“Friday The 13th Part 2” adalah sekuel dari “Friday The 13th“, film horor slasher yang mempopulerkan sosok antagonis bertopeng hoki es Jason Voorhees.
Adrienne King, Walt Gorney, dan Betsy Palmer kembali berperan sebagai Alice, Ralph, dan Pamela.
Pun begitu kursi sutradara kini ditempati oleh Steve Miner. Belakangan pria tersebut menyutradarai versi remake dari “Day of The Dead” di tahun 2008.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film Friday The 13th Part 2 beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
poster film friday the 13th part 2
Lima tahun setelah peristiwa film pertama, sebuah kamp musim panas di sebelah Camp Crystal Lake yang terkenal bersiap untuk dibuka, tetapi legenda Jason membebani prosesnya.
Tanggal Rilis: 1 Mei 1981
Durasi: 1 jam 27 menit
Sutradara: Steve Miner
Produser: Steve Miner
Penulis Naskah: Ron Kurz
Produksi: Georgetown Productions Inc.
Pemain: Adrienne King, Amy Steel, John Furey, Walt Gorney, Betsy Palmer
Sinopsis / Alur Cerita Friday The 13th Part 2
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Bulan Agustus 1979, dua bulan setelah tragedi pembantaian di perkemahan Crystal Lake.
Alice Hardy (diperankan oleh Adrienne King), satu-satunya penyintas, mendapati potongan kepala Pamela Voorhees (diperankan oleh Betsy Palmer) di dalam kulkasnya.
Seseorang tiba-tiba muncul dari belakang dan membunuh Alice.
Tahun 1984. Paul Holt (diperankan oleh John Furey) membuka sekolah untuk konselor perkemahan di pinggir Crystal Lake. Tidak jauh dari lokasi Camp Crystal Lake a.k.a Camp Blood berada.
Beberapa pesertanya antara lain adalah Terry McCarthy (diperankan oleh Kirsten Baker), Vickie Perry (diperankan oleh Lauren-Marie Taylor), Scott Cheney (diperankan oleh Russell Todd), Sandra Dier (diperankan oleh Marta Kober) dan kekasihnya, Jeff Dunsberry (diperankan oleh Bill Randolph), Ted Bowen (diperankan oleh Stu Charno), serta Mark Jarvis (diperankan oleh Tom McBride).
cuplikan film friday the 13th part 2
Juga ada Ginny Field (diperankan oleh Amy Steel), kekasih sekaligus asisten Paul.
Malam harinya, sembari duduk mengelilingi api unggun, Paul menceritakan tentang ‘legenda’ Jason Voorhees.
Pasca insiden pembantaian di tahun 1979, Jason dikabarkan masih hidup dan kini tinggal di hutan dekat Crystal Lake.
Ia bakalan membunuh siapa saja yang masuk ke dalam hutan tersebut.
Di saat yang lain menahan nafas karena ketakutan, Ted tiba-tiba muncul dan menakut-nakuti dengan menggunakan topeng seram.
Paul lantas memberitahu bahwa Jason sudah tewas dan tidak mungkin hidup kembali.
Crazy Ralph (diperankan oleh Walt Gorney) menyelinap ke area sekolah dan menyaksikan Paul serta Ginny bercumbu di kabin.
Seseorang tiba-tiba menjerat lehernya hingga tewas dari belakang.
Keesokan harinya, Sandra mengajak Jeff menemaninya menuju Camp Crystal Lake. Ia penasaran seperti apa tempat itu sekarang.
Seseorang tampak mengawasi gerak gerik mereka dari balik pepohonan.
Keduanya lantas menemukan bangkai anjing milik Terry yang hilang.
Sesaat kemudian, deputi Winslow (diperankan oleh Jack Marks) muncul dan menangkap mereka karena menerobos masuk ke area terlarang.
Walau sempat berdebat dengan Paul yang tidak menganggap serius ulah Sandra dan Jeff, Winslow lalu membebaskan keduanya.
