Sinopsis Doctors Episode 11 dan Episode 12 (2016)

Drama Korea “Doctors” sudah memasuki paruh tayang yang kedua, episode ke-11 dari total 20 episode yang dijadwalkan. Ceritanya makin seru walau saya sendiri lebih tertarik menunggu perkembangan kisah karakter Yoon-Do dan Seo-Woo (karena Ji-Hong dan Hye-Jung sudah jelas-jelas saling mencintai). Artikel kali ini bakal membahas mengenai sinopsis episode ke sebelas dan kedua belas dari drakor “Doctors”, yang per hari ini sengaja dipisah dari artikel utamanya mengingat artikel tersebut sudah cukup panjang halamannya, hehehe. Oh ya, minggu lalu ada serial KDrama baru yang mulai tayang. Judulnya “Age of Youth”. Belum tahu apakah juga bakal dibahas di Curcol.Co sinopsisnya karena masih belum sempat nonton, tapi kalo liat info alur ceritanya sih kayaknya biasa aja. JDrama baru “Juken No Shinderera” alias “Examination’s Cinderella” sepertinya lebih menarik untuk dibahas, hanya sayang masih belum ada subtitle-nya 🙁

Sekilas info, sinopsis berikut ini hanya memuat poin-poin utama dari episode film yang bersangkutan untuk menghindari spoiler yang berlebih. Ada beberapa bagian yang (mungkin) tidak diceritakan atau jika ditulis, tidak dalam urutan yang sesuai dengan yang ada pada filmnya (agar tidak terlalu berbelit alurnya). Selamat menikmati 🙂

Sinopsis Episode 11

Presiden Myung-Hoon yang penasaran dengan orang yang menyelidiki perihal operasi Mal menelpon nomer yang diberikan oleh Chi-Hyun kepadanya. Saat Hye-Jung mengangkatnya, meski tidak mengatakan siapa namanya, Hye-Jung langsung mengenalinya. Hal ini makin membuatnya bingung dan penasaran. Ditambah dengan asistennya yang kemudian masuk dan menginformasikan mengenai kasus Hye-Jung yang ternyata menjadi besar karena ulah putrinya.

Di ruang UGD, dokter In Joo kembali bertugas untuk pertama kalinya. Begitu mengetahui ketua Doo-Sik baru saja mengalami operasi, ia pun segera menuju ke kamar VIP tempatnya dirawat. Di sana ia bertemu dengan Hye-Jung yang sedang memeriksa kondisi Doo-Sik. Meski kaget karena tidak menyangka akan bertemu, keduanya hanya saling bertukar senyum. Tak lama kemudian Hye-Jung menerima telpon dari Kang-Soo yang memberitahukannya mengenai seorang pasien wanita yang mengalami pendarahan otak karena baru saja terjatuh dari tangga. Dalam suasana kaku ia dan Ji-Hong membahas mengenai operasi yang harus dilakukan terhadapnya, yang harus bergantian dengan bagian bedah umum.

Saat tidak ada orang yang memperhatikan, suami dari pasien diam-diam masuk menemui istrinya dan mengancamnya untuk jangan pernah berusaha meninggalkannya lagi. Kang-Soo dan dua orang perawat kemudian masuk dan memintanya untuk meninggalkan tempat tersebut karena istrinya akan segera dioperasi. Operasinya sendiri, meski sempat mengalami masalah karena tekanan darah pasien yang tiba-tiba menurun, berhasil berakhir dengan sukses.

Myung-Hoon memanggil Seo-woo dan memarahinya karena melaporkan masalah suap tersebut kepada pihak internal. Ia mengatakan bahwa seharusnya Seo-woo berfokus untuk belajar memimpin rumah sakit di kemudian hari, bukannya malah mencari musuh. Myung-Hoon bahkan mengatakan bahwa ia menyukai dokter yang bisa sampai menerima hadiah dari pasien karena berarti ia adalah dokter yang baik dan akan sukses di masa mendatang. Hal tersebut membuat perasaan Seo-woo terhadap Hye-Jung menjadi bertambah kesal.

