Alur Cerita Film Black Christmas (1974) | Teror Orang Tak Dikenal Di Malam Natal

Menjelang hari raya natal tahun 2022 ini, saya coba hadirkan ulasan beberapa film yang masih ada hubungannya dengan natalan.

Dibuka dengan “Black Christmas”, film horor jadul tahun 70’an yang dibintangi oleh Olivia Hussey dan Keir Dullea.

Karya sutradara Bob Clark ini banyak mendapat pujian. Bahkan salah satu yang mempengaruhi film “Halloween” (1978) yang tidak kalah populernya.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk alur cerita film Black Christmas beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Sekilas Tentang

poster film black christmas

poster film black christmas

Selama liburan Natal mereka, sekelompok gadis mahasiswi dikuntit oleh orang asing.

Tanggal Rilis: 11 Oktober 1974
Durasi: 1 jam 38 menit
Sutradara: Bob Clark
Produser: Bob Clark
Penulis Naskah: A. Roy Moore
Produksi: Canadian Film Development Corporation, Film Funding Ltd.
Distribusi: Ambassador Film Distributors, Warner Bros.
Negara: Kanada
Pemain: Olivia Hussey, Keir Dullea, Margot Kidder, John Saxon

Sinopsis / Alur Cerita Black Christmas

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Seseorang menyelinap masuk ke sebuah asrama mahasiswi. Kebetulan saat itu sedang berlangsung pesta natal.

Sebagian mahasiswi bersiap untuk mengemasi barang-barang mereka sebelum pulang ke rumah masing-masing selama liburan.

Tak lama, telpon rumah berdering. Yang menelpon rupanya seorang pria mesum yang dijuluki oleh para gadis di sana sebagai “The Moaner”.

Kesal mendengar ucapan-ucapan tak senonoh dari ujung telpon, Barb balas mengata-ngatainya.

Pria tersebut mengancam bakal membunuh Barb sebelum menutup sambungan telponnya.

Bu MacHenry (diperankan oleh Marian Waldman), ibu asrama, kemudian datang membawa kado natal.

Sementara yang lain sibuk mengobrol dengannya, Claire (diperankan oleh Lynne Griffin) masuk ke kamar untuk berkemas.

Seorang pria tiba-tiba muncul dari dalam kloset dan membunuhnya. Jasad Claire lantas ia letakkan di kursi goyang yang ada di loteng.

cuplikan film black christmas

cuplikan film black christmas


Claire tidak muncul di tempat dimana ayahnya, pak Harrison (diperankan oleh James Edmond), menunggu.

Pak Harrison lalu datang ke asrama untuk mencarinya. Bu MacHenry yakin Claire pasti sedang berada di asrama putra untuk berpesta.

Ia pun menemani pak Harrison mengecek ke sana.

Sementara itu, Jess (diperankan oleh Olivia Hussey) memberitahu kekasihnya, Peter (diperankan oleh Keir Dullea), bahwa ia hamil. Jess berniat untuk melakukan aborsi.

Peter tidak setuju. Namun karena sedang sibuk berlatih untuk ujian musik, ia mengajak Jess untuk membicarakan hal tersebut lagi malam harinya. Jess mengiyakan.


Pak Harrison dan bu MacHenry tidak menemukan Claire di asrama putra.

Dengan ditemani oleh Phyl (diperankan oleh Andrea Martin) dan Barb (diperankan oleh Margot Kidder), pak Harrison melaporkan hilangnya Claire ke kantor polisi.

Apes, sersan Nash (diperankan oleh Doug McGrath) yang menerima mereka tidak menanggapi laporan tersebut dengan serius.


Mengetahui kabar hilangnya Claire dari bu MacHenry, Jess menemui Chris Hayden (diperankan oleh Art Hindle), kekasih Claire, untuk menanyakan keberadaan Claire.

Belakangan, Chris mendatangi kantor polisi dan menyemprot sersan Nash.

Mengetahui apa yang terjadi, letnan Ken Fuller (diperankan oleh John Saxon) yang kebetulan kenal dengan Chris, lantas mengambil alih kasus tersebut.

Saat itu rupanya juga ada laporan mengenai gadis lain yang hilang. Namanya adalah Janice.


Peter gagal dalam ujian karena kepikiran soal Jess.

Ia pun melampiaskan emosinya dengan menghancurkan piano yang ia gunakan.


Chris dan Jess datang ke asrama dan menceritakan tentang Janice pada pak Harrison.

Pak Harrison dan Phyl lalu ikut dengan Chris dan Jess, bergabung dengan tim polisi dan warga untuk mencari Janice.

Sementara itu, saat mencari kucingnya, bu MacHenry menemukan jasad Claire di loteng.

Sesaat kemudian, pembunuh Claire yang rupanya masih bersembunyi di loteng, membunuh bu MacHenry dan menggantungnya.

cari kucing malah nemu jasad dan akhirnya ikut jadi mayat

cari kucing malah nemu jasad dan akhirnya ikut jadi mayat


Tidak kuat menahan hawa dingin, Jess memutuskan untuk kembali ke asrama.

Sepeninggal Jess, jasad Janice diketemukan. Dalam kondisi sudah termutilasi.

Sesampainya di asrama, Jess disambut oleh telpon tak senonoh dari The Moaner.

