Rilis: 14 Mei 1997
Durasi: 1 jam 49 menit
Sutradara: Michael Haneke
Produser: Veit Heiduschka
Penulis Naskah: Michael Haneke
Produksi: Österreichischer Rundfunk, Wega Film
Pemain: Susanne Lothar, Ulrich Mühe, Arno Frisch, Frank Giering, Stefan Clapczynski

Sinopsis / Alur Cerita Funny Games

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Pasangan suami istri Georg Schober (diperankan oleh Ulrich Mühe) dan Anna (diperankan oleh Susanne Lothar) beserta putra mereka Georgie (diperankan oleh Stefan Clapczynski) dan juga anjing mereka Rolfi pergi berlibur ke sebuah kabin pinggir danau di Austria.

Anna sempat meminta tolong pada tetangga kabin, Fred Berlinger (diperankan oleh Christoph Bantzer), untuk membantu mereka menurunkan perahu dari mobil.

Tak lama, Fred datang bersama dengan temannya, Paul (diperankan oleh Arno Frisch).

Rolfi tampak gelisah melihat kedatangan mereka. Pun begitu Georg mengabaikannya.

Saat yang lain menurunkan perahu, satu lagi teman Fred datang. Namanya Peter (diperankan oleh Frank Giering).

Ia mengaku disuruh Eva (diperankan oleh Monika Zallinger), istri Fred, untuk meminta beberapa butir telur.

cuplikan film funny games

cuplikan film funny games

Ketika Anna tidak melihat, dengan sengaja Peter menceburkan ponsel Anna ke dalam wastafel yang penuh air.

Dengan sedikit kesal, Anna membungkus telur-telur tersebut dan memberikannya pada Peter.

Bukannya segera pulang, Paul malah bergabung dengan Peter.

Melihat tas golf milik Georg, Paul meminjam salah satu stik yang ada dengan alasan ingin mencobanya.

Tanpa curiga Anna mempersilahkan.

Beberapa waktu kemudian Paul kembali dan menyerahkan stik golf tersebut.

Mulai curiga dengan tingkah laku Peter dan Paul, Anna meminta keduanya untuk pergi.

Tak lama Georg dan Georgie masuk ke dalam rumah. Anna pun memerintahkan Georg untuk mengusir mereka.

Kebingungan, Georg tidak langsung melakukan apa yang diminta Anna.

Setelah Anna meninggalkan Georg bersama Peter dan Paul, Peter tiba-tiba mengambil stik golf dan mematahkan kaki kanan Georg dengannya.

Paul juga mengaku sudah membunuh Rolfi.

Sejak itu Georg, Anna, dan Georgie menjadi tawanan Peter dan Paul.


Eva dan dua orang temannya datang berkunjung dengan menggunakan kapal.

Anna menemui mereka dengan ditemani oleh Paul.

Atas perintah Paul, Anna mengaku Georg sedang beristirahat karena kecapekan menurunkan perahu.

Ia juga memberitahu Paul adalah temannya sehingga Eva tidak curiga.

Sebelum berpisah, Anna mengundang Eva untuk nanti makan malam di rumahnya. Eva mengiyakan.


Malamnya, Paul mengajak Georg, Anna, dan Georgie bertaruh.

Ia yakin mereka bertiga akan mati sebelum jam 9 pagi keesokan harinya.

mau liburan malah jadi tawanan

mau liburan malah jadi tawanan

Paul juga terus-terusan mem-bully Peter gendut. Peter tampak kesal namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Tidak berhenti di situ, Paul lantas mengajak yang lain untuk bermain.

Setelah menutup kepala Georgie dengan sarung bantal, Paul memerintahkan Anna untuk melepaskan pakaiannya.

Georg mencoba membujuk Paul untuk melepaskan Georgie. Namun Paul menyatakan baru akan melakukannya jika Anna menuruti perintahnya.

Georg pun meminta untuk melepaskan pakaiannya. Sambil meneteskan air mata Anna melakukannya.

Setelah puas melihat Anna dalam keadaan telanjang bulat, Paul memintanya untuk memakai kembali pakaiannya.

Georgie tiba-tiba memberontak dan berhasil kabur meninggalkan rumah.