Ketika mengendarai mobilnya meninggalkan sekolah, Winslow melihat seseorang berlari melintas.
Winslow langsung mengejarnya masuk ke dalam hutan.
Tak berapa lama, ia tiba di sebuah gubuk.
Memeriksa ke dalam, seseorang menyelinap di belakang Winslow dan membunuhnya dengan palu.
Sebelum kegiatan sekolah dimulai, malam harinya Paul mengajak para konselor untuk berjalan-jalan ke kota.
Sandra, Jeff, Scott, Mark, Terry, dan Vickie tetap tinggal untuk mengawasi barang-barang yang ada.
Di bar, Ginny meyakini Jason masih hidup.
Pun begitu, tidak ada yang percaya kepadanya. Termasuk Paul.
Sementara itu, di sekolah, satu per satu menemui ajalnya dengan cara berbeda.
pacaran dulu sama ayang sebelum besok sekolah
Termasuk Jeff dan Sandra, yang ditombak bersamaan usai berhubungan intim.
Paul dan Ginny memutuskan untuk kembali ke sekolah lebih dulu.
Setelah menemukan seprai tempat tidur Sandra dan Jeff yang bersimbah darah, listrik dalam kabin mendadak mati.
Saat Paul sedang memeriksa sekring, si pembunuh muncul dari balik kegelapan dan menyerang Paul.
Mengira Paul sudah mati, Ginny berusaha untuk kabur dari kejaran si pembunuh misterius.
Gagal menyalakan mobilnya, Ginny berlari masuk ke dalam hutan hingga tiba di gubuk tempat sebelumnya Winslow dibunuh.
Dalam sebuah ruangan, terdapat altar dengan kepala dan sweater Pamela di atasnya.
Menyadari bahwa si pembunuh adalah Jason, Ginny sengaja mengenakan sweater tersebut dan berpura-pura menjadi Pamela.
Ia berusaha membujuk Jason untuk berlutut dan meletakkan senjatanya.
entah dimana seremnya pembunuh bertopeng seperti ini
Cara itu nyaris berhasil. Jason mengira Ginny benar adalah ibunya.
Hingga kemudian ia melihat potongan kepala Pamela di belakang Ginny.
Untunglah, Paul, yang ternyata masih hidup, muncul dan menyerang Jason.
Berkat bantuan Paul, Ginny berhasil menyabet tubuh Jason menggunakan golok.
Setelah membuka penutup kepala Jason dan tampak terkejut, keduanya meninggalkan gubuk dan kembali ke sekolah.
Setibanya di kabin, terdengar suara dari luar.
Saat pintu dibuka, yang terlihat hanyalah seekor anjing.
Namun di luar dugaan, Jason tiba-tiba muncul dari jendela dan menyergap Ginny.
Ginny tersadar dalam kondisi sedang dibawa ke dalam ambulans.
Ia memanggil Paul namun tidak ada jawaban.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Friday The 13th Part 2. Yang jelas menggunakan template serupa dengan pendahulunya.
Selain secara tidak langsung memperkenalkan sosok Jason Voorhees sebagai antagonis utama dalam semesta Friday The 13th, rasanya tidak ada yang istimewa dari film ini.
Alurnya sederhana tanpa ada penggalian karakter. Horornya pun tidak seram.
Jason dengan penutup kepala dari karung lebih mirip bocah pesta kostum Halloween ketimbang pembunuh sadis.
Adegan bunuh-bunuhannya juga tidak eksplisit. Ada sih beberapa yang dipertontonkan di layar. Tapi entah kenapa sama sekali tidak terlihat sadis.
Mungkin karena formulanya hampir seragam. Ujug-ujug dibunuh dari belakang.
Berbeda dengan prekuel, buka-bukaan dalam Friday The 13th Part 2 tampak dipaksakan. Tidak natural.
Film “Friday The 13th Part 2” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Prime Video.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply