Review Komik Justice League of America: Rebirth #1 (2017)

Minggu ini dua hal yang ditunggu dari dunia perkomikan, khususnya yang berhubungan dengan DC Rebirth, rilis. Yang pertama adalah arc di serial Action Comics yang mengangkat masalah identitas asli Clark Kent, dan yang kedua adalah hadirnya serial baru Justice League of America era Rebirth. Seperti diketahui, dalam beberapa minggu terakhir, DC sengaja mengeluarkan beberapa komik one-shot yang mengangkat kisah para anggota JLA yang baru. Ada The Atom, The Ray, Killer Frost, dan Vixen. Itu sajakah anggotanya? Tidak dong. Masih ada Black Canary, Lobo, dan tentu saja Batman sebagai pimpinannya. Nah, edisi spesial ini mengangkat bagaimana kisah Batman dalam merekrut mereka semua (kecuali Killer Frost dan Lobo yang sudah ia ajak di akhir major arc “Justice League vs Suicide Squad) ke dalam liga superhero-nya yang baru. Simak sinopsis komik Justice League of America: Rebirth #1 berikut ini untuk cerita selengkapnya. Cuss.

Sinopsis Komik *SPOILER*

jla rebirth 1

Batman, Black Canary, Killer Frost, the Ray, Vixen, the Atom, and…Lobo?! Spinning directly out of the events of JUSTICE LEAGUE VS. SUICIDE SQUAD, join the sensational team of writer Steve Orlando and artists Ivan Reis and Joe Prado and discover how Batman assembled the roughest, toughest Justice League of all time!

Story: Steve Orlando
Art: Ivan Reis (Pencils) / Joe Prado, Oclair Albert (Inks)
Color: Marcelo Maiolo
Letter: Clayton Cowles
Judul Edisi: JLA Rebirth
Tanggal Rilis: 8 Februari 2017

Happy Harbour, Rhode Island. Batman bersama dengan Killer Frost menyusuri sebuah gua dimana terdapat semacam tambang tua yang sudah terbengkalai di dalamnya. Ia memutuskan untuk menggunakan tempat itu sebagai markas bagi tim yang akan ia bentuk. Tim yang terinspirasi oleh ucapan Killer Frost saat ia melawan Eclipso sebelumnya, bahwa setiap orang berhak untuk mendapat kesempatan kedua.

Seattle. Beberapa jam kemudian, Killer Frost terlihat sedang bertarung dengan Black Canary. Rupanya terjadi kesalahpahaman, dimana Black Canary mengira Killer Frost akan berbuat ulah di kotanya, sehingga ia langsung menyerangnya tanpa basa-basi. Aksinya pun berhenti begitu mengetahui Killer Frost datang bersama Batman. Batman kemudian memberitahu Black Canary bahwa ia membutuhkannya dalam tim yang ia bentuk karena sifat Black Canary yang terus terang dan blak-blakan dalam mengungkapkan pendapat tanpa mempedulikan orang lain. Tanpa pikir panjang Black Canary menerima pinangan Batman.

Mammoth City, New Jersey. Black Canary menemui Lobo yang sedang berbuat ulah di suatu tempat. Ia memastikan Lobo untuk bergabung dengan tim yang dibuat Batman, sesuai dengan janji Lobo pada Batman sebelumnya.

Ivy University, New England. Batman dan Lobo hendak menemui Ray Palmer, namun yang mereka dapati adalah Ryan Choi. Sempat hendak urung merekrut The Atom, Ryan memastikan bahwa ia mampu untuk itu dan memang dipercaya oleh professornya untuk menggunakan alat yang serupa dengan milik The Atom. Tanpa disangka, Lobo juga mendukung Ryan setelah mengetahui kemampuan sainsnya.

City of Vanity, Oregon. Pasca menolong sahabatnya, opini penduduk kota terhadap The Ray (Ray Terrill) masih tidak berubah. Ray sendiri tidak terlalu mempedulikannya. Tiba-tiba The Atom muncul dari dalam ponsel Ray dan mengajaknya untuk bergabung dalam tim Batman. Ray tidak yakin bahwa ia mampu karena ia masih muda, namun Ryan menyakinkan bahwa dirinya pun tidak jauh berbeda dengannya.

Manhanttan. Untuk kedua kalinya, Batman menemui Vixen yang saat itu baru saja menangkap seorang penjahat kriminal. Sama halnya dengan yang lain, Batman mengajaknya bergabung ke dalam timnya karena ia membutuhkan sosok seseorang yang pantang menyerah seperti Vixen. Bahkan, Batman memastikan bahwa tim tidak akan berarti tanpa kehadiran Vixen di dalamnya. Kali ini Vixen menyetujuinya.

Dengan menggunakan Transmatter Token, alat untuk berteleport, Batman dan Vixen tiba di markas yang ada Rhode Island. Anggota lain sudah stand by di sana. Di hadapan mereka, Batman menyatakan misinya untuk membangun Justice League of America, tim pahlawan yang terdiri dari manusia biasa, yang bisa menginspirasi banyak orang. Ia juga menambahkan bahwa (ancaman) yang akan datang nanti skalanya cukup besar dan berbahaya, sehingga keberadaan JLA nantinya sangat dibutuhkan.


Well, not bad sebagai cerita pembuka. Walau ada yang sedikit janggal sih. All-HUMAN team tapi ada sosok Lobo di dalamnya. Orang yang gak bisa mati jelas bukan manusia kan namanya? Tapi di sisi variasi anggotanya, tidak ada komplain. Apalagi dengan komposisi yang lumayan berimbang antara pria dan wanita. Penasaran dengan ancaman besar yang dimaksud dengan Batman. Apa ya kira-kira?

rk jla rebirth1
Justice League of America: Rebirth #1 (2017)
  • Story
  • Art (Pencil, Ink, Colors)
  • Element of Surprise
  • Recommended Reading
4

Review Komik

Sepertinya saya jatuh hati dengan artwork dari Ivan Reis dan Joe Prado. Suka banget, walau Lobo-nya terlihat agak culun, gak ada garang-garangnya, hehehe. Untuk cerita, yah masih fifty-fifty lah, karena masih edisi perdana dan belum ada real story di dalamnya.

Sending
User Review
0 (0 votes)

Leave a Reply