Ia lalu menghubungi kantor polisi dan melaporkan hal tersebut.

Tak lama Peter datang. Ia mengajak Jess untuk menikah dengannya dan mempertahankan bayi mereka.

Dengan alasan tidak mau merusak mimpi Peter sebagai pianis, Jess menolak. Ia tetap lebih memilih untuk melakukan aborsi.

Jess bahkan terang-terangan mengaku tidak mau menikahi Peter.

Peter emosi dan mengancam Jess sebelum kemudian pergi.

Di saat bersamaan, letnan Ken datang bersama dengan Phyl dan Bill Graham (diperankan oleh Leslie Carlson), petugas telpon.

Sementara Bill mengurus penyadapan telpon, letnan Ken menggali petunjuk mengenai Claire dari Jess dan Phyl.

Sebelum meninggalkan asrama, letnan Ken menginformasikan akan ada satu petugas yang berjaga di depan.


Barb yang sedari tadi tidur di kamar terbangun karena mendapat serangan asma.

Jess yang tengah berjaga di depan telpon bergegas membantu Barb.

Kepada Jess, Barb menyatakan baru saja bermimpi buruk. Ia melihat orang asing masuk ke dalam kamarnya.

Jess meyakinkan Barb bahwa itu sekedar mimpi.

Sesaat kemudian, rombongan anak kecil datang dan bernyanyi di depan asrama. Jess pun menemui mereka.

Sepeninggal Jess, si pembunuh muncul dan membunuh Barb.

pembunuh misterius dalam black christmas

pembunuh misterius dalam black christmas


The Moaner menelpon dan diterima oleh Jess.

Pria misterius tersebut mengulangi kata-kata Peter saat bertengkar dengan Jess.

Sayangnya, sebelum Graham berhasil melacak, panggilan tersebut terputus.

Hanya ada petunjuk mengenai seseorang bernama Billy.

Setelah Peter juga sempat menelpon Jess, letnan Ken jadi curiga bahwa Peter pelakunya.

Jess sendiri tidak yakin Peter tega melakukan itu. Terlebih telpon-telpon misterius itu sudah datang sebelum ia bertengkar dengan Peter.

Beberapa saat kemudian, dua orang anggota tim pencari datang dan meminta Jess dan Phyl untuk mengunci pintu dan jendela.

Saat Phyl memeriksa kamar Barb, pintu tiba-tiba tertutup dan ia pun dibunuh.


The Moaner kembali menelpon. Selain Billy, ada nama lain yang disebut. Yaitu Agnes.

Kali ini Graham berhasil melacak sumbernya. Yang tak disangka dari dalam asrama putri itu sendiri.

Begitu mengetahuinya, letnan Ken memeriksa opsir polisi yang berjaga di depan asrama. Ia ternyata sudah dibunuh.

Setelah meminta sersan Nash menghubungi Jess, letnan Ken bergegas menuju asrama.

Tak lama, sersan Nash menelpon Jess dan memberitahunya agar secepat mungkin meninggalkan asrama. Namun ia keceplosan mengatakan bahwa si pembunuh ada di dalam rumah.

Alih-alih melakukan yang diminta, Jess yang mengkhawatirkan nasib Phyl dan Barb justru naik ke lantai dua untuk memeriksa.

Ia auto terkejut mendapati kedua temannya itu sudah menjadi mayat.

Si pembunuh memergoki Jess dan langsung menyerangnya. Jess berhasil kabur dan lantas mengurung diri di rubanah.

mau natalan malah diteror mati matian

mau natalan malah diteror mati matian

Beberapa saat setelah si pembunuh terdengar menjauh dari pintu rubanah, Jess melihat Peter masuk melalui jendela rubanah.

Karena sebelumnya tidak melihat langsung wajah si pembunuh, Jess mengira Peter adalah pelakunya. Ia merespon hadirnya Peter dengan membunuhnya.


Pasca kejadian tersebut, letnan Ken menyimpulkan bahwa Peter benar adalah pelaku pembunuhan berantai yang terjadi.

Meyakini kondisi sudah aman, ia meninggalkan Jess, yang masih tertidur karena kecapekan, begitu saja di asrama.

Setelah letnan Ken dan anak buahnya pergi, terdengar suara si pembunuh dari loteng. Sepertinya ia adalah Billy.

Tak lama, telpon rumah mendadak berdering.

Penutup

Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Black Christmas. Yang dipenuhi dengan ciri khas film bergenre horor thriller tahun 70 hingga 80’an.

Dengan sosok antagonis yang misterius. Dan sejumlah adegan pengalihan yang entah bertujuan untuk mengaburkan kecurigaan atau sekedar membuang durasi.

Untungnya, dari segi cerita, “Black Christmas” masih memiliki alur yang jelas. Terjaga hingga akhir tanpa menimbulkan kebingungan di tengah jalan.

Adegan tidak masuk akal pun minim. Yah, walau ada satu yang mengganggu. Yaitu saat letnan Ken tidak melakukan pemeriksaan secara menyeluruh saat mendatangi asrama.

Juga ketika polisi tidak melakukan hal serupa pasca insiden di rubanah.

Di luar itu, secara keseluruhan film ini sangat layak untuk ditonton.

Film “Black Christmas” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Tubi.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

alur cerita film black christmas

Leave a Reply