Sementara itu, Soo-Jin dan Kang-Soo menemui Tae-Ho dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus suap Hye-Jung. Setelah mengetahuinya, Tae-Ho mencoba berbicara dengan presdir Myung-Hoon yang ternyata juga setuju untuk mengabaikan kasus tersebut. Tae-Ho lalu mengabarkan berita tersebut pada Hye-Jung, sekaligus memberitahunya bahwa Ji-Hong juga ikut memintanya untuk membantu menyelesaikan kasus tersebut. Mendengar hal tersebut, Hye-Jung yang sebelumnya kesal terhadap Ji-Hong mulai luluh perasaannya dan menemui Ji-Hong di kantornya. Ia meminta Ji-Hong untuk mengubah sikapnya apabila ia ingin menerima orang lain dalam hidupnya.

Pasca operasi, pasien wanita ternyata mengalami locked-in syndrome dengan persentase kesembuhan yang sangat kecil. Hal ini membuat suaminya gembira karena rahasianya tetap aman terjaga. Di tempat lain, tepatnya di ruang kerja Doo-Sik, Sung-Jong diam-diam melakukan penggeledahan dan menemukan bukti salinan file dana rahasia yang disimpan oleh Doo-Sik. Ia lalu menemui Doo-Sik di kamarnya dan mengancam bahwa mulai sekarang perang akan dimulai, antara ia dan Myung-Hoon melawan Doo-Sik dan Ji-Hong. Mendengar Myung-Hoon membawa-bawa Ji-Hong, Doo-Sik berusaha mengejarnya keluar kamar, namun baru beberapa langkah berjalan, ia terjatuh dan tak asdarkan diri.

Ji-Hong yang sedang ngafe bersama In-Joo dan Pa-Ran segera bergegas kembali ke rumah sakit. Ayahnya ternyata mengalami infark serebral. Dan sesaat setelah ia dikembalikan ke kamarnya, ia mengalami fibrilasi ventrikel yang menyebabkannya dalam kondisi sekarat. Meski sebelumnya telah menandatangani form DNR (Do Not Resuscitate) yang menyatakan menolak menerima tindakan CPR pada saat-saat seperti ini, Ji-Hong tidak bisa tinggal diam dan nekat melakukannya demi menyelamatkan nyawa ayahnya. Tae-Ho pun akhirnya juga tidak tahan untuk berdiam diri dan meminta Hye-Jung untuk menyiapkan defibrilator. Sayangnya usaha mereka sia-sia.

Untuk seorang pria, seorang ayah adalah sosok yang mengidentifikasi dirinya. Kehilangan seorang ayah seperti kehilangan diri sendiri. Hari ini, aku kehilangan diriku.

[wp_ad_camp_1]

Sinopsis Episode 12

Cerita melompat ke tiga minggu pasca kepergian Doo-Sik. Ji-Hong pergi meninggalkan rumah sakit untuk mengurus masalah warisan, namun kembali di saat Sung-Jong dilantik menjadi direktur menggantikan Doo-Sik. Setelah pelantikan usai, Chi-Hyun datang menemui Myung-Hoon untuk meminta pekerjaan di rumah sakit pusat karena ia telah menjaga rahasia Mal-Soon selama ini. Terlebih kini ada Ji-Hong yang ikut kepo masalah tersebut. Namun Myung-Hoon tetap pede tidak bakal mendapat masalah sehingga ia mengusir Chi-Hyun pergi.

Sementara itu, pasien wanita yang mengalami locked-in syndrome, Joo Soo-Ji, masih belum juga pulih. Staff rumah sakit juga belum menyadari bahwa suami wanita tersebut sebenarnya jahat. Sebaliknya, mereka justru menganggap ia sangat romantis karena sangat memperhatikan istrinya.

Selama Ji-Hong pergi, Hye-Jung mencoba untuk tidak menghubunginya karena merasa Ji-Hong memang ingin menyendiri. Saat Ji-Hong datang ke rumah sakit dan berniat memeriksa Soo-Ji, Kang-Soo mengabari Hye-Jung yang segera ikut bergabung dengannya. Sebelum mereka tiba di kamar Soo-Ji, Soo-Jin melihat bahwa ternyata jari tangannya mulai bergerak sehingga ia bergegas memberitahukannya pada Ji-Hong yang kebetulan sudah dalam perjalanan menuju ke sana. Setelah usai memeriksanya, suami Soo-Ji menanyakan kemungkinan kesembuhan istrinya. Gelagatnya ini menimbulkan kecurigaan di benak Ji-Hong.

