Review Komik The Tithe #7 (2015)

Pada edisi sebelumnya, di The Tithe #6, tersibak fakta bahwa senator Owen McKitrick-lah otak di balik kedua peristiwa pengeboman di New York dan San Diego. Ia mengincar kursi nomer satu di Amerika Serikat alias posisi presiden, sehingga sengaja melakukan aksi adu domba dengan mengatasnamakan organisasi teroris berbasis Islam bernama The Brotherhood of The Islamic Crescent, dengan harapan popularitas presiden US saat ini, Wilhelms, makin merosot. Dengan petunjuk yang sedikit demi sedikit berhasil terkumpul, mampukah trio lakon utama kita, agen FBI James Miller, Dwayne Campbell, dan Samantha Copeland; melacak campur tangan Owen? Bagaimana pula dengan aksi bom ketiga yang sudah direncanakan Owen beserta komplotannya? Berhasilkah terlaksana?

Dengan cerita yang makin mendekati titik akhir (arc Islamophobia bakal tamat di edisi #8), yuk simak sinopsis komik The Tithe #7 yang ceritanya makin seru dan pantang untuk dilewati.

Sinopsis Komik

thetithe7

ISLAMOPHOBIA CHAPTER 3. They’ve uncovered the truth about the terrorist attacks, but are told not to reveal it. CIA vs. FBI in the highest stakes of all.

Story: Matt Hawkins
Art / Color: Rahsan Ekedal, Phillip Sevy
Judul Edisi: Islamophobia Part Three
Tanggal Rilis: 16 Desember 2015

Meski rencana sedikit kacau, tapi boom! Peledakan bom ketiga akhirnya terjadi juga. Kali ini TKP di Kansas City dengan jumlah korban mencapai 6000 orang. Seperti sebelum-sebelumnya, tidak banyak petunjuk terhadap pelaku pengeboman, selain ditemukan adanya penggunaan teknologi enkripsi quantum seperti pada kedua aksi teroris sebelumnya.

Seperti sudah direncanakan, ketiga agen FBI kita kemudian ‘berkonsultasi’ dengan hacker legendaris, Dr. David Loren, yang mengkonfirmasi bahwa teknologi enkripsi yang digunakan sama dengan kepunyaan pihak militer. Namun karena pada saat itu ia sedang diawasi oleh tentara militer, Loren kemudian secara diam-diam mengirimkan pesan pada James dan Sam (melalui ponsel Campbell) untuk mengunjungi sebuah alamat IP. Dari alamat IP tersebut, James berhasil menganalisa info rahasia yang diberikan oleh Loren. Bahwa teknologi enkripsi yang digunakan adalah milik pihak militer US dan ia turut berperan serta dalam menciptakannya dulu. Petunjuk penting kini ada di tangan mereka, antara ada pihak yang telah mencuri teknologi tersebut dan memanfaatkannya, atau memang si pelaku justru berasal dari pihak militer US sendiri.

97_10

Malam harinya, Sam berkomunikasi kembali dengan Loren melalui online dan Loren memberikan sebuah program untuk mendeteksi si pengguna teknologi tersebut pada saat yang bersangkutan online. Sesaat setelah menjalankan program tersebut, muncullah wajah si botak tangan kanan senator Owen yang ternyata bernama Jim Thornton. Dengan petunjuk tersebut, James dan Campbell mulai mencurigai senator Owen dan segera bergegas menuju Washington DC.

Agen James dan Campbell kemudian menemui senator Owen di United States Capitol Building. Pada saat itu terjadi demo dari warga muslim terhadap senator Owen yang sebelumnya telah membuat pernyataan yang menyudutkan Islam. Ketika ditemui, Owen menggunakan ayat-ayat di dalam Al Qur’an untuk memutarbalikkan fakta yang ada, seolah-olah Islam adalah agama yang brutal dan dirinyalah yang saat ini sedang terancam.

97_21

Kedua agen yang tidak mempercayainya mencoba untuk meletakkan alat deteksi sebelum mereka berpamitan. Usahanya memang berhasil, tapi tanpa disangka-sangka, muncul Jim dari belakang sembari menodongkan pistol ke arah wajah mereka.


Seru! Dengan tidak bertele-tele menyembunyikan sosok penjahat sebenarnya, Matt Hawkins langsung membawa cerita ke tingkat intens yang lebih tinggi lagi. Sudah terbayang bakal ada adegan penuh aksi di edisi The Tithe #8 mendatang. Semoga bukan PHP.

rk tithe7
The Tithe #7 (2015)
  • Story
  • Art (Pencil, Ink, Colors)
  • Element of Surprise
  • Recommended Reading
4.1

Review Komik

Dengan sudah terbukanya semua sosok jahat, tidak ada kejutan baru di The Tithe #7 ini. Pengecualian mungkin di bagian ending, yang saya sendiri terus terang tidak menyangka bahwa senator Owen bakal senekat itu. Gambar masih konsisten memmukai sejak edisi #1, pun demikian dengan cerita yang tetap solid dengan bumbu-bumbu kisah relasi antar tokoh utama. Recommended lah, gaes, jangan dilewatkan pokoke.

Sending
User Review
0 (0 votes)

Leave a Reply