Dengan santai Paul mengikat Anna lalu lanjut mengejar Georgie.


Georgie tiba di rumah Fred dan Eva. Rumah tersebut ternyata kosong.

Tak berapa lama Paul menyusul.

Menemukan sebuah senapan, Georgie mencoba untuk menembak Paul.

Apes, senapan tersebut ternyata kosong.

akting bagus tanpa banyak cingcong

akting bagus tanpa banyak cingcong

Beberapa saat kemudian, Paul pun kembali bersama Georgie dengan menenteng senapan tersebut.

Setelah memberikan senapan pada Peter, Paul mengeluarkan 2 buah peluru dan membaginya dengan Peter.

Terdengar suara tembakan saat Paul pergi ke dapur untuk mengambil makanan.

Adalah Georgie yang menjadi korban. Peter beralasan Georgie mencoba untuk kabur.

contoh adegan horor yang berkualitas

contoh adegan horor yang berkualitas

Sempat terjadi perdebatan di antara Peter dan Paul di ruangan lain.

Tak lama suasana menjadi hening.

Meyakini kedua penjahat tersebut tidak lagi ada di rumah, Anna mencoba untuk melepaskan ikatannya. Ia berhasil melakukannya.

Georg yang sempat syok dengan kematian Georgie akhirnya bisa ikhlas menerima dan mau lanjut berusaha melarikan diri.

Keduanya berbagi tugas. Sementara Georg mencoba memperbaiki ponsel dengan mengeringkannya menggunakan hair dryer, Anna keluar untuk mencari pertolongan.


Belum jauh Anna berjalan, Paul dan Peter pulang.

Ia pun tertangkap dan dibawa kembali ke kabin.

Georg yang gagal memperbaiki ponsel juga kembali ditangkap.

Paul lalu mengajak Anna untuk memainkan sebuah permainan.

Ia diminta untuk berlutut dan memanjatkan doa pada Tuhan.

Di saat Paul sibuk menjelaskan peraturan permainan, Anna merebut senapan dan menembak Peter hingga tewas.

Tanpa diduga, Paul lalu mengambil remote TV dan memutar balik kejadian tersebut. Ke titik dimana ia mulai menjelaskan mengenai peraturan permainan.

Kali ini, ketika Anna hendak merebut senapan, Paul terlebih dahulu mengambilnya.

Ia lalu membunuh Georg dengan senapan tersebut.


Esok harinya, Peter dan Paul membawa Anna naik ke atas kapal dalam kondisi tangan dan kaki terikat.

Tiba di tengah danau, dengan santai Paul mendorong Anna ke air hingga ia pun tewas tenggelam.

Di akhir, Paul terlihat mendatangi rumah Eva dan meminta telur kepadanya.

Penutup

Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Funny Games. Yang terus terang di bawah ekspektasi.

Pasalnya, saya memutuskan menonton film ini gegara ada yang mengaku syok dengan level kesadisan yang dihadirkan.

Nyatanya, mayoritas adegan sadis justru terjadi di luar layar alias tidak dipertunjukkan secara langsung.

Hal ini jelas mengurangi intensitas suasana horor dan menegangkan yang sebenarnya sangat berhasil dibangun.

Di sisi lain, “Funny Games” punya beberapa momen emosional yang kuat. Yang bisa bercerita tanpa harus banyak berkata-kata.

Simak saja beberapa menit adegan minim gerakan dan kata-kata pasca Georgie dibunuh.

Saya pribadi bisa merasakan kepedihan Anna walau ia ditunjukkan hanya berdiam diri.

Bahkan sempat saya kira filmnya macet, wkwkwk.

Sebagai BUKAN penggemar konsep breaking the fourth wall, saya merasa aksi Paul menyapa penonton tidak ada faedahnya.

Film yang terlihat nyata dan kemudian berubah menjadi fiksi juga sedikit banyak bikin bete.

Belakangan baru saya tahu bahwa Michael Haneke sengaja membuat film “Funny Games” ini untuk menyindir media yang acap menampilkan adegan kekerasan namun tidak ada gunanya bagi penonton.

Film “Funny Games” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Prime Video.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

alur cerita film funny games 1997

Leave a Reply