Myung-Hoon memanggil Ji-Hong untuk menanyakan kenapa ia mencari tahu tentang operasi Mal-Soon melalui Chi-Hyun. Namun saat Ji-Hong berbalik bertanya kepadanya mengenai operasi tersebut, Myung-Hoon mengaku tidak ingat sama sekali. Sementara itu, In-Joo menemui Hye-Jung dan mengajaknya ngobrol. Ia minta maaf atas kejadian di masa lalu dan menceritakan bahwa tidak ada apa-apa di antara dirinya dengan Ji-Hong. Setelah itu ternyata In-Joo minum hingga mabuk sehingga Hye-Jung terpaksa mengantarkannya pulang ke apartemen. Kebetulan di apartemen yang sama sedang berkumpul Yoon-Do, Pa-Ran, dan Ji-Hong.

Ji-Hong kemudian mengajak Hye-Jung ke kamarnya. Setelah berbicara dari hati ke hati, ternyata selama ini Ji-Hong tidak menghubungi Hye-Jung karena ia menunggu Hye-Jung terlebih dahulu menghubunginya. Ia melakukan hal tersebut karena ingin berubah dari apa yang dulu biasa ia lakukan, seperti apa yang diminta oleh Hye-Jung sebelum ayahnya meninggal. Hubungan keduanya pun kembali cair seperti dulu.

Ji-Hong kembali menyadari ada keanehan pada pasien Soo-Ji. Untuk memastikannya ia meminta agar untuk sementara waktu ia dipisahkan dengan suaminya. Kyung-Joon dan Kang-Soo kemudian mengajak suaminya untuk pura-pura bertanya tentang masalah saham. Saat ia pergi, Ji-Hong dan Hye-Jung menemuinya dan ia memberi tanda pada Ji-Hong bahwa ia merasa tidak nyaman dengan suaminya. Ji-Hong kemudian meminta dilakukan CT scan untuk memberi lebih banyak waktu bagi mereka untuk mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dan akhirnya mereka mengetahui bahwa suaminya adalah pelaku penyerangan terhadap Soo-Ji.

Setelah menghubungi polisi, Ji-Hong dkk mendapat informasi bahwa Soo-Ji ternyata dilaporkan hilang oleh kedua orang tuanya. Hal ini menambah kecurigaan mereka mengingat tidak mungkin orang dilaporkan hilang jika ia bersama dengan suaminya sendiri. Setelah polisi datang akhirnya diketahui bahwa pria tersebut bukan benar-benar suaminya, melainkan orang yang terobsesi dengannya dan memaksanya untuk menjadi istrinya dengan cara mendaftarkan pernikahan mereka tanpa sepengetahuan Soo-Ji. Mengetahui bahwa kedua orang Soo-Ji datang ke rumah sakit, pria tersebut segera melarikan diri tanpa dapat dicegah oleh Ji-Hong.

Malam harinya pria tersebut diam-diam datang lagi dan berhasil menyusup masuk ke kamar Soo-Ji saat ibunya sedang keluar untuk mengambilkan air minum. Setelah mengatakan jika ia akan selalu memilikinya meskipun ia mati sekali pun, pria tersebut langsung mencekik Soo-Ji. Soo-Ji yang tak sadarkan diri mengakibatkan mesin kontrol miliknya berbunyi. Pria tersebut bergegas untuk kabur namun berhasil dicegah oleh Hye-Jung. Akibat perbuatannya, Soo-Ji mengalami pendarahan dan harus segera dioperasi. Untungnya karena bukan pendarahan aktif operasinya dapat berjalan dengan lancar.

Setelah memastikan bahwa Soo-Ji baik-baik saja, Hye-Jung pulang dengan diantarkan oleh Ji-Hong. Setelah tiba dan berpamitan, tiba-tiba Hye-Jung mengejar Ji-Hong dan memeluknya dari belakang.

Pelukan dari belakang itu menyentuh. Ini memberikanku perasaan bahwa seseorang mendukungku dari belakang. Ini adalah kebahagiaan terbesar yang dapat kekasihmu berikan.

[wp_ad_camp_1]

s doctors 1112

Leave a Reply